11|Perpisahan

269 7 0
                                    

Gw saranin kalian sambil dengerin lagu 'menghitung hari covernya Aldhi' gw suka aja gitu dengerin coveran nya dia.

Oke udahan bacotnya, balik ke cerita

Happy reading💙

.
.

Aku masih ingat detik demi detik indah nya bulan dengan langit gelap dan di sinari oleh bintang-bintang.

Ini akan jadi akhir dari aku dan Arkan.

Aku dan Arkan duduk sambil menikmati ice americano di kafe, aku dan Arkan tidak berdua doang, ada Reyna dan Rafi di sebrang meja ku.

"Al...kayanya ini hari terakhir kita buat ketemu" ucap Arkan, ntahlah aku ngga ngerti apa maksud dia ngomong kaya gitu

"Maksud kamu apa?" Tanya ku

"Besok aku berangkat ke luar negeri, aku di suruh papah aku buat bantuin perusahaan papah di sana dan aku akan sekolah di sana" ucap Arkan menatap Aletha sedih

Sementara itu di sebrang meja Aletha dan Arkan

.
.

"Mereka ngomongin apa sih? Kayanya serius banget" ucap Reyna

"Arkan mau ke luar negeri di suruh sama ayahnya, buat bantuin perusahaan ayah Arkan, kayanya dia juga sekolah di sana" ucap Rafi

"Serius kamu?" Tanya Reyna memastikan

"Iyalah, masa aku bohong. Aku di kasih tau Arkan kaya gitu" ucap Rafi

"Kasian banget Aletha, pasti dia sedih di tinggal Arkan" ucap Reyna sedih

"Katanya sih Arkan lama di sana tapi aku gatau juga" ucap Rafi

Kembali ke meja Arkan dan Aletha

"Trus aku gimana ar?" Tanya ku

Aku menahan air mata ku agar tidak jatuh membasahi pipi ku

"Jarak dan waktu bukan ukuran untuk perpisahan kita, aku akan tetap setia, jadi biarin aku pergi aku janji. Kamu mau nunggu aku balik lagi kan?" Ucap Arkan, aku hanya mengangguk

"5 bulan kamu harus balik lagi ke sini" ucap ku

"Iya aku janji, 5 bulan aku akan balik lagi ke sini" ucap Arkan

Memang benar, itu adalah malam terakhir ku bersama Arkan.

.
.

Di pagi ini adalah hari di mana aku harus melepaskan kepergian Arkan.

Rasa kehilangan menyelimuti begitu pesawat 'Malaysia airlines 110' lepas landas.

"Udah dong jangan sedih. Arkan pasti balik lagi kok, kalo dia ngga balik lagi kamu bisa cari yang lain ehehe." Ucap Reyna bercanda, aku hanya tersenyum.

"Ayo pulang, gw anterin" ucap Rafi

.
.
.

Aku sudah sampai di rumah, aku langsung masuk ke kamar dan membaringkan tubuh ku di kasur.

Lagi-lagi aku menangis, karena mengingat Arkan, hingga aku tertidur.

~Tamat~

Yeay abisss uhuyy akhirnya.























Gk beneran abis kok, tenang masih ada lanjutan nya

Kalian jangan lupa vote ya biar cepet update nya, Gomawo.

Gw dapet inspirasi buat bagian perpisahan ini dari cerpen, gw gk sepenuh nya ngikutin, ada yg gw ubah.

Dadah💙

Arkan's ✔[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang