37 7 8
                                    

                       'AuthorPOV'

      Mencintai seseorang seperti nya sama saja membunuh secara perlahan lahan..

      SEPERTI halnya dengan yeji  tengah tiduran dengan terlentang dikasur sambil menandang langit langit kamarnya. Memikirkan kejadian tadi siang yang membuat hati Yeji berdegup kencang kembali. Ia dilanda kebingungan atas apa yang telah terjadi.

FLASHBACK

Krett
Suara pintu didorong, membuat soobin terhenyak dari lamunanya.
"Kajja"ucap yeji dengan muka datar tanpa menoleh dan terus melanjutkan langkahnya.
"Eoh? "Soobin mengerejab bingung.
"Apa yng kau lakukan disitu? Bukankah dari tadi kau menungguku ah benar kau kan tidak tau ruang kelas yang akan kau tempati"
"Ayo"yeji menoleh kebelakang dan saat itu pula mata mereka bertemu sesaat setelah yeji mengalih pandangannya ke depan lagi.
"Kau akan terus berdiam saja disana? Aku tidak memaksa, aku juga tidak mau sih sebenarnya"

       Yeji merasakan hangat dipermukaan tangannya, dia menunduk dan ternyata benar saja soobin memegang tangannya, oh tidak ini tidak baik..
Mencoba bersikap seperti tidak terjadi apa apa. Dia menoleh ke samping melihat soobin ,wajahnya biasa biasa tidak ada raut apapun, flat. Ouh jinjjaa ini benar benar mendebarkan sekaligus meyebalkan.

      
"Kau"
"Mwo? "
"Lepaskan"
"Sirreo"
"Kau memalukan"
"Aku? Wae? Aku memalukanmu?yang benar saja tampan begini dibilang memalukan"

"Bisa lepaskan tidak? Kita hampir sampai dikelas, lepaskan kubilang, ini memalukan"ucap yeji dengan raut memerah menahan debaran sekaligus marah, Tetapi jangan lupakan wajahnya yang masih datar.

"Itu? Masih jauh"ucap soobin tanpa merasa bahwa seseorang yang dia genggam tengah menahan amarah yang siap meledak, keringat dingin mulai turun dari dahinya.

"Aish"sekali hempasan langsung genggaman mereka terlepas seketika.

Yeji berjalan dengan langkah terburu-buru seperti dikejar hantu, meninggalkan soobin jauh dibelakang

"Yakk"soobin berteriak dengan lantangnya seolah olah mereka sedang dihutan.
"Mwo? "Ucapnya tanpa menoleh.
"Tunggu"
Sambil berlari ia melirik lirik papan yng tertera diatas pintu setiap kelas.
"Kelas kita disana jadi jangan seperti anak kecil ok? "

         Author answer:
    Tunggu kenapa Yeji bersikap seperti itu? Apa ia masih suka pada soobin?kenapa ia tidak marah pada soobin? Entahlah, hanya Yeji yang tahu.﹋o
                                                        

"Wah, nugu? "

"Tampannya"

"Liat liat ada cowo gans, mwoyaa gans banget"

"Kau jadi kekasihku sajaa"
"Aku"
"Aku saja"
"Yakk, dia milikuu"
"Tidak, dia milikku, "
Kira-kira itulah bisikan, bukan bisikan si terdengar seperti bergerumuh terdengar ditelinga yeji dan soobin ketika mereka baru saja selangkah masuk ke kelas.

"STOP"
Seketika suasana hening seketika.

"Perkenalkan dia murid baru di kelas kita"

Aku berbisik ditelinga soobin yang tepat disampingnya.

"Sutt, kau perkenalkan diri"
"Aku? "
"Iyalah, masa orang lain, hanya kau yang disini murid baru"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang