RIZWAN POV
Sudah terlalu lama perasaan ini tak hinggap di hatiku. Aku benar2 frustasi di buatnya. Dua hari yang lalu Diandra kuantar ke Rumah sakit karena keluhan penyakit lamanya. Aku benar2 tersentak dan ketakutan setengah mati. Masih ku ingat 14 tahun lalu, bagaimana dia melawan sekuat tenaga kanker rahim nya. Dan aku dengan setia mendampingi dan mensupport dia hingga dokter akhirnya menyatakan semua sudah berakhir. Kami bahagia meski Diandra dinyatakan tak mungkin bisa memiliki keturunan lagi. Kini tubuh lemahnya terbaring lagi, entah mengapa ujian itu datang lagi. Aku yakin sudah memberi segala kebutuhan nya yg terbaik. Semua fasilitas, tenaga, pikiran, waktuku semata untuk kebahagiaan nya. Ada yg salahkah dengan sikapku? Ya Allah, mengapa Engkau beri lagi aku ujian ini? Apa yg hendak Kau katakan sesungguhnya padaku? Beban ini terlalu berat kupikul sendiri. Dan dia, Mayda, orang yg kupercaya menghilang ditelan bumi sudah hampir satu Minggu. Chatku saja belum dibacanya.
Drrrt....drrrt..
Notif lineM:woyy....berisik ish. Aku lagi semedi nih
Segala nya tiba2 saja berubah. Ada kedamaian yg menular dari kata2nya. Aku seakan duduk di sampingnya, menikmati kata2 lembutnya dan usapan halus di helai rambutku yg sebagian telah beruban. Mungkin aku terlalu berimajinasi. Tapi sungguh, dia seperti mamakku. Mamakku akan membelai rambutku dan berujar lembut ketika aku gelisah, sedih atau kecewa. Dia seperti bagian diriku yang hilang. Ketika sisi negatifku mendominasi, dia hadir dengan ide sederhana yg membuatku kembali tersadar dari pesimis ku.
Yup, Diandra seketika memancarkan sepercik semangat dimatanya selepas ku ucap mantra sakti dari Mayda.
"Dy, Abang kok jadi ingat lagu Bintang Kehidupan, sudah lama kau tak menyanyi untuk Abang"
Diandra tersenyum.
"Abang hendak teriak macam orang kesurupan kah?" Aku tertawa teringat awal aku bertemu dengan nya. Suara Diandra melengking tinggi dan aku harus rela menarik urat leherku agar tak merasa malu mengimbangi suaranya. Setelah acara pensi sialan itu 3 hari aku kehilangan suara, dan Diandra dengan setia menjadi juru bicaraku hingga akhirnya aku menyatakan isi hatiku di awal kembali nya suaraku. Aaarrrg.
"Abang kenapa senyum2?"
"Abang ingat dirimu selepas Abang bilang cinta saat sekolah dulu,tiba2 kau kehilangan suara cerewet mu hahaha..." Semburat merah tampak di pipinya.
"Pastilah Dy terkejut, 3 hari Abang tak bersuara, sekalinya bersuara yg keluar I love you"
"I love you too ,Dy"
"Issh...Abang" kupeluk tubuhnya yg lemah. Tangannya memeluk tubuhku ketika ku kecup keningnya.
"Abang jam berapa Dy makan obat lagi?" Aku terkejut. Beberapa waktu belakangan ini, obat dan berobat adalah hal yg dibencinya. Dan semua kegilaan yg kurasakan karena putus asa menghadapi Dy seakan lenyap seketika.
"Dy, mau minum obat? Tapi pahit lho" Diandra mengangguk mantap.
"Aku tak mau tercekik nanti karena lemas saat nyanyi lagu untukmu"Mantra mu mujarab Mayda, teriak batinku. Aku berhutang Budi padamu. Tak terasa air mata menetes di pipiku. Segera ku seka dan kuberikan semua yang dibutuhkan Dy.
__
Diandra masih tertidur pulas di sampingnya si sulung asik memainkan hpnya. Hari ini dokter mengijinkan nya pulang dan cukup rawat jalan. Aku senang, ya aku sangat yakin aku bahagia mendengar berita itu. Tapi ada sebagian kecil hatiku yg terluka. Aku teringat do'aku malam itu. Sungguh aku ingin memenuhi janjiku, tapi aku bisa menghadapi dia?? Maydaku??? Aaaarrrrg, aku mengucek2 rambutku frustasi. Mayda masih belom aktif lagi di singsong, tapi di grup line dia kadang hadir dengan lelucon khasnya yang sering kali menggelitik ku. Aku masih belum memutuskan bagaimana sikapku padanya. Aku lebih sering menyimak perbincangan mereka dan sesekali menjawab dengan tikel saja. Sungguh aku tertekan dengan keadaan ini. Perang batin yang amat menyiksa. Aaarrrg .. bagaimana aku bisa bercanda dengan nya? Dia selalu membuat ku ingin menggodanya, tapi aku punya janji akan menghentikan sikap Casanova ku jika Diandra sembuh. Ini gila. Dan hey, dia join ocku dengan mesra seperti biasanya. Begitu menggetarkan hati dan penuh penjiwaan. Dia ..dia..tak berubah sedikitpun tp dia terang2an menolak proposal perselingkuhan ku. Gilaaaaa.
__
Mayda POV
Ada yg salah ya dengan sikapku? Kok aku ngerasa Rizwan menjauh. Dia ga banyak chat di grup line. Sekalinya chat hanya tikel g jelas terus menghilang. Duh ni lagi, komen joinan ocnya kok kaku banget. Apa aku terlalu keterlaluan ya? Terlalu menggodanya? Duuh, bodo amat ah.
Tring..tring...
Sari
Say May may, Nela mau nikah lhoMayda
Alhamdulillah serius? Insyaallah aku datang yaSari
Tahun ini kita ya sayMaya
AamiinAku terkekeh membaca Whatapps Sari. Gadis muda sahabatku yang sudah sangat ingin berumah tangga. Hmm, kujadikan status ah mudah2an jadi do'a buatku. Tentu saja nama pengirim nya aku tutupi. Aku tak ingin privasi Sari terganggu gara2 statusku.
Tring..tring...
Notif ucapan Aamin dan do'a berdatangan. Entah apa yg ada dipikiran mereka. Aku hanya tersenyum geli saja. Eh, Rizwan pm aku.R: ehm...ehm....
M: batuk pak Eko?? Makan biji kedondong noh
R: 🤣🤣🤣🤣kok jarang nyanyi beb?
M: belum sempat bang
R: sibuk banget ya?
M: engga juga sih, masih siap2, baru bulan depan sibuk
R: ooh jadi bulan depan acara lamaran nya.HAHHH?? bulan depan ada bazar besar2an di kantor ku. Kenapa jadi lamaran? Xixixi...dia kepoin statusku kayaknya. Jailin aah
M: Aamiin bang 🤣
R: mudah2an yg terbaik dan lancar beb
M:Aamin, aku lanjut ya bang
R: okeAku tak kuasa menahan tawaku. Ada sedikit rasa bersalah di hatiku karena kejailanku. Tapi aku kan cuma bilang Amin, siapa tahu di kabulkan bulan depan ada yang lamar aku. Aku tak memberikan kebohongan publik kan?? Hahahaha .....
Bikin stts yg unik dan bikin orang penasaran itu hobi mama. Butuh kreativitas tinggi hahaha..yang penting ga nyakitin orang dan bahasanya itu dijaga sopan santunnya jangan asal jeplak aja. Kamu gitu juga ga??
Ah yg penting sekarang komen aja deh biar tambah oke tulisan mama ya
Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Baper
General FictionGa pernah terpikir oleh seorang Mayda hobinya menyanyi bisa membuatnya kembali menemukan rasa cinta. Sebuah aplikasi sing mengantarnya dan mengikatnya pada sebuah kisah cinta halusinasi yang perlahan membuatnya berharap bukan lagi kisah dunia maya