Chapter 2

7.2K 731 295
                                    

Hai... Terima kasih yang mau nunggu cerita yang aing buat ini. Kalo update nya agak lama, maaf yaa. Soalnya kemarin-kemarin itu aing lagi ujian :"), jadi gk boleh main HP dulu. Yaa karena kemarin jumat itu aing udah bebas dari ujian² itu, jadi langsung cuss buka HP dan ngelanjutin ini cerita.

Selamat menikmati~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Recap : “Aish…. Kan Father yang pertama kali melamar Dad. Dan Dad juga menerimanya.”  Scorpius lelah melihat mereka berdua berantem mulu. Walaupun dia tahu kalau masa lalu kedua orang tua mereka adalah musuh. Tapi, siapa tau kalau musuh bisa menjadi pasangan sehidup semati.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author P.O.V
"Ti-tidak mungkin..."

"Yaa... Mungkin ini sangat aneh karena kalian itu saling bermusuhan, Father. Tapi, mungkin karena kalian saling bertengkar. Kalian jadi lebih dekat." Jelas Scorpius.

"Baiklah, dengan ini akan kuberikan kalian tugas. Emmm.... Scorpius, Albus, kalian berada di asrama mana di masa depan." Tanya Dumbledore. "Ah... Kalau itu, aku berada di asrama Slytherin sedangkan Albus berada di Gryffindor."

"Ohhhh.... Begitu.... Baiklah. Scorpius kau akan bersama Draco. Albus kau akan bersama Harry, mengerti?." Jelas Dumbledore. "Hahhhh.... Baiklah." Ucap Draco dan Harry bersamaan.

Harry P.O.V
'Apakah dosa ku sebanyak ini Merlin. Mengapa di masa depan aku harus menikah dengannya. Yaaaa... Walaupun aku gay, tapi dari semua pria yang ada didunia ini, kenapa harus Malfoy.' Batin ku lesu. Saat ini aku, Malfoy, Scorpius, dan Albus mengucapkan 'selamat malam' kepada Prof. Dumbledore dan menuju asrama masing-masing. Hening... Tidak ada yang mengangkat kan suara, sampai...

"Sepertinya kita harus menghabiskan waktu bersama. Yaa kan Pot-Harry, Scorpius, Albus??." Ucap Malfoy yang membuat kami bertiga terkejut. Apa-apaan dia?? Mengapa dia memanggil nama ku dengan nama depan ku?!!!. Seketika itu membuat wajah ku memerah. "Benarkah Father???." Ucap Scorpius dan Albus berbinar. "Yaa." Jawaban itu membuat Scorpius dan Albus memeluknya. Dan Malfoy hanya menerima pelukan mereka seolah-olah dia menerima bahwa anak itu adalah anak dia dan aku.

Sontak, dia menatap ku. "Apakah kau setuju, Harry." Tanya nya sambil tersenyum. "T-terserah kau saja, Malfoy." Jawabku dengan wajar memerah karena melihat senyuman nya, 'Tampan.... Wait no, BAD HARRY.'

"Hey... Panggil aku Draco saja. Lagian juga, ini sudah takdir jika aku menikah dengan mu dan memiliki dua anak." Kata nya dengan tersenyum lembut kepada ku. Kalau saja para wanita yang melihat senyuman nya seperti yang sekarang, pasti pada diabetes. SAMA SEPERTI KU. Sontak itu membuat wajah ku memerah seperti buat tomat. Sementara kedua 'anak' ku yang dari masa depan hanya tertawa pelan.

"Harry... Mengapa wajah mu memerah. Apakah kau demam??." Tanyanya sembari mendekatiku dan meletakkan telapak tangannya di dahi ku. Dan itu membuat ku memerah lagi. "Hmmm... Kau tidak demam. Atau.... Apakah kau mulai tertarik dengan ketampanan ku hm??." Ucap Draco dengan senyum jahilnya. Dan itu membuat wajah ku memerah lagi dan lagi. "Su-sudah lah... Ayo Albus, kita ke asrama kita." Ucap ku sembari menarik Albus menuju asrama Gryffindor dan meninggalkan mereka berdua.

Author P.O.V
Mereka berempat mulai berpisah di pertigaan Koridor. Draco dan Scorpius menuju asrama Slytherin. Sementara Harry dan Albus menuju asrama Gryffindor. Akhirnya mereka sampai di asrama masing-masing.

Di asrama Slytherin (masih Author P.O.V)
Draco dan Scorpius sudah berada di depan pintu masuk asrama Slytherin. Dan Draco mulai membisikkan password nya. "Pureblood."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From Future to the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang