SATU

176 3 1
                                    

" Mah, Ares berangkat" pamit Ares sembari mencium punggung tangan sang bunda yang duduk di kursi roda. Beliau tersenyum lembut sembari mengusap pelan kepala anaknya. Anita, wanita pemilik senyum manis dan wajah ayu berumur 40 tahunan ini adalah mamah Ares. Wanita yang melahirkan Ares kedunia ini walau tanpa dampingan seorang suami seperti wanita lainnya.

Wanita cinta pertama Ares yang sangat ia sayangi, lebih dari siapapun. Kecelakan satu tahun lalu yang menimpa mama nya, berakibat pada otot otot dikaki mama nya melemah karena terjebit pada saat kecelakaan tersebut.

"hati-hati ya, sekolah yang bener"

" Ares bener kok kalau sekolah. Datang cepat, tugas tepat, jadi siswa hebat" katanya sambil menganggkat kepalan tangan nya tinggi tinggi.

Anita tertawa mendengar apa yang dikatakan anak sematawayang nya itu. "datang cepat pulang cepat sih iya kalau kamu."

" mama bisa aja sih, tau aja kelakuan yang begitu."

Setelah mencium kening mama nya, Ares berlari ke arah garasi tempat ia memarkirkan motor kesayangannya. Bukan moge seperti milik teman temannya yang lain. Bukan ninja,bukan Kawasaki,bukan cbr,bukan pula nmax, hanya Vario putih kesayangan nya yang menjadi hadiah dari sang mama sewaktu ia memenangkan kejuaraan lomba basket bersama teman temannya.

Ares tak pernah iri dengan teman temannya yang memiliki motor motor bagus atau bahkan mobil mewah. Katanya, pake siputih aja lebih irit,si putih juga nggak kalah seksi sama yang lain.

Jalanan pada saat jam jam pagi seperti ini memang sangat padat. Apalagi jalanan di kota besar yang ares tinggali ini. Ia harus siap bermacet macet ria bersama para pengendara lainnya. Untung ares selalu berangkat lebih awal, untuk mengantisipasi jika ia terjebak macet lama dan berakibat telat.

Dengan bersenandung kecil menunggu macet, Ares mengedarkan pandangan ke samping kanan kiri nya. Terlihat sudah banyak muda mudi yang memakai seragam putih abu seperti dirinya yang akan berangkat menuju ke sekolah pula.

Matanya berserobot dengan mata hitam milik seorang gadis di mobil yang berhenti di sampingnya. Mata yang memandang jenaka pada Ares serta memamerkan deretaan gigi putihnya.

"Pagi Antares nya Hera" dia Galaxia Hera, gadis yang menyandang status sahabat Ares dari mereka kecil karena mama nya dan orang tua hera bersahabat. Gadis yang dalam satu waktu bisa menjadi gadis anggun namun selengehan. Ah tidak, hanya di hadapannya saja hera selengehan seperti ini, di depan public hera dikenal sebagai gadis anggun anak dari orang terpandang. Orang tua hera bukan seperti mamanya yang hidup sederhana, orang tua hera adalah orang orang kelas atas yang berpengaruh di kota ini. Pundi kekayaannya tak bisa di ragukan lagi terbukti dari tunggangan yang hera pakai untuk mengantar dia ke sekolah pagi ini. Ferrari California T 2015 berwarna merah ini buktinya.

"siapa ya? Mbak nya kenal saya?" dengan nada bingung Ares menatap hera.

" IH Ares mah gitu Sukanya. Jokes lo basi res" hera bersungut sungut dan memandang kesal Ares yang berada di atas motornya. Ares hanya menanggapinya dengan tawa renyah yang laki laki itu punya.

Setelah berbasa basi sebentar bersama hera yang Ares tutup dengan melabaikan tangan pada gadis itu, Ares melajukan motornya membelah jalanan menuju sekolah tercinta.

****

Setelah memarkirkan si putih kesayangannya dengan aman dan nyaman, Ares pun mulai melangkahn menuju kelasnya. Dengan semangat mengebu gebu untuk belajar ( hoaxs) ares menuju kelas, namun apalah daya panggil dari perut yang minta di isi pun meronta ronta. Salahkan kelasnya mengapa barus berdekatan dengan kantin, yang mana aroma makanan dari kantin itu sangat menggoda kawan!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang