COFFEE SHOP 04

8 0 0
                                    

"Vioooo, kakak pulang."

Telinga Viona menangkap suara teriakan seseorang dari lantai dasar rumahnya. Ia yang sedari tadi membaca novel di sofa dalam kamarnya terpaksa beranjak menemui orang yang sangat dirindukannya.

"Hey, kemarilah !" Suruh sang kakak ketika melihat Viona di anak tangga yang terakhir. Dan Viona pun segera berhambur memeluk kakaknya erat seakan tak ingin kakaknya itu pergi lagi.

"Aku sangat merindukan kakak." Ucap Viona disela pelukannya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kakakmu ini lebih rindu." Sahut kakaknya sambil mengurai pelukan mereka.

"Jahat sekali, tidak pernah pulang sama sekali. Masih ingat rumah, huh." Viona merajuk dengan mengerucutkan bibirnya gemas. Membuat kakaknya berhasil mengacak rambutnya.

"Maaf, kakak tidak memiliki waktu yang cukup untuk kembali. Tapi sekarang kakak tidak akan pergi lagi."

"Benarkah ? Awas saja kalau bohong." Ancam Viona.

"Kenapa tidak ikut menjemputku di bandara ?"

"Tadi nongkrong di Coffee shop sepulang sekolah. Niat awal ingin sebentar saja tapi disana terlalu betah. Jadi, baru pulang saat papa dan mama sudah berangkat menuju bandara." Jelas Viona.

"Dasar anak ini kalau sudah main memang lupa waktu. Main kemana tadi ? Coffee shop ? Sejak kapan kau suka tempat itu ?"

"Dua minggu yang lalu tanpa disengaja. Oh iya Kak, pemilik kedai itu masih muda dan cantik. Sepertinya cocok denganmu." Ucap Viona sambil menyengir.

"Hmm, sepertinya ada yang mau jadi mak comblang nih."

"Hehe. Baru dua kali mengunjungi kedainya aku sudah nyaman dengannya. Intinya aku ingin memiliki kakak ipar seperti dia. Tapi dia itu orangnya sedikit dingin."

"Apa-apaan kamu ini. Kakak tidak mau."

"Ayolah Kak. Kalau bukan sekarang, lalu kapan Kakak mau memberiku kakak ipar yang cantik. Menunggu sampai jenggotan,huh."

"Hush, bicara yang benar. Nanti jadi doa. Lagi pula Kakak sudah memiliki kakak ipar untuk kamu."

"Benarkah ? Siapa namanya ? Cantik tidak ?" Viona terlihat antusias.

"Cantik. Namanya Kinara. Kakak bertemu dengannya saat tahun ketiga di London. Dia juga asli Indonesia."

"Wahhh, kenapa aku tidak tahu. Kalau begitu, kenalkan pada Vio !"

"Kalian mengobrol apa ? Sepertinya seru sekali ?" Pertanyaan mamanya yang tiba-tiba datang dari dapur dengan membawa nampan berisi minuman memotong obrolan mereka.

"Viona sudah berani minta kakak ipar, Ma." Jawab sang Kakak dengan terkekeh.

"Mama juga minta menantu nih. Kenalkan dengan Mama dan Papa juga !" Permintaan mamanya ini sukses membuat Viona terkikik.

"Kalian ini sama saja. Baiklah nanti aku kenalkan. Saat ini dia masih ada pekerjaan di London. Jadi tidak bisa pulang bersamaku." Jelasnya sambil meminum segelas jus jeruk yang tadi dibawa mamanya.

"Dan kamu pun tidak akan pulang sekarang jika bukan Papa yang memintamu kan ?" Tanya mamanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"8 tahun di negara orang apa tidak pernah terpikir untuk pulang barang sebentar, hmm? Apa tidak rindu dengan mama, papa, dan adikmu ?" Tambah mamanya dengan pertanyaan bertubi-tubi dan air mata yang sudah berhasil lolos dari kelopak mata tuanya.

"Bukan begitu, Ma. Aku hanya ingin fokus pada pendidikan dan pekerjaanku disana. Aku pun sangat merindukan kalian". sahutnya dengan memeluk erat mamanya."Sekarang papa memintaku pulang dan bekerja diperusahaannya. Aku tidak akan pergi lagi." Tambahnya lagi sambil mengusap air mata orang yang sangat dia sayangi itu.

"Ya, sudah seharusnya seperti itu." Sahut sang mama.

"Hei Vio. Ayo kemari, biar kakak peluk juga." Dengan jahilnya langsung mengacak-acak rambut sang adik dan segera memeluknya saat Viona sudah mendekat.

"Kapan-kapan ajak kakakmu ini ke kedai kopi itu ya !"

"Oke. Kakak pasti juga betah disana. Nanti aku kenalkan dengan pemiliknya." Sahut Viona sumringah.

"Ahh jadi penasaran." Ia berusaha menggoda adiknya.

"Awas nanti jatuh cinta dengannya. Habislah Kak Kinara di London sana." Ucap Viona terkikik.

"Ishhh, tidak akan. Kinara tetap nomer satu di hatiku." Sahutnya sambil tertawa.

***

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COFFEE SHOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang