c u r i o u s

90 3 3
                                    

I don't want to know

but,

in the end I have to know

*

prolog

Tak ada yang spesial dari pagi ini, seperti biasa gemericik air selalu turun membasuh atap-atap rumah. Hujan kali ini tak deras namun cukup membasahi siapapun yang nekat menerobos rintikan air, Noela menarik napas dalam-dalam bersiap hendak lari menerobos hujan karena waktu terus bergulir tengah bel masuk sekolah berdenting 15 menit lagi. Mustahil menunggu hujan reda sepertinya mendung akan terus berlanjut, angkutan umum pun sepi berlalu lintas, satu satunya solusi di otak Noela yaitu lari.

"Oke gua harus lari kali ini nunggu terus gini juga gada gunanya, tapi kalo lari juga basah anjirr auah lari ae bodo"

Tiap  rintikan air itu jatuh tidak mengenai Noela, seakan ada gelembung tak kasat mata yang menyelubunginya agar air hujan tidak mampu menyentuh tiap inci dari lekuk tubuhnya.

Maybe kalian bertanya tanya siapa Noela dan kenapa gelembung itu bisa ada untuk melindunginya dari tempaan air hujan.

Nama lengkapnya Noela Givanka, orang orang biasa memanggilnya Noela. Noela tinggal dan tumbuh di Jakarta bersama kedua orang tuanya. Sedari kecil ia hidup dalam bergelimang keanehan dalam dirinya seperti tidak basah terkena air hujan, buku buku yang melayang, mendengar suara infrasonik, dan potongan potongan mimpi aneh yang selalu bergelayut dalam tidurnya. Anak anak SMA seumuran dengannya mungkin sudah gila atau ketakutan setengah mati kalau mereka mengalami fenomena seperti Noela.

Sebulan lalu, Noela dan orang tuanya pindah ke Bandung karena ada urusan bisnis. So, Noela harus pindah sekolah dan tentunya harus beradaptasi lagi dengan lingkungan barunya. But, pagi ini kesialan menimpa dirinya hari pertama masuk sudah terlambat.

"What the hell! Gue telat"

"Pak sat sat satpam bukain gerbangnya dungs, aku tuh siswa baru disini jadi belum tau kalo jam segini udah masuk" Bohong Noela

Wajah Noela dibuat melas kaya anak anjing jalanan yang abis kesruduk becak dan belum makan seminggu. Lusuh? Emang sih rambutnya aja udah acak acakan patutlah kalau kaya anak anjing itu aja mending.

"Aduh si eneng teh kumaha bisa telat? Mana tu rambut cem kemoceng" Pak Satpam membukakan gerbang sambil cengengesan

"Maaciw pak satpam ter-unch, anu kan ujan nunggu rada reda, monmaap ya pak ini rambut ngga kaya kemoceng btw" Noela mendengus dan langsung jalan ke kelas barunya.

Karena kelasnya jauh dari gerbang, ini cukup membuat jam keterlambatan Noela bertambah terlebih lagi di setiap lorong nampak satu dua siswa yang menatapnya lalu mencibir 'siswa baru keknya belum pernah liat gue' 'anjay kalo siswa baru pertama masuk aja telat' kira kira seperti itu bisik bisik dari mereka. Noela acuh dan mempercepat tempo jalannya.

Tak berlangsung lama Noela tiba di ambang pintu kelasnya. Ketukan darinya membuyarkan pandangan tiap siswa dan gurunya mempersilakan untuk masuk. Canggung Noela berhadapan dengan semua orang di kelas ini, perkenalan Noela sebagai siswa baru berlalu dengan singkat dan peraturan tetaplah peraturan siswa yang datang terlambat akan dikeluarkan dari kelas serta tidak boleh ikut pelajaran sampai jam ke-tiga.

Ia tak sendirian terlambat saat ingin keluar muncul sosok cowok dibalik pintu dan menubruk Noela hingga jidatnya dan jidatku beradu membuahkan benjolan anggur di jidat mulusku. Bukannya minta maaf eh dia langsung nyelonong masuk ke kelas dan Noela pun sabar tidak lupa umpatan terus berbunyi di hatinya mungkin cukup hari ini kesialan menghampiri.

"Hari yang sungguh bastard, auah pen makan ma bocan"

Memang tadi malam Noela tidur larut ya karena apa? Ya dia streaming MAMA lah obsesinya terhadap idol korea mengalahkan apa pun. UKS dan kantin adalah tempat yang cocok untuk misinya terlaksana yaitu makan dan tidur. Udah bawaannya Noela kalo udah kesel buat membalikan moodnya ya makan sama tidur tapi ya ujung ujungnya ngga tidur paling cuma baring baring manja sambil ngehalu.

"Kantin aja ena uy abis tu baru deh ke uks abis makan tidur uh keknya hukuman membawa berkah. Merdeka"

Kaki jenjang Noela mulai melangkah menyusuri lorong kelas untuk melancarkan aksinya, namun seseorang yang membuat moodnya memburuk dan menambah daftar kesialan di pagi ini mencekal lengan nya hingga tubuhnya berbalik ke belakang.

"Heh dedemit anak baru yang tadi kejedot jidat gue. Liat tuh jidat cogan yang amat sangat mulus jadi tumbuh gunung gegara lu" maki cowo yang yang telat

"Apasich lo yang salah anjay, cogan cogan pala lo peyang yang ada dedemit tuh dan yang benjol juga bukan cuma lo" jiwa ngegas sudah terkuak serta kalimat alay tak terelakan

"Cowo ngga pernah salah"

"Kebalik anjir, auah ngomong ma titisan Lucifer kaga ada gunanya. Bye gue mo ngantin"

"Emang gue titisan lucifer"

Hah?

Tbc guys segitu dulu okey

See u

Noela Givanka: alay, savage, ngegas, dan sebangsanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Noela Givanka: alay, savage, ngegas, dan sebangsanya

Neron Samael: ngegas for life, tukang telat, mottonya yang ganteng bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neron Samael: ngegas for life, tukang telat, mottonya yang ganteng bebas

NAVILLERA •Shining DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang