berkorban

14 8 0
                                    

Mengikhlaskan memang sakit.
Tapi yg lebih sakit itu ketika teman yg kita anggap sebagai adik kita sendiri mencintai orang yg sama kita cintai

Evita

❤💙❤

"TH EVITA" panggil seseorang berada di belakangku

Aku pun berbalik dan ternyata dia, sa'adah teman yg ku anggap adikku sendiri,

Sifatnya cerewet, terlalu kekanak-kanakan, bar2, dan tomboy, kadang aku suka risih sama sifat kekanak-kanakannya yg membuatku pusing

'Apa?' Ucapku

"Mau minta tolong, sekaligus curhat"
Ucapnya

"Mau di mana?"

" di sana" tunjuknya kearah belakang  sekolah

Kami pun berjalan beriringan ke belakang sekolah

Entah apa yg ia ingin bicarakan, pasti ini penting, karna garis wajahnya menunjukan keseriusan

Kami pun duduk di akar pohon

"Mau ngomong apa" ucapku

Dia pun menarik nafas dan mulai berbicara

"Neng.. cinta sama syamsul" ucapnya
Deg

Deg

Bak di sambar petir
Hariku hancur ketika aku tau
Aku dan dia menyukai pria yg sama

"Terus, eteh harus gimana" ucapku

"Bantuin dong" ucapnya

"Ya allah kuatkanlah" batinku

"Iya aku bantuin"

Dia pun berloncatan karna bahagia
Dan mencium pipiku,

"Makasih th" ucapnya

"Iya" aku memaksakan diriku untuk tersenyum karna kalo aku berwajah lesu pasti dia akan curiga

"Eteh ke kelas dulu ya?" Ucapku

Aku tidak tahan lagi,
Aku pun berlari ke belakang kelasku.
Untuk kali ini aku ingin sendiri

Membiarkan air mataku runtuh

Bagai mana bisa aku membantu adikku, di saat aku juga sangat mencintainya.

'Berhentilah menangis, masuk kelas nak pelajaran akan segera di mulai' batin pak rian

karna aku punya mata batin dan pa rian pun punya jadi aku bisa mendengar isi hati seseorang yg aku kenal dan dekat denganku

Akupun menghapus air mataku yg tersisa, lalu pergi ke kelas

Suasana di kelas cukup sepi karna yg mengajar wali kelasku yaitu pa rian

"assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumsalam" ucap mereka serempak

"Dari mana kamu" kata pa rian

TULUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang