Seperti biasa saat jam istirahat pensi. Mark dkk sekaligus Arin, Haknyeon dan Changbin berkumpul di rooftop.
"Jadi siapa yang akan jadi korban selanjutnya dari ke-3 inisial D ini?"tanya Sohye.
"Siapa yang akan kita lindungi?"tanya Yoojung membuat semua berpikir.
"Gimana kalian bagi tugas aja,"usul Haknyeon.
"Ide bagus. Gue bagiin Tzuyu, Dino, Woojin awasin Kak Daniel. Doyeon, Rocky, Lucas, Yuqi awasin Kak Dahyun. Dan Mina, Jihoon, Yoojung, Sohye kalian awasin Kak Eun Woo,"ucap Mark.
"Dan lo ngapain?"tanya Doyeon.
"Gue ada urusan tentang pensi karena gue ketos jadinya gue nggak bisa,"jawab Mark. Semuanya mengangguk.
*****
POV Tzuyu, Dino, Woojin"Gila kita kayak detektif ya,"ucap Woojin.
"Bisa diem nggak,"ucap Tzuyu.
Ya mereka sekarang berada ditaman sedang mengawasi Kang Daniel. Eh, bukan tepatnya di semak-semak mereka bersembunyi.
"Gils, lama-lama disini gatel-gatel Gue,"gerutu Dino.
"Gimana caranya kita cari tau kalo kak Daniel iyu korban selanjutnya?"tanya Tzuyu membuat Dino dan Woojin berpikir.
"Kita lihat isi hp nya,"usul Dino.
"Gimana caranya?"tanya Tzuyu.
"Gini......."
Seketika drama pun dimulai. Woojin pun pergi menemui Daniel. Daniel yang asik memainkan hp tiba-tiba terkejut karena kedatangan Woojin.
"Hey Hyung,"sapa Woojin.
"Eh, Woojin lama nggak ketemu,"sapa balik Daniel langsung menaruh hp nya di samping bangku taman.
Beraksilah si Dino dan Tzuyu mengendap-endap ke kursi taman di mana hp Daniel di taruh.
"Screen No,"titah Tzuyu. Lalu Dino mengeluarkan hp nya untuk menfoto isi-isi yang ada di hp Daniel.
Setelah selesai Tzuyu dan Dino kembali dan tidak lupa memberi kode untuk Woojin bahwa drama sudah selesai.
Melihat kode Woojin pun pamit pada Daniel.
"Hyung, Gue balik ya. Gue mau kerkom,"pamit Woojin.
"Oo gitu kalo gitu hati-hati Jin,"
"Ok Hyung,"
Woojin lalu menghampiri Tzuyu dan Dino.
"Dapet?"tanya Woojin.
"Dapet. Tapi kayaknya bukan Kak Daniel deh korban selanjutnya,"jawab Tzuyu.
"Bener. Tapi nggak tau pasti, yuk balik udah sore,"ucap Dino.
Tzuyu, Dino, dan Woojin lalu pergi dari taman.
*******
"Noona kapan bangun?"tanya seorang laki-laki yang sedang menemani seorang gadis yang berusaha melewati masa kritis nya."Echan kangen,"ucap laki-laki itu tak lain Haechan.
"Nggak ada temen main,"ucap Haechan. Haechan menghela napas karena dia seperti orang gila karena berbicara sendiri.
Haechan akhirnya diam menatap Noona nya kapan bangun. Tatap Haechan beralih karena tangan Noona nya bergerak.
Membuat Haechan memencet tombol di samping bangkar Noona nya. Untuk memanggil para dokter dan suster.
Dokter dan suster pun datang untuk memeriksa Noona Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
99 Line's | HIATUS |
Mystery / Thriller"I give this school strange," "Maksud lo?" "Penghianat lo," "Salah ya, Gue lindungin sahabat sendiri?"