Rai memakai earphone dan menyalakan musik kesuakaanya fiersa besari. Sedangkan Rara ia memilih memakai jamkos nya untuk bergosip dengan murid lainnya.
Pelukku untuk pelikmu lagu itu yang kini Rai dengarkan. Entahlah Rai bukan orang yang suka galau tapi dari ribuan lagu fiersa ia sangat menyukai lagu ini.
"Kadangkala tak mengapa
Untuk tak baik-baik saja
Kita hanyalah manusia
wajar jika tak sempurna"Bagian itu yang menjadi bagian favoritnya,menurutnya disetiap baris liriknya mengandung banyak makna. Sambil memejamkan mata Rai mencerna dalam dalam arti lirik itu.
"untuk tak baik-baik saja" Rai mencerna lirik itu.
Dalam hati ia berkata "gue tau itu bisa gue lakuin,gue gamau terus-terusan kaya gini,gue mau kaya orang lain yang pandai mengutarakan perasaanya sendiri. Tapi kenapa? kenapa ini sulit buat gue lakuin?"
Tak terasa air mata Rai turun dari pelipis mata nya sangat tipis, saking tipisnya mungkin tidak ada satupun orang yang tau bahwa ia tengah bersedih.
***
Rai tidak menyadari di pintu kelas nya ada Dareen yang dari tadi memperhatikannya. Dareen menghampiri Rai dan duduk disebelahnya tepatnya dibangku Rara tanpa Rai sadari kehadiran Dareen.Rai berniat menghentikan aktivitasnya ia tidak bisa bersedih didalam kelas ia tidak mau ada yang mengetahui tentang keresahan dirinya.
Perlahan Rai membuka mata terasa kabur mungkin karena ia kelamaan memejamkan mata. Rai memasuki earphone nya kedalam tas dengan mata dan pikiran yang belum benar benar sadar.
Saat Rai hendak memalingkan wajahnya ia kaget,bagaimana tidak Dareen muncul tepat dihadapanya yang kini hanya berjarak beberapa cm.
Rai bungkam ia tidak tau harus bagaimana,begitu pun Dareen ia sama sekali tidak berkedip memandang wajah mulus Rai yang sama sekali tidak memiliki jerawat atau kotoran sedikitpun.Anak anak yang lain melihat mereka dengan tatapan iri.
"ih anjir apaansih si Raina so cantik gitu"
"yaampun Dareen calon suami gue ngapain lo disana"
"astaga... astagaaa tutupinn mata gue siapapun itu tolongggg"
"mereka cocok banget gilaa"
"anjir gue kapan ya ditatap gitu sama Dareen"
Seperti itu lah cuitan yang terdengar dari teman kelas Rai.
Tapi Dareen dan Rai masih belum sadar mereka masih memandang satu sama lain.
Dareen terpana dengan kecantikan Rai ia bahkan mencoba untuk lebih dekat dan memajukan badannya.
Semua yang ada didalam kelas histeris mereka langsung meneriaki dua insan yang tengah saling memandang itu.
"cieeeeeeeeeeeeee"
Semua orang meneriaki nya sampai menggema dan menyadarkan mereka berdua.
Rai langsung mengalihkan pandangannya dari Dareen ia malu sekaligus ingin mengumpat dirinya sendiri.
Rai berdiri dari bangkunya, baru saja Rai berjalan satu langkah tangan Dareen menahan tangan Rai sehingga Rai tidak bisa melanjutkan langkahnya.
"Anda mau kemana? saya ada disini"
"lepasin" Rai menipisnya dengan kasar dan memberi tatapan tajam untuk Dareen
"saya ga takut dipandang seperti itu, udah sini duduk aja saya gaakan ganggu anda ko"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina
Teen FictionSiapa bilang orang yang selalu diam dan terlihat baik-baik saja dan sangat jarang menceritakan segala keluh kesah nya mereka itu bahagia? sebut saja dengan "INTROVERT" Faktanya tidak semua orang seperti itu. Termasuk Raina alesha putri gadis itu se...