DA5||🖤

463 47 12
                                    

H A P P Y R E A D I N G

>.<

Kring...kring...

Bunyi bel istirahat membuat semua siswa/i SMA Pelita berbondong-bondong untuk pergi mengisi perut mereka di kantin andalan. Ada juga siswa/i yang pergi ke perpustakaan untuk membaca buku daripada makan.

Alea, Resti, dan Kaila yang notabenya adalah kelas 11 IPA 3, sedangkan Alan, Asa, dan Rasya notabenya adalah kelas 12 IPA 2. Hal itu tak membuat kekompakan mereka berkurang. Bahkan, Alan dkk maupun Alea dkk saling menjemput ke kelas jika waktu pelajaran dari mereka memang lebih cepat berlalu hanya untuk ke kantin bersama.

Seperti sekarang, Alea dkk terpaksa harus menaiki tangga untuk menjemput sahabat mereka yang merupakan kakak kelas. Jika murid pada umumnya akan takut untuk melewati kelas kakak kelas, tidak untuk Alea dkk yang dengan angkuhnya berjalan melewati koridor yang sudah pasti terdapat kakak kelas.

"Sombong amat sih, mentang-mentang anak pemilik sekolah." Gumam salah satu kakak kelas dengan menatap sinis Alea dkk.

Heyy, Alea bukanlah orang yang pendengarannya terganggu. Jadi, ia dengan cepat menangkap apa yang dikatakan kakak kelasnya. Sama sekali tak ada rasa takut dalam diri Alea, bahkan dirinya sekarang menghampiri kakak kelas itu yang mengatainya.

"Bilang apa? Ngomong gausah di belakang. Bilang sekarang, ulangin yang lo bilang!" Ucap Alea dengan santai, namun membuat Suasana menegang.

"Lo..."

Plakk

"Emang kenapa kalau gue anak pemilik sekolah? Hmm? Pernah gue urusin kehidupan lo? Jangan pikir gara-gara lo kakak kelas, gue takut." Ucap Alea.

"LO CUMA ANAK YANG SOK BERKUASA GARA-GARA LO ANAK PEMILIK SEKOLAH. SOK TEGAS, SOK BERANI, PADAHAL ASLINYA CUPU." Bentak Dewi selaku kakak kelas pertama yang berani membentak seorang ALEA NATALINA WARJAYA.

"MAU LO APA NJING? HAH? KELAHI? AYOK!!! LAPANGAN MASIH LUAS NJING! GUE TUNJUKIN KALAU GUE BUKAN SOK BERKUASA, TAPI ITU KENYATANNYA. BACOT LO KEBANYAKAN!" Bentak Alea sambil mencengkram kerah Dewi sampai kesulitan bernapas kemudian menyeretnya turun ke lapangan.

"Awkhhhh, sakit njing." Ringis Dewi.

"DIEM!" Bentak Alea, ia terus menyeret Dewi sampai ke lapangan.

Bughhh

"Awhhh." Dewi merakan sakit di bokongnya saat di dorong kasar oleh Alea.

Semua orang terkejut, bahkan ada orang yang dari lantai atas menonton aksi Alea lewat balkon.

"LAWAN GUE NJING! KENAPA? BUKANNYA GUE SOK BERKUASA? HMM?" Bentak Alea.

Bughhh
Plakkk
Bughhh
Bughhh
Plakkkk

Alea memukuli Dewi secara brutal, sedangkan siswi SMA hanya berteriak histeris setiap kali Alea memberikan satu pukulan yang di bilang sangat sakit. Hidung Dewi sudah mengeluarkan darah segar, namun tak membuat Alea berhenti melakukan aksinya yang seperti seorang laki-laki.

Saat Alea ingin memukuli Dewi untuk terakhir, tangannya di cekal membuat semua orang terkejut. Alea mendongak untuk melihat siapa yang berani menggagalkan aksinya.

"Udah! Lo bisa buat dia mati!" Ucap Alaska tegas.

"Emang itu tujuan gue. Apa hak lo untuk ngatur?" Ucap Alea sambil menepis tangan Alaska.

Alea kembali menatap Dewi dengan penuh kebencian, kemudian berjalan mendekat ke arah Dewi yang sudah ketakutan.

"Urusan kita belum selesai, lo bisa pergi sebelum gue bener-bener habisin lo di sini." Ucap Alea dingin.

Dangerous Alea(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang