Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Masa remaja Egan memang berbeda dari remaja kebanyakan .." Mira dan Tuan Wiliam sedang berjalan - jalan di taman belakang kediamannya yang luas. Mira hanya mendengarkan. Seperti sore - sore yang lalu. Tuan Wiliam akan bercerita tentang banyak hal dan Mira mendengarkan. Menceritakan betapa dia sangat merindukan anaknya. Menceritakan masa kecilnya dulu. Bercerita tentang kesepiannya, tentang impiannya...
" Egan merasa hidupnya sempurna. Kami memberikan apapun yang diinginkannya. Aku hanya diam kalau dia bertingkah nakal. Aku hanya memantaunya dari jauh. Ya remaja dengan semua kenakalannya " Tuan Wiliam mengajak Mira duduk di sebuah gazebo yang dikelilingi kolam ikan koi besar - besar.
Seorang pelayan meletakkan dua cangkir teh dan camilan.
" Dan saat kedua anakku meninggal kecelakaan, Egan menjadi pribadi yang berbeda. Anak itu kelihatan kuat luarnya namun sebenarnya dia rapuh. Dia butuh seseorang yang bisa mendampinginya. Yang bisa mencintainya semua kekurangannya " Mira tidak habis pikir. Kenapa setelah hampir dua tahun perceraiannya dengan Egan kenapa tiba - tiba Tuan Wiliam membicarakan tetang Egan dengannya.
Tuan Wiliam mengambil cangkir teh-nya dan meminumnya sedikit. Pandangannya tampak menerawang.
" Sebenarnya aku berharap kau bisa menjadi wanita yang bisa mendampinginya selamanya " Hening. " Aku tahu masa lalumu, Mira. Hubunganmu dengan Adelia dan Dibya.." Mira meneguk ludahnya dengan susah payah. Tidak tahu harus berkata apa.
" Karena itu aku percaya kalau kau bisa mengimbangi sifat Egan " Mira benar - benar tidak tahu apa maksud Tuan Wiliam. Bukankah seharusnya dia mendapatkan balasan setimpal dari keluarga Wiratama ? Bukannya malah membuatnya menajdi bagian dari Wiratama. " Kamu tidak perlu merasa rendah diri. Aku tahu alasanmu dulu melakukan itu semua. Dan tentang perlakuan kasar Egan padamu...aku benar - benar marah padanya. Itu bukan sikap dari seorang laki - laki sejati. Aku baru mengetahuinya. Maafkan Kakekmu ini " Mata Tuan Wiliam berkaca - kaca. Mira mengusap pelan lengannya. " Tidak apa - apa Kek. Saya memakluminya. Egan melakukan itu semua karena Adelia "
" Mungkin yang kau tahu dia mencintai Adelia Kakaknya kan ? " Tergagap Mira menoleh. " I..iya. Egan mengatakan pada saya "
Tuan Wiliam terkekeh. " Anak itu bahkan bingung dengan perasaannya sendiri "
