s a t u,

32 2 0
                                    


        Dunia. Terlihat simpel tetapi sebenarnya memiliki berjuta-juta partikel yang tersusun rapi dan teratur. Jika dunia ingin dijelaskan dalam satu buku, mungkin  besarnya akan melebihi permukaan bumi itu sendiri. Ya, dunia serumit itu.

        Namun dalam beberapa kasus, setidaknya 1 dari 1.000.000 orang di dunia yang dikaruniai "keistimewaan" pada dirinya, akan merasakan dunia lebih dari sekedar rumit. Seperti dia yang berdiri diam dengan tatapan kosong diantara berjuta-juta manusia yang sibuk dengan urusan masing-masing. Dia yang dengan rambut panjangnya berlari ke arah timur diantara berjuta-juta manusia yang berjalan ke arah barat. Dia yang dengan mata hezelnut-nya melihat ke segala arah mencari sosok bertopi putih diantara berjuta-juta manusia yang bertopi hitam. Bukan karena dia tidak normal, bukan. Dia hanya sedikit berbeda.



- ☠ -




"Hyunjin"

yang dipanggil tidak bergeming sedikitpun. Bukan karena dia memakai earphone  sehingga dia tuli. Dia hanya ragu.

"Hyunjin"

Lagi-lagi dia tidak menunjukan kepekaannya terhadap suara itu. Hyunjin memasang earphone nya lebih lekat lagi.

tiba-tiba seseorang melepas earphone kanannya, sontak Hyunjin langsung menoleh.

"budek bener sih lu, buset" ucap Soobin
"sori"
"jangan jangan dari tadi lu gak denger bel"
"denger"
"trus knp lu masih disini antonio, rooftop kuy"
"kuy"

ya, Hyunjin memiliki kemampuan itu, kemampuan untuk melihat hantu,
bahkan dia bisa mendengarnya,
merasakan kehadirannya,
merasakan sentuhannya,

dan, tidak ada seorangpun di sekolah ini yang tahu itu,
tidak akan.


- ☠ -


"widih, udah pada start duluan, gak pada nungguin kite nih?"
tanya Soobin pada 3 cowo yang sedang merokok itu.

"ogah nungguin lu, ntar lu baper"
jawab Han, si anak terbacot di kelompok mereka.

"najis"

Han terkekeh kecil

"bagi korek woi"
"ga punya korek kuping gue"
"bodo amat Han gak ngomong ke lu"

Soobin menjulurkan tangannya kepada Baejin,

"Baeb, korek gece"

Baejin menjauhkan rokoknya dari mulutnya dan mengeluarkan asap perlahan,

"Baeb baeb, kita kan udh putus" ucap Baejin bercanda

lalu meraih korek yang berada diantara dirinya dan Jeno.

"balikan bole laa" ucap Soobin juga bercanda

Baejinpun melempar koreknya pada Soobin, seraya berkata "berani bayar brp nih?"


Soobin tertawa lalu mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya, begitu pula dengan Hyunjin.

beginilah mereka,
menghabiskan waktu dengan asap, mencari sensasi dan kesenangan tersendiri di tengah tengah uang yang mereka bakar untuk itu.

mereka lebih memilih rooftop ketimbang kantin, karena kalau mereka ada disana, kantin akan ribut,
yaa begitulah.


6th SENSE (00 LINE)Where stories live. Discover now