4 | Pagi Siyla

3 1 0
                                    

Ada beberapa hal yang tak bisa ku raih, tapi selalu ku kejar walaupun tak pasti, betapa bodohnya aku???

Happy Reading ❤️

Setelah bel pulang berbunyi semua siswa sekolah langsung berhamburan dari kelas mereka berjalan, berlari-larian di koridor sekolah

Siyla beserta sahabat-sahabatnya masih didalam kelas dan hanya tinggal mereka berempat, alasannya karna koridor pasti penuhi oleh anak-anak dan mereka tidak suka itu

"Eh Siy tu Excel ganteng batin sih" ujar Rani menepuk bahu Siyla

"Hallah b aja" jawab Siyla ketus, sebenarnya hatinya juga juga ingin bilang Excel ganteng tapikan ada rasa gengsi pastinya

"Ih lo mah, ganteng gitu kok  bisab yah lo sahabatan sama cogan sih" tanya Dita sambil menggaruk tengkunya

Entah pertanyaan apa itu kok bisa kok bisa "karna gue cantik hahaha" balas Siyla asal

"Huekkk jijik" balas Windi yang sedari tadi diam

"Siy.." panggil seorang pria memasuki kelas

"Excel" sahut Siyla melihat Excel yang memasuki kelas

"Pulang" jawabnya singkat

"Entar dulu" lirihku

"Eakk gue juga mau disuruh pulang sama cogan" ucap Rani pelan tapi masih bisa didengar Siyla

"Udah mau hujan, lo mau kena hujan" ujar Excel menunjukan rasa pedulinya, Dita, Rani, Windi pipi mereka sudah memerah entah kenapa padahal Siyla yang diajak pulang b aja sedangkan mereka pipinya udah kaya kepiting rebus

"Pulang deh lo sana, atau gue aja yang gantiin lo" ucap Dita

"Ck, yaudah deh guys gue pulang deluan yah" pamit Siyla melambaikan tangannya

"Excel" panggil salah satu sahabat Siyla yaitu Rani

Excel berbalik kearah sumber suara "kenapa?" Tanyanya dingin

"Hati-hati yah" ucap Rani yang pipinya sudah memerah

"Gue gak lo gituin" ujar Siyla ditengah-tengah mereka

"Kan Excel yang bawa motornya" elak Rani lagi

"Yaman gue dibonceng" jawab Siyla lagi

"Hubungannya apa mbakk" ucap Dita dan Windi bersamaan

"Serah lo" balas Siyla

Diparkiran Excel langsung menaiki motornya dan menyalakannya, begitupun Siyla langsung naik setelah Excel menyalakan motornya

Langit sudah menghitam menandakan sebentar lagi akan hujan deras, rintik hujan sudah mulai berjatuhan diatas aspal, Excel menghentikan motornya didekat halte bus

"Kita berteduh disini aja dulu" ucap Excel memecmcahkan lamunan Siyla

Siyla hanya mengangguk

Hujan semakin deras, jalanan yang tadinya ramai menjadi sepi juga dan suasana sudah mendekat malam

"Duh dingin" gumam Siyla

Siyla hanya menghela nafas panjang, melihat Excel tidak meresponnya

"Kampret nih Excel gak peka"batin Siyla masih mengusap-usap lengannya dingin

"Lo dingin?" Tanya Excel dingin

"Hmmm" balas Siyla tak kalah dingin setelah itu keadaan hening kembali

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang