d e j a v u

28 2 0
                                    

Ringtone alarm milik Noela bergetar menandakan kini waktunya bangun untuk menyiapkan diri ke sekolah. Setalah kemarin ia harus menghadapi beribu kesialan dan hal aneh yang membuatnya sangat lelah, mungkin hari ini akan baik atau akan lebih melelahkan ya semoga saja hal itu tidak terjadi.

Noela terbangun dengan sigap dan langsung menuju kamar mandi untuk hanya sekedar mencuci wajahnya lalu menggosok gigi, sesaat ia melihat ke arah cermin memandangi setiap inchi wajahnya, dipikiran Noela sekarang hanya siapa dirinya apa yang terjadi kemarin. Potongan potongan mimpi dalam tidur Noela pun digantikan dengan siluet sosok wanita berwajah teduh dengan tatapan menyejukkan, sebelumnya mimpi yang ia dapati adalah selalu diakhiri dengan spektrum cahaya bertuliskan Labyrinth : 'Colligens tenebras sine fine' namun untuk tidur malam ini tidak terjadi.

Lamunan Noela menatap cermin buyar, ketika ketukan pintu kamarnya yang tak lain adalah ibunya hingga terdengar dari bilik kamar mandi padahal jika ketukan itu keras sekalipun biasanya tak kan terdengar sampai menembus bilik kamar mandinya. Sejak kepulangannya dari Hardstyplanet membuat Noela bertambah peka dengan apapun.

"Ya bu bentar!"

"Loh Noela kamu udah siap belum ke sekolah, itu temen kamu yang tadi malem ke sini udah nungguin di bawah cowo lagi ugh anak ibu baru aja sehari di sekolah baru udah dapet cowo" ucap ibu mengernyit dengan nada yang meledek

"Siapa?"

"Ren..renath taulah ibu lupa makanya cepetan siap-siap, ini ibu sama ayah harus ke kantor sekarang kebetulan banget itu temenmu dateng sekalian aja nebeng, dah sayang" mencium pipi sambil berlalu meninggalkanku yang belum sempat berbicara

"Ngapain sichhh tu bocah kesini dan kok ibu bisa tau, aghh auah gajelazz" tak membutuhkan lama untuk bersiap aku turun untuk menemui Rennath yang tengilnya sudah sangat lancangnya makan bekal siangku yang sudah sengaja ibu letakan di meja ruang tamu.

"Itu bekel gue ngapa lo makan setan" bersungut-sungut menghampirinya merebut kotak bekalku yang isinya tinggal remah remah roti dan jangan tanyakan ekspresi ku sekarang yang berubah speechless menatap murka Rennath. Persetan hanya kalimat itu yang mewakili umpatannya kali ini

"Ah udahla cuma roti elah ntar gue beliin, gue tu laper ya dari hardstyplanet kesini tuh jauh ga kaya Jakarta-Bandung" seakan akan mengerti apa yang akan dipikiranku

"BCT U, BCT DREAM, and BCT 127 seterah lo lah bjirrr, sekarang ngapain lo kesini gada kerjaan lain ape?"

"Gue ke sini disuruh mamank jeldan buat ngurusin 3 bocah tiada akhlaqq modelan kaya lo ini"

"Lo ngomong bahasa barbar kaga cocok anying, dah lah mau ke sekul mumpung lo disini mending anterin gue pake teleportasi atau ga exodus"

"Kemasi dulu barang lo, kita akan melaksanakan perjalanan yang tak terbatas di luar dugaan"

"Maksud lo?? ngomong yang jelas gue ga ngerti"

"Udah lo beres beres dulu, jangan kelamaan ntar baru gue jelasin gue tunggu disini"

"Gimana sama ortu gue anzay?"

"GUE BILANG KEMASI DULU BARANG LO BARU GUE JELASIN" Rennath berusaha menahan amarahnya agar pupil matanya tak menghijau jika saja matanya sudah berubah menjadi hijau maka tak segan segan apapun yang ditatapnya akan terbakar lebur dalam hitungan partikel neutrino walaupun teori yang mengatakan partikel ini lebih cepat dari cahaya dibantah tetap saja kecepatan nya tak dapat diterka.

Have a nice day? Tidak perkiraan ku salah perihal hari ini. Benar-benar hari ini pertama kalinya aku dibentak oleh orang asing, dia pikir dia ini siapa berani menyuruh nyuruh ku dengan paksaan dan bentakan yang tak beralasan. Tetapi daripada aku terus membangkang baiknya aku menuruti nya untuk mendapat penjelasan kenapa dan apa yang terjadi.

NAVILLERA •Shining DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang