PPB 02

1.3K 28 0
                                    


"Buka pintunya sayang."

Yohana terus saja menggedor gedor pintu kamar milik ayana. Namun ayana sama sekali tidak merespon maupun membukakan pintu tersebut.

Ayana tidur tertelungkup dan menangis di atas ranjang putihnya. Rasanya hari ini adalah hari terburuk selama 17 tahun dia hidup. Merasakan kejadian yang semua perempuan tidak akan pernah inginkan, bahkan jamahan dan sentuhan kurang ajar dua pria yang tidak di kenal ayana masih begitu terasa di tubuhnya.

Seketika ayana membenci tubuhnya sendiri, walau terlihat sangat cantik, ayana bahkan belum pernah menjalin kasih pada pria manapun, bahkan sekedar berpegangan tanganpun tidak. Itu karna larangan jungkook yang selalu melarangnya berdekatan dengan lelaki manapun kecuali dirinya.

Menjadikan ayana mainan yang harus menuruti semua keinginannya. Menjadikan ayana sebagai kelinci percobaan. Menjadi sasaran setiap kali melampiaskan kemarahannya, mengekang ayana dengan semua peraturan sepihak yang di buatnya. Tentu saja bukan sosok kakak yang di inginkan ayana.

Ayana takut. Sangat takut ..
Bahkan Tak jarang ayana akan mendapat hukuman jika melanggarnya. Hukuman menakutkan yang akan membuat ayana menangis seharian, contohnya mengukir tubuh indah ayana dengan pisau kesayangan jungkook.

Ya, jungkook bisa di katakan sedikit psicopat dan gangguannya tersebut hanya di ketahui oleh ayana yang sering merasakan semua perlakuan sikopat dari jungkook. Beruntung karna jungkook belum membunuh dan masih dalam tahap melukai saja, Namun tetap saja itu mengerikan!

Iblis mengerikan yang bersarang di dalam tubuh pria tampan dan mempesona seperti jungkook.

Dan kejadian terburuk lainnya adalah ketika mendengar ayahnya akan menikahkan nya di usia muda dengan lelaki yang tidak di kenalnya. Ayana bahkan hampir merasa takut pada semua lelaki di dunia ini, bahkan jungkook kakaknya sendiri.

berfikir jika semua lelaki tidak beda jauh dengan kakaknya maka ayana sempat berfikir akan hidup sendiri seumur hidupnya. Namun kini, tiba tiba saja dirinya akan di nikahkan pada lelaki yang entah bagaimana bentuk dan rupanya.

Ingin mati saja rasanya menahan semua ini.

Suara yohana tidak terdengar lagi sekarang. Hanya ada keheningan di sunyinya malam.

Ayana berusaha bangkit dan menghapus air matanya. Mungkin membersihkan tubuhnya dengan air hangat bisa membuatnya sedikit tenang dari semua beban fikiran yang di deritanya.

Ayana pun berjalan masuk kedalam kamar mandinya.

Setelah begitu lama di kamar mandi ayana pun keluar dengan menggunakan handuk putih yang melekat erat pada tubuh mungilnya. Mata nya masih terlihat sembab karna di kamar mandi tangisnya kembali pecah.

Ayana pun berjalan menuju lemari pakaiannya.

"Apa semua perempuan memang begitu lama saat mandi?"

Tubuh ayana menegang di tempatnya berpijak, dan jantungnya berdegup begitu kencang seolah habis berlari maraton. Suhu tubuhnya begitu memanas seketika, saking berpengaruhnya sang pemilik suara tersebut pada ayana yang seketika melangkah mundur.

Siapa lagi yang bisa membuat ayana setakut ini jika bukan kakaknya sendiri yaitu jungkook. Jungkook yang duduk di ranjang pun berdiri, lelaki itu menggunakan celana pendek dan kaos oblong yang senada dengan warna kulitnya yaitu putih. Sederhana namun  mempesona. Layaknya titisan dewa yang wajib di kagumi oleh semua kaum hawa di bumi ini.

Rasanya ayana ingin menangis kencang saat melihat jungkook menyeringai padanya. Apa lagi yang di inginkan kakaknya itu, Jujur saja saat ini ayana merasa sangat lemah. Dari mana jungkook masuk saat pintu ayana yakin sudah menguncinya tadi?

PSICOPAT AND POSESSIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang