Bersikap cuek itu sama sekali tidak menyenangkan!
Setelah rapat dan acara pensi selesai, Alin pun langsung bergegas untuk pergi ke kelasnya. Selama perjalanan ke kelas, ia hanya cuek dengan keadaan sekitar sampai-sampai ia tak sengaja menabrak seseorang.
Dukk..
Untung saja tidak ada yang jatuh, dan Alin hanya mengeluarkan kata maaf kepada seseorang itu.Dia adalah Bara. Bara hanya cuek terhadap perkataan Alin, dan langsung pergi begitu saja, tanpa dia ketahui bahwa kunci motor nya terjatuh dan belum sempat Alin memanggilnya, ia sudah pergi.
"Ckk.. sombong banget tuh kakak kelas, awas aja pasti nanti dia nyariin kunci ini," ucap Alin, lalu ia pun pergi dengan membawa kunci motor milik Bara.
Sesampai nya dikelas, ia hanya duduk sendiri di pojok kelas sambil sesekali membuka handphone atau menulis di buku hariannya. Kedua sahabatnya mungkin sedang keluar hanya untuk pergi ke toilet atau bahkan ke kantin
Sejak pertama kalinya, ia tidak suka dengan keramaian karena saat ia melihat kejadian pertengkaran orang tua nya, ia menjadi seorang yang cuek dan lebih banyak menyendiri.
Karena disekolah cuma ada acara pensi, maka di bebaskan untuk sehari ini saja.Alin pun, segera merapihkan handphone dan buku nya ke dalam ransel dan pergi begitu saja meninggalkan kelas. Alin hanya memberi pesan singkat kepada Farrel dan Chacha bahwa ia akan pulang duluan.
Farrel adalah sahabat Alina sejak kecil, dan mereka selalu bersama sudah seperti adik dan kakak, sampai sekarang pun mereka masih tetap bersahabat dan pernah suatu hari Farrel pernah janji sama dirinya kalau dia akan jaga Alina sampai Alina menemukan orang yang cocok buat Alina sendiri.
Oke kembali ke cerita^
Alin melewati koridor sekolah dan di depan sana ada seseorang yang sedang mencari sesuatu sambil sesekali merogoh saku celana nya.
Alin seperti ingat orang itu. "Itukan orang yang sombong banget, oh pasti dia lagi nyari kunci motor nya, lagian siapa suruh tadi langsung pergi gitu aja" ucap Alin
Lalu Bara melihat Alin dan menghampirinya.
"Lo tadi yang nabrak gue kan, pasti lo.." ucapan Bara terhenti
"Pasti lo cari ini kan Kak?makannya Kak, jadi orang itu jangan main pergi gitu aja" balas Alin sambil memegang kunci milik Bara,
"Oh lo ternyata yang ngambil kunci motor gue" ucap Bara
"Jangan asal nuduh, masih mending gue balikin!" Balas Alin , agak menekankan kalimatnya, lalu ia pun pergi meninggalkan Bara.
"Gila, tuh cewek muka nya cantik tapi kalo ngomong datar banget" kata Bara sambil melihat punggung Alin yang mulai menjauh
Alin pun berjalan gusar karena kesal melihat Bara, ia berdiri di pos satpam sambil menunggu Bang Alif untuk menjemputnya. Dari kejauhan Bara datang dengan membawa motor dan berhenti di depan Alin, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Bara lalu ia pun pergi meninggalkan Alin.
"Entah punya masalah hidup apa tuh orang, gak jelas banget sumpah" kata Alin sambil bergerutu
Lalu tak lama kemudian Mobil berwarna silver pun datang, dan benar dugaan Alin, itu adalah Bang Alif. Tanpa menunggu lama Alin pun memasuki mobil tersebut.
Selama di perjalanan Alin hanya diam.
"Dek.." panggil Alif pelan
Tak ada jawaban dari Alin
"Alin!" ucap Alif dengan pertambahan nada
Masih tak ada jawaban dari Alin. "Alinna Arisha!!" lanjut nya
"Eh, kenapa Bang?" Ucap Alin sambil menengok ke arah Alif.
"Kamu kenapa si Dek?akhir-akhir ini kamu jadi sering bengong, kamu lebih sering ngurung diri kamu dan biasanya kamu paling cerewet kalo udah sama abang, tapi sekarang kanu malah diam, kamu kenapa Dek?cerita sama abang kalo kamu punya masalah" jelasnya
"Gak apa-apa bang, Alin cuma capek mungkin karena tadi abis ada acara di sekolah"
"Kamu gak bisa bohongin abang Dek, abang ini abang kamu jelas aja abang tau kalo kamu lagi bahagia maupun kamu lagi sedih. Pasti gara-gara pertengkaran itu ya?tenang aja Dek, semua udah baik-baik aja kok" kata Alif
"Yaudah lah bang, gausah di bahas"
"Mau ke Mall?" Tanya Alif, sedikit menghibur Alin
"Mmm, ga deh Bang Alin capek" balas Alin
Alif pun paham dengan kondisi Alin saat ini dan ia tidak terlalu memaksa.
Sesampainya di rumah, Alin turun dari mobil. "Bang, Alin duluan ya masuknya" ucap Alin.
"Tumben nih biasanya mau nungguin abang hehe"
"Alin capek bang, pengen istirahat" balas Alin, lalu ia pun pergi dan mulai memasuki rumah besar itu
Saat memasuki rumah, Alin melihat ibu nya sedang duduk di sofa besar.
Untung aja ibu masih baik-baik aja. Batin Alin, lalu ia pun menghampiri ibu nya yang sedang duduk
"Ibuuu.." Panggil Alin yang langsung mencium pipi sang ibu
"Alin, tumben kamu sudah pulang" tanya Alya ibunda Alin
"Iya Bu, tadi gak ada KBM daripada bingung di sekolah mending Alin pulang aja" kata Alin. "Alin naik dulu ya Bu, mau istirahat" lanjutnya lalu ia pun segera menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.
Tak lama setelah Alin memasuki kamar, Alif memasuki rumah dan langsung membuka pintu, ia langsung menghampiri ibu nya dan menceritakan kejadian tadi di mobil.
Alya yang paham betul kenapa sikap anaknya berubah hanya bisa menatap kedepan dengan sendu.
TBC
Haii, gimana sama part yang ini? Terus tunggu lanjutan ceritanya yaa!!
Jangan lupa Vote dan komen juga:)
Diperpustakaan mu (semoga)
Kalian boleh kasih saran kok:)See you and love you guys**

KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Friend
Roman pour AdolescentsBukan hanya tentang cerita fiksi remaja, tetapi juga mengajarkan akan arti sebuah cinta, keluarga dan persahabatan. Seorang gadis yang mulai menggeluti hobby nya di bidang olahraga, tetapi dari pihak keluarga malah melarangnya. Tidak ada lagi Alin y...