Ayana terbangun saat rasanya kehangatan itu hilang darinya. Rasa hangat dan nyaman yang di rasakannya sepanjang malam tidak ayana rasakan lagi saat paginya. Tentu saja karna jungkook terus saja memeluknya sepanjang malam. Ayana hampir tidak percaya dengan itu, namun itu lah faktanya.Berada di dekat jungkook adalah mimpi buruk namun berada di dalam pelukannya sepanjang malam adalah mimpi indah baginya. Tidakkah itu membingungkan, seakan di diri jungkook yang dingin dan sikopat, terdapat sosok hangat di dalamnya. Dan ayan merasakan sosok hangat itu yang memeluknya erat sepanjang malam.
Rasa dingin seolah enggan menghampirinya padahal ayana hanya menggunakan handuk saja.
Ayana bangkit saat sadar jika kini hanya dirinya saja yang berada di kamarnya tersebut. Sedikit naif memang, karna ayana mengharapkan bisa melihat wajah tampan kakaknya saat pertama kali matanya terbuka di pagi hari.
Ayana seakan kaget dengan pemikirannya sendiri dan menepuk nepuk pelan pipinya menyadarkan dirinya sendiri.
"A-apa yang aku fikirkan?!" Ujar ayana tidak percaya, bahkan wajahnya semakin merona sekarang.Tidak ingin berfikiran lebih lanjut maka ayana memutuskan segera bersiap dan segera ke kamar mandi.
....
"Ibu, ayah di mana kakak?" Tanya ayana yang sedari tadi tidak melihat keberadaan kakaknya jungkook.
"Kakakmu sudah berangkat dari awal sayang. Ada apa?" Balas yohana mengoleskan selai pada roti ayana.
Ayana menunduk sedikit merasa sedih, padahal mereka satu sekolah. Kenapa kakaknya tidak menunggunya saja?
"Ayah yang akan mengantarmu sekolah ayana. Selesaikan makanmu dulu." Ujar alfath meminun teh hangatnya.
"Kau yakin akan sekolah? Kau bisa istirahat dulu di rumah. Tidak perlu memaksakan diri." Ujar yohana mencemaskan ayana.
Ayana tersenyum manis.
"Tidak apa bu. Aku sudah merasa lebih baik, berada di dalam kamar sendirian hanya akan membuatku kembali mengingat kejadian buruk itu." Jawab ayana tersenyum kaku."Setelah ini ayah pastikan kau tidak akan mendapatkan kejadian buruk lagi ayana. Ayah akan segera menikahkanmu pada anak dari teman ayah, dan kau akan hidup bahagia bersamanya." Jawab alfath dengan tegasnya.
Ayana menunduk mengepalkan tangannya erat. Ingin rasanya membantah ucapan ayahnya tersebut, namun dia bahkan tidak mempunya sedikitpun keberanian untuk itu.
Ya, pada dasarnya ayana hanya gadis manis yang penurut pada kedua orang tuanya. Beda jauh dengan jungkook yang selalu melakukan apa saja yang ingin di lakukannya, Bahkan tidak suka di atur sedikitpun.
"Mungkin ini cara terbaik untuk membalas budi."-Ayana.
....
Ayana berjalan pelan menyosori koridor guna mencari keberadaan jungkook. Ayana sudah ke lantai 3 mencari jungkook di kelasnya, namun ayana masih saja belum menemukan kakaknya tersebut.
Ya, mereka juga satu angkatan. Beda umur mereka hanya 6 Bulan. Namun perbedaan keduanya sungguh jauh, ayana yang cantik dan bertubuh mungil layaknya anak SD karna tingkahnya juga terkadang masih terlalu Chilidis bahkan dia masih bisa merengek pada jungkook pada umur 17 Tahun. Tentu saja ayana termasuk gadis rewel yang manja.
Sedangkan junhkook berbadan tinggi dan proposional. Tampan dan auranya mencerminkan kedewasaannya, berbeda jauh dengan ayana. Jungkook dasarnya sangat jenius namun sia sia karna dirinya yang suka buat ulah di sekolah dan teman temannya. Entan apa sebabnya? Yang jelas sedari awal ayana mengenal jungkook, jungkook bukanlah sosok seperti itu.
" Hentikan, kau bisa membunuhnya!"
"Kau pecundang sialan! Beraninya kau mengingkari janjimu!"
"Kau sendiri yang menyentuh kekasihku! Apa salahnya jika aku juga mencicipi adikmu!"
"Brengsek! Itu karna dia sendiri yang menawarkan dirinya padaku! Salahkan dirimu kenapa mencintai jalang sepertinya!!"
Ayana membengkap mulutnya saat membuka pintu toilet yang memberikannya pemandangan jungkook yang sedang menghajar habis habisan seorang siswa yang sudah terlihat tidak berada di lantai, namun jungkook tanpa kasihan masih memberikan tinjuan pada wajah penuh darah itu.
Ayana segera berlari pada jungkook. Dia tidak bisa hanya diam dan menyaksikannya saja.
"Hentikan kak!"Teriak ayana menarik lengan jungkook menjauhi lelaki yang tentu saja di kenal ayana.Salah satu lelaki yang melecehkannya semalam. Bahkan luka lelaki itu terlihat masih belum kering, namun jungkook kembali memberikan luka baru pada lelaki tersebut.
Lelaki satunya lagi membawa lelaki yang terluka parah tersebut berdiri.
" Aku akan membawanya ke UKS. Hentikan ini jungkook, kau akan dapat masalah lain jika membunuhnya."Ujar lelaki berambut pirang tersebut yang di kenal ayana bernama, Jimin.
Kemudian jimin pergi membopong lelaki tersebut keluar dari toilet.
"Kak--- Akh!" Ayana meringis kesakitan saat jungkook tiba tiba saja mendorongnya kasar ke dinding belakang ayana, hingga punggungnya terbentur keras ke dinding tersebut.
Ayana menatap terkejut jungkook. Mata lelaki itu menyiratkan kemarahan yang mendalam. Nafasnya memburu, dan itu sungguh menakutkan ayana saat mata jungkook menatapnya dengan kilatan amarahnya.
"K-kakak--" Ringis ayana saat remasan pada bahunya semakin menyakitinya. Bahkan mungkin sekarang akan memar. Mata ayana seketika menatap jungkook berkaca kaca.
"Aku pemilikmu, tapi kenapa pria lain yang justru menyentuhmu! Aku pemilikmu tapi kenapa justru pria lain yang akan di nikahkah padamu?! Seharunya ...seharusnya aku! Karna kau milikku!" Bentak jungkook membuat tubuh ayana menegang saat mendengarnya.
Kakaknya benar benar gila! Apa maksud dari perkataannya? Memiliki ayana?
"Aku adikmu, Tidak seharusnya kakak mengatakan hal ini. Seorang adik----"
"Diam!" Bentak jungkook membuat ayana diam ketakutan.
"Kau bukan adikku! Kau tidak akan pernah menjadi adikku. Berhenti mengatakan itu!" Lanjut jungkook.Air mata ayana jatuh dengan sendirinya membasahi pipinya.
"K-kakak aku---Hpm" Jungkook membengkap mulut ayana kuat dengan tangannya.
"Aku benci! Aku benci setiap kali mendengarmu menyebutku kakak! Aku benci setiap kali kau bersikap menjadi adik yang baik untukku. Aku benci semuanya!" Ujar jungkook menatap dalam mata ayana yang di aliri air mata.
Bungkaman jungkook terlepas dan wajahnya mendekat pada telinga ayana. Nafas keduanya memburu dan ayana hanya mampu meremas erat rok sekolahnya, haruskah semenyakitkan ini? Bahkan jungkook membencinya? Apa salahnya?
"Aku membencimu sebagai adikku, sangat! Tapi aku membutuhkan mu sebagai ...." suara jungkook terdengat gemetar.
"Gadisku!"Lanjut jungkook membuat tubuh ayana kembali menegang.Gadisku.
Gadisku.
Gadisku
Apa maksudnya dengan semua itu? Gadisku? Jungkook menginginkannya sebagai seorang gadis, dan membencinya sebagai seorang adik?
Perlahan tubuh jungkook menjauh, semakin menjauh dan Tatapannya tidak bisa di baca, dan kini jungkook berpaling pergi darinya. Benar benar pergi meninggalkan ayana yang seketika jatuh merosot ke lantai.
Saat ini yang ada di fikirannya adalah ...Kakaknya adalah sikopat GILA!
....
Dont vorget VOMENT karna gratis gaess.. Cara termudah untuk menghargai sebuah karya yang kalian suka.
Dukungan juga buat aku biar bisa cepat aku NEXT nya.
And thanks for reading gaiss!😉🖤

KAMU SEDANG MEMBACA
PSICOPAT AND POSESSIVE BROTHER
RomanceMy Firs story. I hope you enjoy. Maaf jika masih banyak kesalahan di dalam penulisannya, aku akan mencoba memperbaikinya agar mudah di mengerti dan di pahami oleh para pembaca PSICOPAT AND POSESAIVE BROTHER. .... Bagaimana jika kalian hamil? Maksudk...