Alin terpaksa harus melawan Ayahnya, karena ia sangat ingin sekali mewakili sekolah dalam bidang taekwondo. Saat sedang berjalan-jalan di area stadion, ia ditabrak oleh seseorang.
Brukk..
"Aduh, tiati dong kalo jalan" ucapnya tanpa melihat siapa yang menabrak barusan, lalu Alin pun mendongakkan kepalanya." L..Lo?" Ucapnya terbata-bata. "Ngapain lo ada disini"
"Harusnya gue yang tanya sama lo, ngapain lo disini?" Tanya nya, ternyata dia adalah Bara
"Bukan urusan lo" balas Alin, cuek. Lalu ia pun pergi berlalu dari hadapan Bara.
Tak terasa hari semakin siang, dan suasana stadion terasa semakin panas. Bara sedang duduk dan menikmati pertandingan. Lalu terdengar suara speaker yang menyebutkan nama seorang siswi yaitu Alina Arisha, perwakilan SMAN 13 pelita bangsa. Bara terheran, karena yang baru disebut tadi adalah sekolahnya, ia pun memperhatikan ke arah lapangan, mata nya menangkap sosok perempuan mungil. Ya Alin sedang bertanding sekarang, ia tak menyangka bahwa perempuan tersebut bisa memenangkan pertandingan Ini.
Setelah pertandingan selesai, Alin segera bergegas ke kamar ganti karena bajunya sudah basah dengan keringat, saat sedang berjalan ia menabrak sosok itu lagi. Bara
"Hmm... lo yang wakilin sekolah?" Tanya Bara, sambil memainkan jarinya
Alin tak merespon karena ia sedang kepanasan sekarang jadi ia lebih memilih untuk melewati nya saja. Saat hendak pergi, tangan Alin justru di pegang kasar dengan Bara
"Apasi, gue gerah mau ganti dulu" jawabnya, lalu ia pun pergi me ruang ganti
Setelah selesai berganti baju, ia pun segera bergegas untuk pulang karena ia tak ingin melihat sang Ayah kembali memarahi ibu nya, saat sedang berjalan, tiba-tiba ia di panggil oleh seseorang,
"Woi tunggu!.." kata Bara sambil menghampiri nya
"Hm" jawab Alin singkat. 'Duh ngapain si nih orang, udah tau Alin harus buru-buru' katanya dalam hati
"Jadi lo yang wakilin sekolah buat ikut lomba taekwondo?" Tanya Bara
"Ia" jawab Alin
"Kenapa lo mau?" Tanyanya lagi
"Kenapa, lo sibuk banget ngurusin urusan gue, lo kenapa ada disini? Udah ya, gue ada urusan lain"
"Anjir, belum gue jawab. Udah kabur aja" kata Bara
Alin berjalan dengan langkah gusar, karena terburu-buru. Ia tak ingin jika kembali kerumah, melihat sang Ayah kembali memarahi Ibunya.
"Senaaa" panggil Alin kepada teman satu eskulnya, Sena
"Kenapa Lin?" Tanya sena
"Hmm gue mau pulang duluan ya, maaf gak nungguin soalnya ada urusan lain, tolong kasih tau ke yang lain juga"
"Lo gak mau di anter? Mending bareng aja Lin" tawar Sena
"Maaf Sen, gue gak bisa dan lo gausah khawatir, gue udah pesan ojek online kok, maaf dan makasih. Dahh gue duluan ya" kata Alin sambil berlari meninggalkan Sena
"Aneh si Alin, setiap ikut pertandingan selalu begini. Kira-kira kenapa ya dia?" Sena bermonolog
Alin pun menaiki motor milik sang pengemudi ojek online, lalu ia pun membelah jalanan kota yang cukup ramai lancar, setelah setengah jam di perjalanan akhirnya ia pun sampai di depan rumahnya. Ia pun turun lalu membayarnya
Setelah sampai di depan pintu rumahnya, ia pun membuka lalu menghampiri sang Ibu yang sedang duduk di sofa.
"Ibuu, liat Bu Alin bawa apa" kata Alin sambil memperlihatkan medali dan sertifikat hasil pertandingan tadi.
"Wah, hebat kamu, sini duduk dulu" tawar sang ibu
"Alin kayanya harus mandi dulu Bu, udah keringetan banget, hehe"
"Yaudah kamu mandi dulu ya, nanti turun lagi"
Lalu Alin pun segera bergegas menuju kamarnya yang ada di lantai 2, tetapi langkahnya terhenti karena suatu hal
"Alin, dari mana kamu" suara bariton milik sang Ayah terdengar, Alin pun merasa khawatir jika sang Ayah memarahinya.
"Emm, anu Yah, Alin abis.." suaranya terpotong oleh sang Ayah
"Kami masih saja membantah omongan Ayah! Ini apa lagi," suara marahnya makin terlihat nyata, sang Ayah merampas medali nya
"Ayah jangan Yah, itu medali Alin, maafin Alin Yah" pemohonannya tidak di gubris, sang Ayah malah melempar medali itu.
"Cukup, kamu jangan seperti ini sama anak kamu sendiri!" Bela sang Ibu, Alin yang melihatnya sudah tak bisa menangis, karena ia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini dan menurutnya mau menangis pun sudah tidak ada guna nya lagi.
Gimana sama part yang ini?
Bakal jarang Up karena authornya sibuk sama tugas sekolah😭
Tapi tenang aja, pasti bakal nyempetin buat up kok
I hope you like my story')Jangan lupa tinggalin jejak, biar authornya makin semangat🙂😭😭😭
![](https://img.wattpad.com/cover/208343726-288-k451080.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Friend
Teen FictionBukan hanya tentang cerita fiksi remaja, tetapi juga mengajarkan akan arti sebuah cinta, keluarga dan persahabatan. Seorang gadis yang mulai menggeluti hobby nya di bidang olahraga, tetapi dari pihak keluarga malah melarangnya. Tidak ada lagi Alin y...