Prolog

115 12 1
                                    

Tidak ada lagi Alin yang perduli dan polos, sejak kejadian itu yang mulai membuat dirinya berubah menjadi cuek.

"Plis, jangan halangi Alin untuk yang ini" ucapnya

**

Alina Arisha, gadis yang mengikuti kegiatan esktrakulikuler taekwondo, berperawakan tinggi semampai dengan rambut hitam. Ia duduk di bangku SMA, kelas XI. IPA 3. Ia termasuk siswi yang pandai di angkatannya, ia juga sangat cuek jika harus berkenalan dengan yang namanya cowok menurut Alina, itu hanya membuang-buang waktu. Sampai suatu ketika ada yang datang ke kehidupannya dan merubah sikap cueknya.

Bara Alvaro, cowok kelas XII. IPA 1, ia sangat tampan dan juga memiliki sifat yang tak jauh berbeda dengan Alina, yaitu cuek, bukan hanya cuek ia juga dingin dan terkesan sombong, tapi ia punya kisah tersendiri mengapa ia seperti ini.

Tetapi, semua berubah saat pertemuan pada hari itu.

***

Jam menunjukkan pukul 05.26, sinar matahari mulai memasuki seluk beluk jendela dan ruangan yang sekarang sedang di tempati Alina Arisha.

"Ah, udah pagi lagi." ucap Alin dengan tatapan kosong ke depan, mungkin efek dari bangun tidur. "Oh, iya! Hari ini, kan, gue harus berangkat jauh lebih pagi, karena harus mengurus acara pensi di sekolah. Waduh, segala lupa lagi! Untung aja ni alarm bangunin jam segini." ucapnya sambil menepuk dahi, Alina segera mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi.

Karena sedang terburu-buru, ia tidak begitu banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar mandi, ia pun segera memakai seragam. Setelah selesai, ia segera turun dan menghampiri ibunya yang sedang membuat sarapan di dapur.

"Kok, tumben Lin, sudah rapih pagi-pagi gini." ucap Henry, ayah Alin.

Baru saja Alin ingin membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan ayahnya, ibunya sudah lebih dulu menjawab pertanyaan ayahnya. "Iya, lah, Yah. Hari ini, kan, Alin lagi mengurus acara pensi sekolahnya." ucap Alya, ibunda Alin.

"Ih Ibu, baru Alin mau jawab malah jadi Ibu." kata Alin.

"Ya udah, kalau kamu buru-buru sarapan dulu sekarang." sambung ayahnya.

Alya, ibu Alin kembali menjawab.

"Ini, kan, lagi disiapin nasi gorengnya." ucap Alya.

"Bu, Alin berangkat dulu, ya! Udah hampir telat buat rapat." ucap Alin terburu-buru, ia pun langsung meminum susu yang telah dibuatkan oleh Alya.

"Pelan-pelan dong, Alin ... nanti, tersedak." kata ayahnya mengingatkan.

Alin, pun segera segera bergegas, sambil menyalami punggung tangan kedua orang tuanya. Setelah itu, Alin berlari menuju teras rumah.

"Dek, kamu gak ikut sama Abang?" teriak Alif Albara, kakak Alin. Dari lantai dua rumahnya.

"Gak, Bang! Alin naik ojek online, nanti pulangnya baru Abang jemput Alin." ucapnya sambil berlari.












ALINA ARISHA

ALINA ARISHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BARA ALVARO

BARA ALVARO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALFARRELYA

ALFARRELYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






























TBC

Halo, gimana sama part yang ini?

Baru permulaan yapp, pasti banyak typonya :(

Jangan lupa voment ya, gaes :))))))

TQ

Just a FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang