Naruto merasa lelah sekali. Dia duduk di sofa ruang tamu. Sudah selama satu jam penuh dia mengobrak-abrik seisi rumahnya untuk menemukan benda apa yang sebenarnya dicari Kakashi saat datang ke rumahnya malam-malam. Jika dia bisa menemukan benda yang kira-kira dicari oleh Kakashi, maka mungkin saja Naruto bisa menemukan akar permasalahan yang dihadapi gurunya itu. Sekaligus mungkin bisa mencari informasi tentang penyerang mereka kemarin.
Entah mengapa, Naruto merasa bahwa sikap aneh Kakashi dan kelompok penyerang kemarin itu saling berkaitan. Sayangnya, Naruto belum menemukan benang merah penghubung yang benar-benar pasti akan hubungan keduanya. Naruto tidak baru kemarin mengenal Kakashi. Dia yakin kalau Kakashi sedang berada dalam masalah dan dia harus siap untuk membantu gurunya itu kapan pun.
Namun, Naruto merasa sangat kesal saat dia tidak menemukan benda yang dicari oleh Kakashi. Naruto mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumahnya. Mencoba menebak-nebak apa yang kira-kira dicari oleh Kakashi.
Semua benda terlihat normal saja di mata Naruto. Semua perabot rumahnya merupakan perabot biasa. Tidak ada benda mencurigakan yang kemungkinan merupakan benda yang dicari Kakashi. Tapi, bagaimana jika Kakashi mengincar sesuatu yang bukan merupakan perabotan? Sesuatu yang penting pastinya.
Naruto berdiri. Dia mencoba mengingat-ingat tentang percakapan Kakashi dengan ketua penyerang itu. Orang itu menyebut nama Yondaime Hokage alias ayahnya, Sandaime Hokage, dan Sannin Legendaris. Yang mengganjal di pikiran Naruto adalah: Siapa Sannin Legendaris yang dimaksud? Kemungkinan besar adalah Jiraiya atau Tsunade. Kakashi tidak pernah berhubungan dekat dengan Orochimaru.
Tapi Naruto paling penasaran tentang ayahnya. Sudah jelas kalau Kakashi adalah murid ayahnya. Tapi apa permasalahannya? Naruto kemudian berjalan perlahan ke kamar orang tuanya dulu. Ya, Naruto tetap merawat kamar ini sebisanya. Sebisanya yang berarti dia rutin membersihkan tapi tidak benar-benar bersih.
Dia masuk dan menutup pintu kamar orang tuanya. Kamar orang tuanya sederhana tapi nyaman. Luasnya lumayan besar untuk menampung dua orang di dalam kamar. Ada ranjang, meja kerja, lemari baju, beberapa foto yang dipigura, dan beberapa kotak senjata.
Naruto kembali meneliti satu per satu benda yang ada di kamar orang tua ayahnya. Tidak ada yang mencurigakan. Naruto sampai meneliti kotak senjata ayahnya. Isinya juga tidak mencurigakan. Naruto kemudian duduk di depan meja kerja ayahnya dan melihat-lihat foto ayahnya. Kebanyakan adalah foto ayahnya dan ibunya, ada satu foto Minato dan Jiraiya, dan terakhir ada foto Minato dengan Tim 7 yang dulu dibimbingnya.
Naruto mengambil foto ayahnya dengan Tim 7 yang dulu. Tim yang berisi ayahnya sebagai guru Jounin pembimbing, Obito, Rin, dan Kakashi. Naruto kemudian merasa bahwa Tim 7 yang dulu mirip dengan Tim 7 yang sekarang. Entah kenapa dia sering merasa seperti itu.
Naruto menyandarkan bahunya ke dinding. Dia selalu merasa tim-nya adalah tim yang istimewa, termasuk gurunya. Apa yang dia bisa lakukan untuk membantu Kakashi jika dia hanya menemukan jalan buntu seperti ini?
[]
Kakashi membulatkan tekadnya. Dia harus menemukan dokumen yang disimpan oleh Minato. Dia adalah seorang Hokage sekarang. Dia adalah orang yang paling bertanggungjawab atas Desa Konoha. Dilihat dari penyerangan kemarin, kelompok itu sepertinya tidak akan segan-segan untuk menyerang Konoha, bukan hanya dirinya saja. Kakashi tidak bisa mengambil resiko Konoha akan diserang hanya karena kelompok itu bermasalah dengan dirinya. Dia tidak bisa dan tidak mau.
Sepulang dari makam Minato, Kakashi memutuskan kalau dia tetap akan mengambil dokumen yang disimpan oleh gurunya itu di rumah Naruto. Ingatannya harus dipulihkan. Dia tidak bisa menyerang musuh dengan benar tanpa memiliki ingatan yang utuh. Kakashi harus tau semua tentang kasus yang akan dia hadapi.
Kakashi kemudian mempersiapkan diri. Berbagai alat untuk menyusup saat dia masih menjadi anggota Anbu masih tersimpan dengan baik. Kakashi kemudian berganti pakaian. Dia mengenakan baju lengan panjang berwarna hitam dan melepas jaket Jounin-nya. Dia kemudian melepas pelindung kepalanya dan membiarkan rambutnya acak-acakan. Kakashi menutupi identitas aslinya sebaik mungkin.
Dia lalu melihat keluar jendela. Yang dia perlu lakukan sekarang adalah menunggu langit sore berubah menjadi langit malam.
[]
Kakashi keluar rumah pada pukul dua dini hari. Dia kemudian pergi ke rumah Naruto tanpa suara. Kakashi lalu melompat ke samping jendela kamar yang dia ingat merupakan kamar Minato.
Sebelum melakukan aksinya, Kakashi mendongak ke langit dan berbisik, "Maafkan aku sebelumnya, Minato Sensei." Lalu, dengan keterampilan menyusup tanpa diketahui yang dia peroleh dari Anbu, Kakashi kemudian berhasil masuk ke dalam kamar Minato tanpa suara.
Begitu masuk, dia bisa melihat kondisi kamar Minato yang berantakan. Kakashi memang tidak masuk ke rumah Naruto lewat pintu depan. Tapi Kakashi bisa memastikan kalau Naruto sudah mengunci pintu utama. Berusaha untuk tetap tenang, Kakashi merangkak masuk ke dalam kolong ranjang Minato.
Kakashi kemudian menyalakan senter kecil yang dia bawa. Dia lalu melihat goresan tipis di lantai yang berbentuk persegi panjang. Dia tersenyum kecil. Lalu dia mengeluarkan kunci yang pernah diberikan oleh Minato padanya.
Dan seketika, Kakashi sudah masuk ke dalam ruang bawah tanah rahasia yang dibangun oleh Minato. Begitu masuk, Kakashi bisa merasakan ada Chakra yang melindungi tempat itu. Kakashi lalu meneliti berbagai kotak dokumen yang terdapat di sana. Pandangannya tertuju pada sebuah korak berwarna abu-abu. Dia kemudian mendekati kotak itu.
Di atas kotak itu, ada tulisan tangan dengan tinta hitam yang dikenali Kakashi sebagai tulisan tangan dari Minato. Tertulis dalam huruf Kanji dengan arti:
'Peristiwa Anak Berambut Keperakan'Kakashi mengambil kotak itu. Tidak salah lagi, itu pasti kotak yang berisikan dokumen tentang peristiwa yang menimpa dirinya di masa lampau. Minato yang sering mengatakan kalau rambut Kakashi warnanya perak, bukan kelabu. Kakashi lalu mengeluarkan kotak itu dan dirinya sendiri dari ruang bawah tanah Minato. Sungguh sulit untuk keluar dari ruangan yang terletak di bawah kolong ranjang.
Setelah berhasil keluar bersama kotak dokumen itu, Kakashi tidak langsung keluar dari rumah Naruto. Keadaan kamar Minato yang berantakan membuatnya khawatir dengan keadaan Naruto. Sebelum keluar kamar, Kakashi menyadari kalau ada salah satu foto dari meja Minato yang hilang. Yaitu foto Minato bersama Tim 7.
Kakashi berhasil masuk kamar Naruto dan memastikan keadaan anak itu baik-baik saja. Kakashi lalu menyadari bahwa Naruto tidur sambil memegang sebuah foto. Kakashi mendekat dan akhirnya menyadari kalau foto itu adalah foto yang hilang dari meja Minato, yakni foto beliau dengan Tim 7. Kenapa Naruto tidur sambil memegang foto itu?
Seketika, sadarlah Kakashi bahwa Naruto-lah yang membuat kamar Minato berantakan. Tapi... untuk apa Naruto mengobrak-abrik kamar Minato?
Sebelum mendapatkan jawabannya, Kakashi memutuskan untuk segera keluar rumah Naruto sebelum anak itu terbangun dan memergoki dirinya sedang menyusup ke dalam rumahnya. Kakashi lalu membereskan ranjang Minato yang sedikit bergeser akibat dirinya masuk ke ruang bawah tanah rahasia.
Dia juga keluar lewat jendela dan mengunci jendela itu kembali. Dia lalu meninggalkan rumah Naruto dengan kotak dokumen itu tanpa meninggalkan jejak dirinya sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Masked Man: Kakashi Hatake
FanfictionSetelah Perang Dunia Shinobi 4, Kakashi Hatake tetap menjadi seseorang yang misterius. Mungkin sekilas tidak ada yang aneh dengan Kakashi, sampai sebuah peristiwa terjadi. Peristiwa yang membangkitkan rasa penasaran dari Naruto dan Sakura yang saat...