Jimin menendang batu di dekat kakinya. Hari ini dirinya pulang sore dan Jimin benar-benar merasa sangat lelah.
Terkadang Jimin berpikir Kenapa dirinya tidak diantar jemput dengan mobil pribadi saja? Namun, beberapa menit kemudian Namja manis itu sadar kalau dirinya tidak berentung 'Jimin yang lain'.
"Hah~" Jimin menghela nafas.
"Tidak ada buruknya juga menikmati sore hari ditemani angin laut" Hiburannya, tapi terdengar sedikit ngelantur. Ditengah kota begini mana ada namanya angin laut, selain angin yang diciptakan kendaraan yang berlalu lalang di dekatnya.
Jimin berjalan dalam diam. Sebenarnya ada alternatif lain untuk menghindari jalan kaki seperti ini. Namun karena uangnya habis, mau tidak mau Jimin menerima takdirnya.
Tit Tit
Suara klakson mobil mengangetkan Namja manis itu.
Tit Tit
Bunyinya kembali terdengar.
Jimin yang merasa kesal berbalik dengan kasar.
Eh, tunggu dulu.
Wajahnya yang semula cemberut seketika berubah terkejut.
Dari balik kaca mobil itu, Jimin dapat melihat seorang Pria yang sangat dikenalnya.
"Gembul, ayo masuk"
"Eh, K-Kak Jungkook?"
Jungkook keluar "Kenapa kau berdiri di situ? Ayo masuk" Ujarnya.
Jimin tersadar, astaga kenapa bisa-bisanya di saat seperti ini dirinya melamun.
"Iya kak" Jawabnya girang.
Namja Manis itu berlari kecil kemudian menduduki dirinya di samping kursi kemudi.
Jungkook mendengus sebelum menduduki dirinya juga. "Pasang sabuk pengaman" Perintahnya.
Jimin mengangguk "Sudah kak"
Merasa semuanya sudah terkendali Jungkook menghidupi mobilnya. Mobil itu melaju dengan sedang meninggalkan tempat Jimin berdiri tadi.
"Kenapa jalan kaki?" Jungkook bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya.
"Kehabisan uang Kak"
"Bukankah kemaren kau sudah menguras uang ku? Kau bahkan melipat gandakan harga es cream itu"
Jimin terkekeh malu "Uang itu aku tabung lagi untuk membeli album BTS Kak"
Jungkook terkekeh "Lain kali kalau mau traktir jangan seperti itu lagi bhul, bagaimana kalau suatu hari nanti kau kencang dengan kekasihmu dan kekasihmu pergi tiba-tiba gitu. Apa kau mau meminta ganti rugi?"
'Iya, kan Kekasihku nanti itu Kak Jungkook'
"Tergantung" Lain di hati lain juga dimulut. Jimin benar-benar berusaha mengendalikan dirinya agar tidak keceplosan.
"Dasar bocah labil" Jungkook melepas sabuk pengamannya. "Ayo turun, kita sudah sampai" katanya kemudian keluar meninggalkan Jimin yang masih belum sadar kalau mereka sudah sampai di parkiran keluarga Jeon.
"K-Kak tunggu" Jimin yang tersadar buru-buru keluar.
"Kau pulang lah" Jungkook menghampiri Jimin. "Ini" Namun sesudah itu, tangan kekarnya menyodorkan sebuah kantong plastik kecil.
"Apa ini kak?" Tanya Jimin sebelum mengambilnya.
"Buka lah" bukannya menjawab Jungkook malah menyuruh Jimin melihatnya sendiri.
Jimin mengangguk, Namja muda itu membuka isi plastik putih itu dengan berlahan.
What!
Jungkook mendengus ketika menangkap ekspresi terkejut bocah di depannya ini.
Ini kan
Jimin menggenggam sebuah benda berbentuk kotak berwarna hitam dengan sebuah ukiran bertuliskan 'BTS WORLD'. Astaga, ini adalah album yang ia incar. Kenapa Jungkook mempunyainya?
"Kau suka? Kau tidak perlu menabung lagi" Jungkook tersenyum kecil. "Kenalanku memberikan itu tadi, karena aku tidak suka dan bingung mau aku apakan benda itu. Jadi, aku berikan saja untukmu. Sekarang itu milikmu".
Jungkook menepuk bahu Jimin sebelum berbalik hendak memasuki rumahnya.
"Kalau begitu aku masuk"
"Kak?" Sebelum Jungkook pergi, Jimin menggenggam tangannya, membuat Pria tampan itu berbalik.
"Iya kena-"
CUP
"MAKASIH BANYAK KAK, BHUL CINTA KAKAK" teriaknya seraya berlari kencang meninggalkan Jungkook yang membantu.
"..."
Jungkook memegang pipinya yang dicium secara tiba-tiba oleh Jimin.
"J-Jimin?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
NcHim BhUl ° KM
FanfictionMengejar cinta Kak Jungkook Berisi chapter pendek BY : Yeon / Yon