H A P P Y R E A D I N G
>.<
Sedari tadi ponsel Alea terus berbunyi menandakan ada telepon dan pesan yang masuk. Namun, Alea tak menghiraukannya dan tetap fokus pada suara dentuman musik yang mengisi malamnya.
Alea sekarang berada di club malam hanya untuk menenangkan pikirannya tanpa siapapun. Sudah hampir 3 botol wine yang diminum oleh Alea namun perempuan itu tetap saja meminta.
Drtt...drtt...
Lagi-lagi ponsel Alea bergetar membuat sang empu kesal, malamnya jadi terganggu gara-gara suara ponselnya. Ia hendak mematikannya tapi saat melihat siapa yang menelpon, terpaksa harus ia angkat.
"Alea lo dimana? Kita di depan Rumah lo! Tapi kata tetangga lu gak ada!" Ucap Asa dengan nada tak santai.
"..." Alea tak membalas ucapan Asa karena sudah mulai pusing dan tak sadar dengan apa yang ia alami.
"Alea! Jawab gue! Kenapa lo gak pulang? Lo dimana sekarang? Kita khawatir nyariin lo!" Sahut Kaila.
"Mendingan kalian pulang! Gue pulang besok!" Ucap Alea dengan suara seraknya.
"Jangan bilang lo di..."
Tut...tut...
Sambungan telepon dari Asa dimatikan sepihak oleh Alea membuat Asa dkk semakin khawatir.
"Cepetan ambil mobil, kita susul Alea!" Ucap Kaila.
"Emang lo tau dia dimana?" Tanya Alan.
"Kayaknya Alea lagi di club, buruan njing!" Bentak Kaila dan langsung lari ke mobilnya disusul yang lain.
Selama perjalanan, Kaila tak henti-hentinya mengumpat karena kesal dengan Alea. Karena sudah berulang kali Kaila memperingatkan Alea agar tidak menginjak tempat laknat tersebut, tapi lagi-lagi Alea mengacuhkannya. Alaska, ia hanya diam karena ia juga tak tahu akan bicara apa. Ia sangat khawatir, bahkan ia tak tahu jika Alea akan datang ke tempat seperti itu.
"Anjing emang tuh anak! Udah dibilangin juga!" Umpat Kaila yang masih fokus menyetir dengan kecepatan di atas rata-rata.
"Woi, lu kalo mau mati gausah ngajak-ngajak! Gue belum nikah, belum ena-ena!" Ucap Resti kesal dan mendapat tatapan tajam dari Kaila.
"I-iya deh, lu nyetir aja! Gue gak ganggu!" Ucap Resti gugup ketika ditatap tajam oleh Kaila, menandakan jika perempuan di sampingnya ini benar-benar marah.
Sedangkan dibagian belakang, sudah ada Alan, Asa, Rasya dan Alaska yang setengah hidup menahan agar tak terbentur di pintu mobil atau apapun karena cara Kaila membawa mobil yang ugal-ugalan.
"Muntah dah ni gue!" Gumam Alan.
Skip
"Lu yakin kalo Alea ada disini?" Tanya Alaska yang akhirnya membuka pembicaraan ketika mereka sudah sampai didepan salah satu club ternama.
"Ck, lu pacarnya kan? Ngapain aja lo sampai-sampai gak tau Alea dimana?" Tanya Kaila sambil memutar bola matanya malas.
"Udah, gausah bertengkar ngapa sih. Ntar Alea diambil om pedo mampus lu pada!" Sahut Resti memisahkan perdebatan antara Alaska dan Kaila.
Mereka pun mulai memasuki club yang dipenuhi dengan orang-orang yang pikirannya sedang kalut, maybe?
"Aduh, Alea mana sih?" Gumam Kaila sambil meneliti setiap sudut Club.
"Gimana? Udah ketemu?" Tanya Asa.
"Belum. Kita tanya barista disini aja! Siapa tau tadi liat!" Sahut Resti yang sudah mulai lelah mencari Alea. Apalagi sekarang sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Alea(Hiatus)
Teen FictionWARNING!!! [MENGANDUNG KATA KASAR, KEKERASAN, DAN TERDAPAT PART YANG MEMANJAKAN MATA!!!) Pintar-pintarlah dalam memilih sebuah cerita untuk membaca!!! Happy reading:) Slow update🙂