"Kau mempunyai kesempatan berkali-kali untuk membunuhku! Apakah kau tidak melakukannya karena rasa bersalah? Apakah kau merasa menyesal atas fakta bahwa kau tidak dapat melindungi Rin dan menepati janjimu kepadaku? Bagiku kau tetaplah seorang penipu yang tidak dapat melindungi Rin!"
Darah. Teriakan. Hinaan. Kutukan. Peperangan. Kehilangan. Kematian.
.....Kakashi menjerit. Kakinya menendang ke segala arah. Tangannya meninju-ninju udara. Dia berguling, meringkuk, dan terus bergerak di luar kendali. Teriakannya makin kencang dan histeris.
Tetapi matanya tetap terpejam.Sasuke yang sedang duduk di dekat api unggun di halaman depan Kuil langsung terlonjak mendengar teriakan Kakashi. Dia langsung berdiri dan berlari ke ruang tengah Kuil yang digunakan rekan-rekannya untuk tidur.
Sasuke menemukan Kakashi persis di dekat pintu utama dalam keadaan sedang bergerak liar di luar kendali sambil menjerit-jerit. Mata Sasuke langsung melebar melihatnya.
"Kakashi?! Hei!" Sasuke langsung memegangi lengan Kakashi dengan satu tangan. Dia pun langsung menyadari kalau Kakashi masih dalam posisi tertidur dan sepertinya dia mengalami mimpi buruk.
"Woi! Kakashi!" Sasuke berseru sambil memegangi badan Kakashi yang bergerak makin gila. Kakashi seperti orang kesetanan! Sasuke kewalahan menahan gerakan Kakashi hanya dengan satu tangan.
"Kakashi bangun!" kali ini Sasuke berteriak lebih keras sambil menepuk pipi Kakashi lumayan kencang.
Teriakan dan tepukan Sasuke mampu membangunkan Kakashi. Kakashi langsung terlonjak dan memasang kuda-kuda seperti hendak bertarung. Mulutnya megap-megap seperti orang yang kehabisan oksigen.
Sasuke refleks memegangi tangan Kakashi yang seperti ingin meninjunya. "Hei! Ini aku, Sasuke. Tenanglah, kau bermimpi buruk."
Kakashi terduduk lemas sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat berat dan pusing. Dia berusaha keras untuk mengatur nafasnya yang memburu tak karuan. Kakashi lalu menoleh ke arah Naruto dan Sakura yang tertidur jauh sekali dari Kakashi. Untunglah mereka tidak terbangun.
Sasuke menyodorkan botol berisi air yang langsung diminum Kakashi tanpa membuka maskernya. Sasuke hanya bisa mengernyit melihat kelakuan jorok Kakashi.
Kakashi masih terengah-engah tetapi sudah lebih tenang. Dia kemudian mendongak memandang Sasuke yang juga tengah menatapnya dengan tatapan bingung. Baru kali ini Sasuke melihat Kakashi bermimpi buruk sampai di luar kendali seperti tadi.
Kakashi menyodorkan botol air itu kembali ke Sasuke. "Maaf aku habiskan airnya," gumamnya sangat pelan. Sasuke hanya mengangguk menanggapinya.
Kemudian suasana menjadi hening. Kakashi masih sibuk menenangkan dirinya. Sasuke paham kalau sulit sekali bagi Kakashi untuk kembali terlelap. Membiarkannya sendirian di dalam ruangan gelap ini juga tidak akan membuatnya lebih baik.
"Tenangkan dirimu. Kutunggu kau di halaman depan," ujar Sasuke. Lalu dia berjalan meninggalkan Kakashi.
Kakashi menatap punggung Sasuke yang menjauh dengan bingung. Untuk apa Sasuke menunggunya di halaman depan?
Kakashi memijat pelipisnya untuk meredam rasa pusingnya. Dia menghela nafas panjang.Kakashi lalu berjalan menuju halaman depan Kuil. Dia membuka pintu utama dan dia melihat Sasuke yang sedang duduk di dekat api unggun. Kakashi menghampirinya dan duduk di sebelah kanan Sasuke.
Hanya deru angin dan suara binatang malam yang terdengar. Mungkin benar kata Naruto kalau orang-orang macam Kakashi dan Sasuke berkumpul keadaannya akan sunyi. Seperti sekarang ini.
"Sudah baikan?" Sasuke akhirnya memecah keheningan.
"Sedikit. Maaf soal tadi," gumam Kakashi, lalu dia terdiam. Dia yakin pasti Sasuke kaget melihatnya seperti itu. Mimpi buruk yang mengerikan dan berdarah-darah sudah menjadi makanan setiap malam bagi Kakashi. Dia akan selalu histeris setiap kali mengalaminya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Masked Man: Kakashi Hatake
FanfictionSetelah Perang Dunia Shinobi 4, Kakashi Hatake tetap menjadi seseorang yang misterius. Mungkin sekilas tidak ada yang aneh dengan Kakashi, sampai sebuah peristiwa terjadi. Peristiwa yang membangkitkan rasa penasaran dari Naruto dan Sakura yang saat...