Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.Selamat membaca♡♥
Sebelumnya.....
"Mereka pasti ingin kau menggantikan posisi Yerin di Korea."
"Mama bercanda kan, itu tidak mungkin! Lagipula aku tidak mau!" Ujar Yeira telak.
"Mama juga tidak mau sih, tapi bagaimana ya?"
"Yerin itu kan kaya raya, untuk apa repot-repot memintaku menggantikannya? Suruh saja dia." Tunjuk Yeira mendesis pada Sunny yang terhalang tembok pembatas.
"Memangnya kau tau seperti apa Yerin itu?" Tanya sang mama seolah tak percaya.
"Ya. Aku tau, dia pengusaha di Korea kan~? Aku sempat mencari info saat Nisa mengatakan wajahku sangat mirip dengannya. Kurasa dia cukup terkenal."
"Tentu saja mirip, karena kau saudara kembarnya." Ucap mama lagi entah sudah yang ke berapa kali, namun agaknya Yeira masih belum percaya dengan kenyataan yang terlalu mengejutkan ini.
"Jadi kami memang benar-benar kembar? Maksudku saudara dalam satu kandungan begitu?"
"Iya." Jawab sang mama singkat.
"Kenapa bisa?"
"Jika mama ceritakan semuanya, Sunny itu pasti akan menunggu terlalu lama."
Yeira hanya bisa mendengus kasar kemudian lebih dulu keluar dari tempat persembunyian, menemui sosok Sunny yang sibuk memainkan tabnya. Walaupun Yeira masih kebingungan tapi ia dan mamanya lantas duduk kembali di hadapan dua orang yang kini bersiap menerima segala pertanyaan.
"Jadi, kau ada urusan apa?" Tanya Yeira dengan bahasa informal serta penuh intimidasi. Sang mama menatap terkejut karena sebelumnya- sosok anaknya itu bukan tipikal gadis yang suka banyak bicara.
"Anda harus pergi bersama saya ke Korea" sahut Sunny tenang, tak terpengaruh dengan Yeira yang seolah tengah kerasukan sosok tegas Yerin.
"Hm... ternyata yang diucapkan mamaku benar!?" Gumam Yeira memakai bahasa indonesia dan langsung diterjemahkan oleh seseorang di sebelah Sunny.
"Ah... Ibu anda cukup pintar membaca situasi." Angguk Sunny tersenyum puas, ia jadi tak perlu repot menjelaskan panjang lebar.
"Apa alasanmu memintaku untuk pergi ke Korea?" Tatap Yeira penasaran.
Sunny menyahut datar sambil menunjuk pada foto yang masih tergeletak di atas meja. "Seperti yang terlihat, saudara anda sedang sakit, ia sempat koma dan saat ini masih belum sadar dari kritisnya."
"Tapi tunggu, kau tidak berpikir aku mau melakukannya kan?" Ujar Yeira mengejek, namun lagi-lagi Sunny seolah ingin meruntuhkan pertahanan gadis itu.
"Jika anda orang yang baik pasti anda akan melakukannya demi saudara, tapi jika anda bukan orang baik pun, mari kita buat kesepakatan." Tutur Sunny angkuh, sungguh hampir membuat Yeira terpancing emosi.
"Hah? Apalagi maksudmu sekarang?"
"Saya akan menyebutkan saham di perusahaan Mujigae sebagai hadiah jika anda membantu kami."
"Huh? Memang berapa persen?" Desis Yeira setengah kesal, merasa harga dirinya sedang dibeli dengan saham perusahaan yang katanya milik saudara kembarnya itu. Ibunya pun hanya diam memperhatikan interaksi antara Yeira dan Sunny yang sepertinya masih seumuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
좋아요 - 𝑰 𝑳𝒊𝒌𝒆 𝒊𝒕
FanfictionSejak kecil Seokjin bersahabat dengan Yerin yang adalah tetangga dekatnya saat tinggal ke Gwacheon. Namun setelah Yerin berpamitan padanya dan memunculkan rumor dating, Seokjin yang dulunya tak peduli akan kehadiran gadis itu kini malah tak bisa jau...