Alohaaa~💃
Meet again with one of my oneshoot di hari Minggu cerah ceria ini~😎
Kali ini aman kok dari sedih-sedihan wkwk😄
Makasih banyak untuk semua manteman yang berkenan mampir kemari dan kasih gue banyak support berupa bintang-bintang dan komenannya, love you guys~💓❤️💜
Happy Reading~:)
•
•
•
Cinta itu lelucon.
Penuh dengan kebohongan belaka.
Hanya manusia yang berusaha mengabdikan serta membayangi diri dengan mengagungkan kata sialan itu. Mengatasnamakan 'cinta' untuk segala pembenaran.
Karena itulah, menurutnya, love is a joke.
You can't take it seriously.
Never.
***
Deru napas dua insan yang tak beraturan. Bunyi kulit yang saling menampar penuh nafsu. Hawa lembap di dalam ruangan ber-AC. Erangan, desahan, hingga jeritan yang sarat akan tuntutan.
Pertanda bahwa Kim Seokjin tengah beraksi.
"Lain kali lagi, ya, Seokjin," ujar wanita itu genit sembari menyentuh ringan dada Seokjin.
Seokjin tersenyum manis, "Tidak ada lain kali, Sayang."
Selanjutnya, ia beranjak dari tempat tidur, masih dalam keadaan telanjang. Memunguti kaos putih dan jeans belelnya, memakainya dalam waktu singkat.
Wanita itu cemberut, melipat tangan di depan dada telanjangnya, bertanya, "Kenapa? Tubuh kita kan kompatibel! Lagipula, aku akan membayarmu dengan harga dua kali lipat!"
Tawa dingin Seokjin terdengar, membuat si wanita agak bergidik, tetapi berusaha mempertahankan kesan sok-sok imut manjanya. Ia yakin, jurus ini juga akan mempan terhadap Seokjin. Biar bagaimanapun juga, ia adalah putri pengusaha kaya, tinggal membayar lebih, si mahasiswa miskin Kim Seokjin tak akan menolak. Itu pasti!
Seokjin memunguti ransel kumalnya, merapikan sedikit ujung-ujung rambutnya yang masih agak lepek, dan berbalik menghadap si wanita. Ia masih terus tersenyum walau tak nampak hal yang sama di matanya. "Prinsipku, sekali untuk satu wanita. So, yeah, good bye, bitch. And thanks for the money," kata Seokjin sembari mengibas-ngibaskan setumpuk uang yang cukup untuk biaya hidupnya dua bulan ke depan, memberi flying-kiss sambil lalu dan keluar dari kamar hotel.
"Kim Seokjin!!!"
Hanya seringaian kecil di wajah tampan Seokjin yang menanggapi raungan tak terima si wanita. Ia bahkan tidak ingat namanya. Well, hanya one-night-stand, tak perlu terlalu dipikirkan, yang penting uang sudah di tangan.
Mangsa yang tadi sungguh kelewat mudah. Sedikit kata-kata manis, dan telinganya sudah memerah. Wanita itu duluan yang bahkan mengundangnya, tak henti menyatakan, 'aku mencintaimu' sepanjang sex mereka tadi, padahal wanita itu jelas tahu kalau Seokjin adalah pria bayaran.
Tak ada uang, jangan harap Seokjin mau menyentuh tubuh bekas pakai banyak orang begitu. Well, ia juga sama, tapi setidaknya-menurut akal sehatnya-ia hanya melakukannya karena tuntutan keuangan, bukan karena ingin bersenang-senang semata. Jadi paling tidak, harkat dan martabatnya sedikit lebih bermoral? Entahlah, siapa yang akan peduli tentang hal itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Uno A Miles [NamJin]
FanfictionOne word that rising my imagination about Namjin. My little gift for you, our Namjin Shipper. Welcome aboard ╰( ̄▽ ̄)╭ Fallinbunny, 5 Desember 2019