Bagian 5 - 오

111 19 8
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca

Gadis bernama Yeira, yang tengah bersama sang ibu dalam mobil transportasi itupun melenguh pelan sambil memegang dadanya yang tiba-tiba sakit.

Setelah terkejut bukan main melihat kejadian kecelakaan dengan mata kepalanya sendiri, ibu menepis segala kemungkinan yang ada dipikirannya. Ia memang yakin jika gadis itu mirip dengan anaknya tapi disisi lain mereka sudah tidak punya urusan.

Tidak ada gunanya ia peduli.

"Kau kenapa?" Tatap ibu khawatir pada Yeira yang terlihat kebingungan dengan dirinya sendiri.

"Tidak tau ma. Dadaku sakit." Sahutnya lemah. Apa mungkin itu karena kontak batin antar saudara. Karena salah satu dari mereka sudah menemukan lebih dulu.

"Sebentar lagi kita sampai kok." Tutur ibunya lagi, berusaha mengaihkan perhatian.

Yeira mengedarkan pandangan ke sekitar, cukup penasaran karena keramaian yang bukan karena aktifitas pagi. Jalan menuju rumah mereka kini macet bukan main bukan prihal lampu merah di perlintasan kereta melainkan karena kecelakaan.

"Kita liat juga yuk ma?" Ujar Yeira berniat turun dari mobil yang membawa mereka.

"Tidak usah. Kita langsung pulang ya, kamu kan harus istirahat." Bujuk ibu berusaha datar. Jika memang benar gadis itu kembaran Yeira, ia resah jika bertemu lagi kendati anak kandungnya sendiri.

Kejadian dan kesepakatan di masa lalu membuat ibu menutup diri dan pergi dari bali.

"Tapi- itu-" sela Yeira tambah penasaran, keningnya menyerngit ketika melihat korban telah dikeluarkan dari dalam mobil.

"Pak kita bisa jalan kan?!" Tanya ibu lagi.

"Ya bu, bisa."

Akhirnya mobil yang mereka tumpangi perlahan membelah kerumunan orang yang masih penasaran akan kejadian, tak terkecuali Yeira.

.
.
.
.
.
.

Ditempat lain, tepatnya di salah satu apartment kawasan Hannam, Seokjin yang baru saja sampai di dorm Bangtan tersebut menuju kamarnya sambil menyalakan ponselnya.

Entah kenapa beberapa hari ini Seokjin sering menjelajah internet dan memantau topik hangat di halaman utama portal web milik Han Yerin.

Ponsel keluaran terbaru tersebut pun akhirnya menyala, Seokjin yang berniat duduk di tempat tidurnya itu urung terjadi sebab mendapati headline saat itu; berita Han Yerin yang kecelakaan di Indonesia. Bukankah tadi malam gadis itu baik-baik saja, saat memeriksanya di bandara pun saat bertukar suara dengannya tadi malam walaupun terdengar buru-buru.

Pria itu lantas memainkan ponselnya lagi mencari panggilan terakhir yang ia lakukan tadi malam, menghubungi kontak Yerin,

Beberapa detik menunggu, panggilan itu akhirnya terdengar bunyi nada tersambung, namun si pemilik kontak tak kunjung mengangkat ponselnya.

Ponsel tersebut ditatap iba, syarat akan kekhawatiran pada gadis yang adalah teman masa kecilnya "Semoga Yerin baik-baik saja."

.
.
.
.
.
.

Pada sore hari di tempat kerja seperti biasa, Yeira yang segera berganti ke seragam khasnya- di cegat sang rekan, Nisa. Tak menunggu Yeira menanyakan ada apa- gadis itu lantas mengarahkan ponselnya dengan jarak sekian senti di depan wajah Yeira tanpa mengatakan apapun, namun matanya yang dibuat membola seolah berucap lantang 'Lihat ini!'

좋아요 - 𝑰 𝑳𝒊𝒌𝒆 𝒊𝒕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang