minhee pertama kali bertemu eunsang saat minhee kecil pindah rumah dan eunsang ternyata adalah tetangganya.
“kasih nih ke tetangga,” perintah mamanya minhee membuat minhee yang lagi rebahan langsung ngeluh.
“cepet elah!” ucap sang mama sebal sambil nyenggol pantat anaknya. “iya ini minhee bangun!” balas minhee sambil ngedumel dalam hati.
minhee menerima bingkisan yang ada di tangan mamanya dengan wajah bete. padahal sangat amat dosa sekali kalau mengganggu aktifitas rebahan minhee, dan mamanya dengan kurang ajar melakukan dosa tersebut!
“minhee keluar nih!” teriak minhee seakan-akan memberi bukti.
“iya!”
minhee berjalan keluar hanya dengan celana pendek dan kaos ultraman membawa bingkisan yang menurut minhee adalah kue.
“permisi,” ucap minhee sesopan mungkin.
walaupun keliatan anak nakal, minhee masih punya sopan santun.
“sebentar!!” sahut suara anak kecil dari dalam.
minhee kalem aja berdiri di depan pintu.
clekkk...
pintu rumah terbuka dan menampilkan anak kecil seumuran dengan minhee. wajah polos dan pipi merona alami menatap minhee dengan bingung.
“siapa ya?” tanya anak itu dengan sopan.
“tetangga sebelah, mama kasih bingkisan,” jawab minhee sambil memberi bingkisan tersebut.
eunsang menerima bingkisan tersebut sambil tersenyum yang entah kenapa minhee jadi ikut tersenyum, senyum anak kecil di depannya ini menular.
“makasih ya...?”
“minhee.”
eunsang senyum lebih lebar. “makasih ya minhee, nama aku eunsang.”
mulai saat itu minhee bersyukur mamanya melakukan dosa terhadap dirinya.