Bagian 3- 삼

132 20 2
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

Ff ini berisi konten sara'.
Selamat membaca

Siang itu Yerin sudah berada di Venue tempat konser Bangtan berbekal mobil sewaan. Sebenarnya ia juga ingin menonton konser sahabatnya- Seokjin. Tapi Yerin tidak punya waktu. Ia harus menemukan Eomma dan saudara kembarnya sebelum kembali ke Korea. Posisinya di perusahaan mulai terancam karena ia hanya berusaha sendirian sebagai salah satu pewaris.

Bibinya yang juga saudara Ayahnya kini lebih memilih kubu lain untuk merebut lebih banyak aset perusahaan. Jika Yeira dan ibunya hadir, setidaknya posisinya semakin kuat berbekal wali yang sah.

Bagaimana Yerin bisa tau jika ia kembar?

Bibi Song Miran- pengasuhnya sejak kecil yang memberi tahu saat Yerin hampir frustrasi saat keberadaannya di perusahaan hampir lengser. Bibi Miran yang juga Ibu dari Lee Sunny- Sekretarisnya sekarang, menyarankan Yerin untuk mencari saudara kembarnya yang tinggal di Bali, Indonesia.

Fakta lain yang baru ia ketahui setelah 22 tahun adalah Eomma yang melahirkannya pun masih hidup. Jujur saja Yerin sangat kesal, kenapa sang Appa bisa tega menyembunyikan fakta sebesar ini selama bertahun-tahun.

Tapi bagiamana ia menuntut penjelasan jika orangtuanya itu telah meninggalkannya sekian lama.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hampir sepuluh jam Gadis itu mencari Yeira di area Venue, haruskah ia menyerah. Kini konser telah usai dan ia sekarang tengah melangkah lunglai bersama Sekretaris. Hanya ada beberapa Army yang terlihat masih sesekali berfoto dan yang lainnya tengah memunguti sampah.

Apakah ia harus menggunakan media sosial dengan caption 'twitter... Do your magic' untuk menemukan Yeira?

Tidak! Tidak! Itu sangat berbahaya. Mungkin saja Yeira akan ditemukan bibinya lebih dulu untuk mengokohkan posisinya di perusahaan portal web.

Itu tak boleh terjadi.

Yerin tak mungkin melawan saudaranya sendiri.

Karena terlalu lelah berjalan kesana-kemari, Yerin akhirnya duduk di lantai dingin tanpa alas. Ia tak memperdulikan bajunya atau kakinya yang mulus akan kotor nantinya. Ia hanya menutup sebagian wajahnya memakai kain selendang yang ia beli saat di Bali.

Yerin mendengus lemah saat kain yang menutup sebagian wajahnya kini terbuka karena angin malam. Mungkin akan dingin bagi sebagian orang tapi sisa bulir keringat bahkan masih setia menggantung di pelipisnya.

"Eoh.. Neo~neun~?" sapa salah satu Army yang sepertinya mengenali Yerin, gadis itu lalu berjongkok di depannya.
(너는 kau)

Yerin sontak menyerngit "Khenapa?" Sahut Yerin memakai bahasa Indonesia seadanya namun masih dengan dialek Koreanya. Ia mendadak belajar Bahasa karena memakai jasa translator cukup menyulitkan untuk saat ini. Tapi tetap saja ia belum fasih.

"Heol daebak. Eonni, Neon Hanguk Saram-ieyo?" Tanyanya lagi dengan bahasa Korea yang terbatas.
(헐 대박. 언니, 넌 한국 사람이에요? Luar biasa. Kak, apa kau orang Korea?)

"Eoh" angguk Yerin singkat.

"Nona, haruskah kita masih menunggu disini?" Tanya Sunny menginterupsi sembari menggelarkan alas duduk dari kardus bekas.

"Wah... Eonni apa benar kau yang digosipkan dengan Jin BTS. Apa kau kesini menonton mereka?"

"Mianhamnida. Aku tak mengerti apa yang kau katakan." Sahut Yerin lemah tapi sudah jelas pertanyaan Army itu ada hubungannya dengan Seokjin.
(미안 합니다 Maaf)

좋아요 - 𝑰 𝑳𝒊𝒌𝒆 𝒊𝒕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang