3. Berita besar

16 3 0
                                    




Tandai jika ada Typo!

Happy Reading!

Berita kepergian Pangeran Ael membuat seluruh Negeri Nevander gempar. Tidak biasanya Pangeran Ael pergi tanpa memberi kabar. Dan ini adalah ketiga kalinya Pangeran Ael membuat seluruh masyarakat Nevander gempar. Pertama kali adalah kelahiran Pangeran Ael, kedua adalah dikirimnya pangeran Ael ke negeri lain, dan terakhir ini.

Masyarakat memiliki pemikiran yang seharusnya dipertanyakan karena hal ini, pertama adalah mengapa Pangeran di kirim keluar. Dan kedua mengapa pangeran pergi tanpa berpamitan.

Ruang konferensi pres istana sudah dipenuhi dengan reporter dari berbagai penjuru. Salah satunya berasal dari Indonesia. Mereka semua menunggu kedatangan Pangeran Anzen yang akan datang untuk berbicar tentang masalah ini.

Pangeran Anzen datang bersamaan dengan Pangeran Mahkota, Pangeran Axel. Wajah Pangeran Axel dua kali lebih tampan saat wajahnya menegang. Dari hati lubuk hati Axel dia merasa sangat menyesal membiarkan adiknya pergi tanpa dirinya atau Anzen. Apakah mungkin karena sistem kerajaan terlalu keras baginya.

"Selamat Pagi, saya Alveus akan membicarakan tentang ini. Saya sebagai Kesatria Pangeran Ael merasa sangat gagal. Namun saya akan bertanggung jawab untuk hal ini. Silahkan jika ada yang ingin bertanya," ucap Alveus menatap kesekeliling yang mengangkat tangannya.

Satu gadis yang sedang mengangkat tangannya menarik perhatiannya. "Iya, kamu nona," Alveus menunjuk gadis itu.

"Nama saya Anastasya Bawson, reporter dari Televisi Media Bersama ingin bertanya. Mengapa Pangeran diasingkan sejak usianya 6 tahun?" Tanya gadis itu bernama Ana.

"Kedua, anda tuan," tunjuk Pangeran Anzen kepada pria bertopi dengan kumis hitam.

"Saya Alister Hafard, dari Bukti Berjasa, reporter berasal dari Indonesia ingin bertanya, mengapa Pangeran memilih berkarir dalam bidang musik?" tanya Alister.

"Ketiga kamu!" Tunjuk Pangeran Axel kepada reporter muda menggunakan jaket hitam bertuliskan "Jurnalistik Kangen".

"Saya ingin bertanya, sebelumnya perkenalkan nama saya Dave Lukh, dari Media Kangen ingin bertanya, mengapa Pangeran sudah di angkat menjadi Pangeran Mahkota sedangkan usia anda belum mencukupi aturan dan anda belum melaksanakan aturan yang Raja Herman buat? Bukankah aturan yang ada harusnya tidak boleh dilanggar?" Daffa kembali duduk.

Semua pasang mata tertuju padanya dan tersenyum. Seorang yang pemberani yang harus di beri apresiasi. Semua kembali menatap kedepan.

Alveus berdeham dan orang-orang kembali tenang. "Sebelumnya, Pangeran Ael di asingkan, bukan diasingkan melainkan dikirim untuk belajar di luar negeri bermaksud agar Pangeran tidak terfokus pada Pemerintahan dan usianya masih sangat muda untuk memegang pemerintahan. Dan kami sebagai keluarga kerajaan tidak ingin hal itu mempengaruhi kehidupan Pangeran. Kiranya itu cukup." ucap Alveus lalu bersandar pada sandaran tempat duduk.

Pangeran Anzen mulai angkat bicara. Sebelum berbicara ia tersenyum dahulu. "Good morning everyone! I'm Anzen, I will explain why the prince chose a career in music." Anzen berbicara dalam bahasa inggris.

"ehem, tolong bahasanya," Axel berdeham dan membuat Anzen tersenyum kecil.

"Baik saya lanjut. Sebenarnya, Pangeran Ael sudah berbakat sejak kecil. Karena dia berbakat kami mengirim kesana supaya dia semakin belajar banyak." ucap Pangeran Anzen.

"Mengapa harus ke Korea Selatan?" Tanya Reporter lainnya.

"Karena Korea sedang pesat dalam bidang musik. Kami tidak ingin keluarga kami harus memulai dengan sangat sulit. Namun kehidupan Pangeran Ael sendiri tidaklah berjalan mulus di sana, dia mandiri. Dia tidak menerima uang sepersen pun dari kami. Dia menolak keras!" Tegas Anzen.

Who Is The King?[NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang