🦁 CHAPTER 8 🐰

3.3K 367 27
                                    

Maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan🙏

.
.
.
.
.

Happy reading

Yubin bergeser gelisah di kasur rumah sakit, sebuah ikatan terbalut disekitar sisi kiri kepalanya.

"Aku merasa seperti seseorang memukulku dengan sangat keras menggunakan tongkat bisbol, tapi aku tidak melihat orang lain kecuali Xiao Zhan." 

"Kau tidak mendengar apapun?" 

"Jika aku mendengarnya, si brengsek itu tidak akan menjatuhkan aku." Yubin menghembuskan nafas perlahan.

"Xiao Zhan kembali ke studio karena melupakan handphone nya. Aku bisa ingat hanya sampai menemani dia masuk ke dalam...Lalu tebangun di tempat ini."

Yibo meletakkan tangannya dibahu Yubin. "Tak apa. Kau kau tak berlu memaksakan diri untuk mengingatnya, beristirahat lah."                           

"Kau yang meyelamatkan aku, Aku mendengar para dokter berbicara..."

Yibo mengangguk. "Aku tidak akan meninggalkanmu mati terbakar di tempat itu."   

Yubin memberinya senyum lelah. "Bukahkah itu ketiga kalinya... atau mungkin keempat kalinya kau menyelamatkan hidupku?

"Tidak masalah. Aku sudah lama berhenti berhitungnya." Yibo meremas bahu Yubin "Beristirahatlah teman." 

"Tunggu..."   Yibo menatap kembali pada Yubin.                           
"Aku berpikir...aku mengingat satu hal lagi." Mata Yubin menyipit saat dia tampaknya berjuang mengingatnya. 

"Kekasihmu, mengatakan, dia meminta maaf... lagi dan lagi. Aku bersumpah. Aku bisa mendengarnya mengatakan hal itu." Lanjut Yubin sambil menekan matanya tertutup. "Tapi itu tidak berguna untuk apapun. Mungkin cuma pengaruh obat yang mereka berikan padaku."

"Mungkin," Yibo bergumam. "Aku akan kembali mengunjungimu segera." 

Yibo menutup pintu dibelakangnya. Xiao Zhan menangkap pandangan Yibo dan bergegas berjalan mendekat ke arah Yibo. 

"Apa Yubin sudah siuman? Apa kau sudah bicara padanya?" 

Yibo pergi sendiri menemui Yubin karena ingin memberikan Yubin bicara sedikit lebih bebas jika hanya ada mereka. 

Aku ingat satu hal lagi. Kekasihmu, mengatakan dia meminta maaf...lagi dan lagi. 

Apa dia mengingat ada orang lain disana? Yibo menggelengkan kepalanya. Yibo harus menanyakan pada Xiao Zhan. "Sayang, saat kebakaran, apa kau mengatakan permintaan maaf pada Yubin?" 

You Are Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang