Kalo udah cerita kayak gini jiwa psycho kalian pada muncul ya dan itu menakutkan :" wkwk
"Hyungieee~"
Baekhyun dengan wajah terkejutnya langsung berdiri dari tegaknya dan menatap Luhan dengan sinis.
"Yak! Kenapa kau juga mengajaknya kesini?!" tanya Baekhyun dengan panik.
Luhan pun ikut panik dan berjalan mondar-mandir, bingung ingin melakukan apa.
"Yak Luhan! Cepat bantu aku membereskan semua ini!" pekik Baekhyun yang sedang membuang sebuah alkohol dan memunguti bekas puntung rokok.
"Tuan Muda. Tuan Muda kedua dan Tuan Muda keempat tiba." suara Jaehyun membuat keduanya di dalam pun tambah panik. Taeyong yang tengah memegang iPad ditangannya pun jadi ikut panik namun dia juga kebingungan ingin membersihkan apalagi.
"Taeyong-ah, tahan mereka tetap diluar. Sepuluh, ah tidak lima menit okay." kata Luhan memberi perintah dan bawahan Baekhyun yang cantik itu mengangguk lalu segera bergegas pergi dari sana.
"Yak! Kenapa sampah disini banyak sekali?! Kau benar-benar hidup dalam kubangan sampah." komentar Luhan.
Baekhyun menghela napasnya mendengar ocehan sang kakak. "Kau begitu banyak bicara. Tetap tanganmu yang bekerja, jangan hanya mulutmu saja."
"Hyungie~"
Panggilan itu terdengar lagi membuat Baekhyun sakit kepala. Sungguh ia tak ingin adiknya melihat semua isi yang ada diruangannya.
"Beres!" seru Luhan dengan menepuk-nepuk tangannya seolah tengah menyingkirkan debu yang menempel di telapak tangannya.
Baekhyun bernapas lega. Dan ia kembali menghempaskan bokongnya di sofa yang sebelumnya telah ia tempati.
"Taeyong-ah, suruh mereka masuk." perintah Baekhyun dengan sedikit berteriak. Pemuda cantik itu pun langsung melaksanakan perintahnya terbukti dari pintu yang mulai terbuka.Muncullah dua sosok Tuan Muda Byun lainnya. Disana Tuan Muda Kedua, Byun Minseok dan Tuan Muda Keempat sekaligus terakhir, Byun Hyeongjun.
Si bungsu dengan senyum ceria dan imutnya langsung berlari kecil dan menghambur ke pelukan Baekhyun yang sudah berdiri menyambutnya. Dibanding dua yang lain, Hyeongjun memang lebih dekat dengan Baekhyun. Walau terbilang Kakak ketiganya ini lebih dingin dan lebih sadis namun Baekhyun lah yanh selalu ada jika ia mengalami masa-masa yang sulit.
"Rindu padaku?" tanya Baekhyun dengan mengusak rambut ikal Hyeongjun dengan gemas.
Si adik kecil mengangguk lalu tersenyum lima jari.
"Tentu saja. Hyung jarang sekali pulang kerumah." keluhnya dengan mengerucutkan bibirnya.Memang dibanding ketiga kakaknya. Yang paling jarang pulang adalah Baekhyun dan kedua adalah Luhan karena ia ikut sang suami. Sedangkan dirinya bersama Minseok dirumah menunggu kedua orang tuanya yang sealu dalam perjalanan Dinas mereka.
Baekhyun tersenyum kecil mendengar itu. Hyeongjun barulah berada di tingkat dua menengah atas, dengan umurnya yang masih muda. Adik kecilnya itu baru belajar bela diri untuk pertahanan tubunya sendiri. Sedangkan benda berbahaya yang biasa Baekhyun pegang belum boleh disentuh oleh adik kecilnya. Tepatnya ketiga kakaknya. Karena menurut mereka, ketiganya masih sanggup untuk melindungi adik kecilnya itu.
Dan untuk alkohol, rokok serta hal berbahaya yang biasa Baekhyun konsumsi tidak di perbolehkan untuk diperlihatkan kepada Hyeongjun. Bahkam jika itu Baekhyun dan Minseok yang melihat, pria cantik itu pun tak luput terkena amarah dari sang kakak.
"Jun-ah, tidak rindu Hyung?" kini giliran Luhan yang bertanya sembari merentangkan kedua tangannya menggiring sang adik untuk masuk ek dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST BYUN [CHANBAEK]✔
FanfictionDisini kalian tidak akan menemukan Byun Baekhyun yang lemah dan sangat mudah di sakiti. Karena disini dia yang berkuasa penuh atas semuanya. Bahkan Park Chanyeol, tunangannya yang selalu bermain api di belakangnya tidak akan mau berpisah dengan Bae...