Waktu sudah menunjukkan pukul 11:00, cuaca menjadi sangat panas dan kini saatnya para peserta menggunakan topinya masing masing.
"Lo ga bawa topi bel" Jejes tersadar jika Abel hanya membawa tangan kosong sedari tadi.
"Iyaa jes, gue lupa topi gue ketinggalan di rumah"
"Cuacanya mana panas banget emang lo tahan? Bisa bisa lo pingsan ntar" khawatir Jejes.
"Yaelah gue ga sealay itu kali jes" jawab Abel
"Para peserta mos dan juga OSIS diharapkan untuk merapikan barisannya karna sebentar lagi kepala sekolah akan datang untuk memberikan masukan pada kalian"
'panas banget sih sipit galama mata gue' -batin Abel
Abel sengaja mengambil barisan paling belakang agar tidak ketahuan jika ia tidak memakai topi, ia juga menharapkan terlindung dari panas jika di di belakang namun tidak ngaruh sama sekali.
Para pengurus OSIS mengambil barisan paling belakang, Ragas yang melihat Abel tampak risih kepanasan tidak memakai topi berpikir untuk meminjamkan topinya kepada Abel, namun resikonya Ragas harus menahan panasnya sinar matahari.
Sebagai pembimbing Abel, Ragas mendekati Abel dan memasang topinya ke kepala Abel.
"Pake aja biar ga kepanasan" kata Ragas.
"Eh kak Ragas, duh gue jadi ngerepotin lo kak" ujar Abel.
"Gue kan pembimbing lo udah kewajiban gue" kata Ragas.
"Tapi kan jadi lo yang kepanasan kak" khawatir Abel
"Lo kan cewe lebih membutuhkan, udah pokoknya jangan dilepas sampe selese oke?" kata Ragas
"Iya kak agas" kata Abel sambil memberikan wajah lucunya sebagai tanda terimakasih.
'ck, imut amat' -batin Ragas
Sudah 1 jam para peserta MOS dan pengurus OSIS berdiri di lapangan, sialnya terikan matahari tak kunjung pergi.
Abel menoleh kebelakang menatap Ragas sembari berdiri tegap, kringatnya bercucuran dan Abel menatapnya seolah olah terpesona dengan Ragas, ia juga merasa kasihan dengan Ragas karena Ragas sudah dikasih olehnya.
Pukul 12:30 barisan telah dibubarkan, para peserta sangat lega sudah terbebas dari panasnya matahari, mereka dibagikan kelas sesuai dengan kelompok mereka masing-masing.
Rabella Pov
'Gue beliin kak Ragas minum kali ya'
Sebelum kekelas gue kekantin membeli air mineral untuk gue dan kak Ragas, kebetulan juga gue membawa handuk kecil ditas, gue pikir kak Ragas lebih membutuhkan.
Setelah Abel mengambil handuk kecilnya, Abel mencari keberadaan Kak Ragas.
"Permisi kak Rafif, lo liat kak Ragas ga?" tanya Abel kepada salah satu sahabat kak Ragas yang Abel kenal.
"Ragas tadi kayanya keruangan OSIS sendiri, lo cek aja" jawab Rafif.
"oke, makasi kak"
Abel langsung meninggalkan kak Rafif menuju ruangan OSIS, sesampai disana Abel melihat kak Ragas sedang berduduk santai dibawah AC, niat Abel ingin menghampiri kak Ragas berhenti, melihat sosok perempuan cantik memasuki ruangan dan menghampiri kak Ragas dan memberikan Air mineral kepada kak Ragas.
"gausa repot repot kali dy" kata Ragas
"gue ga ngerasa direpotin sama lo". Indy mengelap keringat Ragas dengan tissu yang berada di meja dekatnya.
Abel yang melihat itu langsung meninggalkan mereka.
'tadi siapa ya?'
'kak Ragas udah pacar?'
'tu cewe siapa sih'
Abel berjalan sambil bertanya tanya kepada dirinya sendiri tentang kejadian diruang OSIS.
"Abel?" panggil seorang cowo yang tiba tiba menghampirinya
"El? Lo ngapain disini?" tanya Abel.
"Gue tadi abis dari toilet, eh itu minuman lo boleh gue minta ga?haus banget gue"
El Delano Pov
'toilet dimana sih, ni sekolah gede amat dah pusing gue'
"Kak toilet dimana ya?" tanya El kepada salah satu pengurus OSIS cewe.
"Lo lurus aja ntar kalo lo nemu ruangan OISIS lo kekiri" jawab cewe tersebut.
"oh oke makasih" El hendak meninggalkan cewe itu tetapi dicegat dengan pertanyaan
"Eh nama lo siapa?" tanya cewe itu
"El Delano"
"Panggil gue Indy, yaudah gue cabut ya" sahut Indy.
Setelah selesei El dari toilet ia mendapati sosok Abel didepan ruangan OSIS terpaku sambil memegang Air mineral dan handuk kecil, El menoleh mencari tahu apa yang dilihat ternyata Ragas dan Indy terlihat sedang bermesraan di dalam ruangan, lalu Abel pergi dengan muka sedikit cemberut.
'gue samperin ga ya?'
'yaudah deh gue samperin'
"Abel?" El menyambut Abel dengan lembut.
"El? Lo ngapain disini?" Abel bertanya pada El
"Gue tadi abis dari toilet, eh itu minuman lo boleh gue minta ga?haus banget gue" pinta El
"Boleh nih minum aja gue tadi beli dua" Abel mengasih Air mineral yang ada ditangannya.
"Makasih, btw bentar lagi kita disuruh masuk kelas, lo kekelas lo gih" suruh El dengan lembut.
"Oh iya gue lupa, yaudah gue nyari kelas gue dulu ya El" kata Abel
"See you Bel" kata El
Author
Abel mencari kelasnya dengan tergesa gesa karna takut ia telat informasi.
'eh ini kali ya? gue liat deh' -batin Abel
"ABELL SINII" terdengan suara Jejes memanggil Abel dari dalam kelas.
Jejes menyisakan satu tempat duduk disampingnya untuk Abel.
"Dari mana aja lo?" tanya Jejes.
"Anu, abis dari toilet gue" jawab Abel.
Ragas memasuki kelas kamboja dengan gaya coolnya.
"Liat deh Bel, baru kali ini gue liat cowo seganteng kak Ragas" kata Jejes sambil terpana dengan Ragas.
"Apaansi Jes alay deh lo" Abel hanya memutarkan bola matanya.
Abel menatap Ragas dari tempat duduknya, memang benar yang dikatakan oleh Jejes Ragas sangatlah tampan, untung saja Abel bisa mengendalikan dirinya ketika melihat Ragas.
"Karna besok sudah memasuki MOS hari ke3, besok akan ada perkemahan di sekolah dan gue harap kalian sudah tau apa yang harus kalian bawa untuk besok" kata Ragas sedikit tegas.
"oiya tolong ini disini nama dan nomor WA kalian nanti gue bikin grub biar gampang informasinya"
'iyaa kakk'
To be contiune
Semoga Enjoy
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGASAT
Teen Fiction"Mau lo itu apasih Gas? Lo panas panasin gue didepan cewe cewe terus gue bakal peduli? Enggak sama sekali!!!". Wanita itu pergi meninggalkan Ragas 'Gue ngelakuin ini biar gue bisa move on dari lo Bel, bagaimanapun juga ini keputusan gue' -batin Raga...