"Abell" teriak Ragas.
"Abellllll"
"Abelll ini gue Ragas"
"Abel lo dimana"
"Abell"
'lo dimana sih bel gue khawatir sama lo'
Ragas tak berputus asa untuk mencari Abel sebelum ditemukan, sepertinya ia akan menyesal telah membiarkan kelompoknya berpergian kehutan tanpa bimbingannya, ia pun tau sebenarnya hutan itu sangat berbahaya tetapi temannya berpendapat bahwa mereka harus mandiri dan bekerja sama tanpa harus dimbingbing.
Disisi lain..
"ABELLLL LO DIMANA"
"ABELLL"
Yang Abel dengar samar samar sudah tak lagi jauh, sepertinya ia bukan lagi halusinasi melainkan nyata, ia pikir ia tidak akan dicari dan akan selamanya dihutan, namun ternyata ada orang yang masih perduli dengannya.
"ABELLL"
Suara itu sudah tidak asing lagi, perlahan ini membuka matanya dan melihat cahaya dari kejauhan, cahaya itu berasal dari senter yang di pegang oleh El
"Elllll" teriak Abel
"Abel? Abel lo dimana"
"Gue disiniiiii" walaupun suara Abel tidak terlalu keras, El masih bisa mendengarnya.
El menemukan Abel yang dalam keadaan kacau, kulit tanganya melepuh, bajunya yang kotor, rambutnya yang sudah acak acakan, matanya yang sudah sayu karena menangis berjam jam.
"Abel lo tenang, gue udah nemuin lo" El menghampiri Abel dan berjongkok
Abel spontan memeluk El, baginya dengan pelukan Abel bisa menenangkan emosinya, El hanya membalas pelukan dari Abel dan merasa lega.
Bisma dan Vano seperti melihat adegan sinetron.
"E–El k–kok bi–bisa disini?" ucap Abel terbata bata dengan tangisannya yang belum usai berhenti.
"Ga penting lo nanya itu yang penting Lo udah ketemu dan kita harus keluar dari hutan ini"
"Bisma lo hubungin si Ragas kalo Abel udah ketemu"
"Siap" sahut Ragas sembari mengambil ponselnya didalam kantong celananya.
"Abel Lo bisa jalan kan?" tanya Vano
El hanya mengetek jidat Vano
"Awhh sakit bego"
"Lagian keadaannya Abel kaya gini lo suruh jalan sendiri" ucap El
"Ye kan gue nanya doang" ucap Vano sedikit meringis memegang jidatnya
"Abel lo naik kepundak gue" sambil mengisyaratkan untuk menaiki pundak El.
Abel hanya mengangguk dan perlahan ia menaiki pundak El, El sedikit heran tubuh gadis ini sangatlah ringan,
"Berat banget sih lo" canda El
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGASAT
Teen Fiction"Mau lo itu apasih Gas? Lo panas panasin gue didepan cewe cewe terus gue bakal peduli? Enggak sama sekali!!!". Wanita itu pergi meninggalkan Ragas 'Gue ngelakuin ini biar gue bisa move on dari lo Bel, bagaimanapun juga ini keputusan gue' -batin Raga...