Cinta itu sederhana hanya saling memiliki dan menyayangi itu sudah cukup bagiku...
'YEJI POV'
SINAR sang mentari mulai menerobos masuk ke sela-sela gorden kamar Yeji. Membuat sang empunya menggeliat tidak nyaman, benar-benar tidak nyaman.
Sret'sret'sret'
Suara gorden dibuka perlahan tidak membuat yeji membuka matanya, malah semakin merapatkan selimutnya sampai kepala.
"Yakk, sampai kapan kau akan tidur? Ini sudah pagi pabbo!! Ucap yoongi kesal. Oh tunggu, kenapa pagi2sekali albino ini sudah teriak2?ini menggangguku ,sungguh.
Oh jangan lupakan makhluk paling menyebalkan di dunia ini, dia oppaku, meskipun aku enggan mengatakan ini. Apa dia tidak ada kerjaan lain selain mengangguku, terutama tidurku. Ugh."5menit lagi! Balasku dengan memejamkan mataku lagi, tidak setuju, dia menggangu mimpi indahku.
"TIDAK"
"2menit, ayolah! "
"TIDAK"
"1menit"
"Tidak ada tapi tapian"
"Oppa~jebal"
Ugh, manusia es gila, menyebalkan
memang."Tidak ya tidak"
"Oke-oke. Aku menurutimu kali ini saja, eoh?
Ucapku mengalah, dengan membenarkan rambutku.
"Ckk, siapa juga yang mau membangunkanmu, ini juga terpaksa, wanjeon. memangnya aku mau? Tentu tidak bodoh, aku di suruh eomma, hanya kali ini aku tegaskan sekali lagi H-A-N-Y-A K-A-L-I I-N-I"dia menjawabku lagi dengan menekankan kata hanya kali ini, tapi aku tidak salah dengarkan dia memanggilku apa? Bodoh? Dasar, namja es gila! Tentu saja telingaku masih berfungsi, mungkin dia kira aku tidak dengar, dasar pabo.
"Mwo? Bodoh? Apa? Kau memanggilku bodoh? Dasar gila! "Aku melotot kearahnya,
"Anni geodeun"
Lihatlah oh lihat, dia membela diri lagi! Dasar menyebalkann
Ingin ku bunuh dia jika tidak ingat dia oppaku. Oh Tuhan kenapa kau menciptakan manusia ini? Wae? Ucap batinku berseru kesal."Ah, molla. "
Aku membalikan tubuhku dan berlalu dari kamar menuju kamar mandi, meninggalkan oppanya yang terdiam melihat dirinya pergi.
Lagi pula jika berdebat dengan dia aku pasti akan kalah, sangat dipastikan.
***
Suara bel berbunyi menandakan pelajaran telah selesai berganti dengan istirahat membuat kami bertiga antusias beranjak dari duduk dan menuju ke kantin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan sejak pelajaran tadi.
Meskipun didalam bayangan pergi ke kantin, duduk, dan makan dengan lahap tapi itu hanya ekspetasi belaka. Didalam kenyataan tidak seperti itu, lihatlah owhhh tidak antriannya sangat sangat panjangAneh sih, biasanya biasanya pengunjung dikantin tidak sebanyak ini. Ada apa sih sebenarnya? Apa porsi makan disini ditambah? Kalau memang begitu tak apa kalau mengantri lama yang penting porsi makanku bertambah, dan yah mungkin berat badanku naik dalam sehari , secara aku suka mengurangi porsi makan dalam sehari bisa dihitung jari.
kursi -kursi disini sudah penuh bagaimana ini?aha gotja,aku melihat meja dipojok sana kosong yang kebetulan meja disana memuat 4orang.hufft untung saja masih tersisa untuk kami,kalau tidak mungkin kami akan makan di roftoop,enak saja sirreoyo.segera kulangkahkan kakikku menuju kursi dipojok sana setelah memberitahu temanku jika masih ada kursi yang kosong membuat mereka termasuk aku tidak sabar melahap makanan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN
FantasyYeji merasakannya, perasaan yang dulu mekar kini hadir kembali setelah sekian lama menghilang, sahabatnya yang lebih tepatnya cinta pertamanya hadir kembali membawa perasaan membuncah di hatinya, akankah yeji menyimpan perasaan itu seperti sedia kal...