Chapter 3

15 2 0
                                    

Jangan lupa LIKE dan COMMENT
Thank you :)
--|^-^|--

Indahnya matahari yang bersinar terang, menyinari sebeluk-beluk bumi. Memancarkan sinar matahari pagi yang indah bak surga dunia. Angin berhembus kencang, berterbangan bermacam dedaunan, membuat suasana pagi menjadi indah bersemi. Dihilangkan ingatan-ingatan pilunya dengan semangat belajar yang membara menanti guru mata pelajaran yang akan datang dan mengajarinya.

Sekarang, Elfina telah duduk sendirian di belakang sekolah. Sambil menunggu bel masuk berbunyi. Walau ia sangat-sangat kesepian, paling tidak ia bisa menjalani kehidupan di sekolahnya tanpa tindasan, tanpa gangguan dari teman-teman sekelasnya. Elfina berpikir bahwa ia sendiri tak mungkin akan mendapatkan teman yang setia dengannya, bercanda-gurau, bahkan berasik-ria bersama, itu benar-benar tak memungkinkan.

Ia duduk bersandar. Menghirup udara segar lalu menghembuskannya pula. Menanti waktu yang cukup lama, bosan tanpa teman. Mendadak terdengar suara yang mendekat, membuatnya menoleh mencari suara tersebut. Dilihatnya seorang anak laki-laki dengan rambut berponi yang tengah menuju ke arah Elfina sambil tersenyum kecil ke arahnya.

“Halo,” sapa anak laki-laki itu.

“Halo juga.”

“Kenapa kamu sendirian disini?” tanyanya.

“Ah aku berangkat terlalu pagi, jadi ku putuskan untuk kemari,” jawab Elfina.

“Aku duduk disini ya,” pintanya sambil duduk disamping Elfina.

Hening tak ada pembicaraan lagi. Tenang dengan beberapa kupu-kupu yang menghampiri mereka.

“Oh iya, namamu siapa?” tanyanya membuka obrolan.

“Elfina.”

“Kenalkan aku Arkan, anak baru di sekolah ini, mohon bantuannya ya,” ucap Arkan sambil senyum tulus pada Elfina.

“Ah iya, pantas saja aku tak pernah melihatmu sebelumnya.”

Bel masuk memecah obrolan mereka. Banyak anak masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Beberapa guru tengah berjalan menuju kelas tempatnya mengajar.

“Kamu masuk kelas delapan apa?” tanya Elfina.

“Aku masuk kelas 8C,” jawab Arkan cengengesan.

“Wah sama haha.”

Kebetulan yang mendadak kelas Elfina dan Arkan sama. Mereka berjalan menuju kelasnya yang pasti di sambut dengan heboh karena kedatangan Elfina. Yah mungkin Elfina akan merasa ‘bodo amat’ yang penting juga tidak membuat kehebohan sampai kelas lain terganggu.

“Halo, nama saya Arkan, saya murid baru disini, mohon bantuannya ya,” ucap Arkan membuat para perempuan menatap histeris. Makhlum saja bahwa Arkan termasuk laki-laki yang cukup digemari para siswa perempuan.

“Silahkan duduk disamping Devan, ya Arkan,” titah bu Riska selaku wali kelas 8C.

“Baik, Bu.”

~> • <~

Bel pulang tak lama lagi, Elfina hanya dapat duduk merenung sambil memakan cemilan yang ia bawa dari rumah, karena ia cukup bosan dan kebetulan cemilannya belum ia makan. Ia sedikit khawatir jika makan dikelas, ia ingin keluar tetapi entah dapat keluar sampai mana, yang ada malah ditegur guru.

Arah PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang