(ini kisah nyata waktu aku masih di ponpes)
Malam itu, tepatnya malam jum'at. Seperti biasa ngaji kitab akan di liburkan dan di gantikan dengan acara muhadhoroh. Setelah selesai, aku bersantai sebentar dengan teman-teman sekamarku di tangga menuju lantai kamar atas.
Setelah pukul 10.30, kami memutuskan untuk tidur. Tapi aku dan temanku Husna (nama samaran) memilih untuk tidak tidur di kamar bawah, melainkan di kamar atas.
Di kamar seluas 5x4 meter itu, aku hanya tidur berdua dengannya, tak lupa kami mematikan lampu dan tidur bersampingan.
Yang kami tahu, katanya kamar atas ini banyak penghuninya. Wajar saja sih, kamar ini hanya di isi oleh siapapun yg mau tidur di sini, artinya belum di isi secara resmi.
Namun, bukan itu yang membuat cerita ini jadi membuatku takut.
Ketika bangun pagi, ketika aku dan temanku turun ke bawah, suasana di bawah sangat berantakkan.
Kandang ayam yang terguling dan ocehan teman2 santri yang lain.Aku dan temanku akhirnya bertanya kepada mereka yang tidur di bawah.
"Semalem tuh ya, pas jam 11 teh Risa(nama samaran) belum tidur, dia masih aja duduk di tangga, padahal udah sepi gak ada siapa-siapa. Kami panggil dia buat turun ke bawah, tapi pas di anak tangga ke 6 dia tiba-tiba jatuh, kayak ada yang dorong gitu," jelas mereka sambil memasang ekspresi tak percaya.
"Emang teh Ull sama teh Husna gak denger? Semalem heboh tau, ayam abah aja sampe ngacir lari ke depan."
Hah? Aku sama Husna gak denger apa-apa semalem malahan, seolah telinga kami di tulikan. Kami saling tatap, semalem bener-bener heboh katanya, semua pada kumpul ngerubungin Teh Risa.
"Terus ya, teh Risa tuh pas udah jatuh kayak yang aneh! Dia dieemm aja! Tatapannya kosong, kayaknya dia di sandung sama setan Pireu terus di rasukin." jelasnya lagi.
*pireu = bisu
Aku penasaran, lalu melihat kondisi teh Risa. Benar saja, ia hanya melamun di pojok kamar dengan tatapan kosong sambil menangis.
Ih!! Aku yang sedikit penakut gak berani natap dia.
Oke, kejadian yang paling seremnya ada tepat di malam sabtu.
Katanya sih ya, kalau di kobong itu yang serem bukan malam jum'at, tapi malam sabtu.Benar saja, malam itu sehabis mengaji Abah sekitar pukul 21,30, tiba-tiba salah satu temanku Teh Yuli(nama samaran) yang memang bisa melihat hal yg begituan, tiba-tiba saja kerasukan.
Teh Risa yang dari kemarin malam hanya diam, kini menangis makin deras.
Kenapa ini? Kami semua panik, suasana kamar tiba-tiba menjadi panas.
Tiba-tiba lagi, dari kamar dua terdengar suara jeritan yg berasal dari teh Hana(samaran), ia juga kerasukan!Semua mendadak panik! Salah satu temanku yg lain, ketika masuk kamar mandi tiba-tiba terpeleset dan kerasukan juga.
Total yg kerasukan malam itu 4 orang! Sekaligus!!Yang lain memutuskan untuk mengaji bersama sambil mengelilingi teman kami yang kerasukan. Tentu saja itu membuat mereka marah-marah.
Hingga akhirnya mamang santri pun turun tangan, membantu untuk menyembuhkan mereka.Semua selesai sekitar pukul 02.30 pagi, Aku memutuskan tidur di kamar yang lain.
Beberapa hari dari kejadian itu, kami jadi sering di ganggu!
Tapi bukan santri namanya jika takut dengan hal begituan. Justru kami membuat itu menjadi sebuah lelucon.Salah satunya ketika sedang mengaji sore di majlis, teh Yuli bilang dia melihat sosok anak kecil di jendela.
Karena kami tak bisa melihat, kami justru menggoda sosok anak kecil itu. Rasa khawatir kami justru lenyap karena lelucon itu.Yah jadi intinya, jangan pernah takut sama yang namanya Jin atau setan! Kita manusia lebih mulia daripada mereka.
Yang namanya Arwah gentayangan tuh bohong! Mana ada orang yg udah meninggal arwahnya bisa keluyuran? Enak banget jalan-jalan!Vomment nya silahkan
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE
HorrorMimpi buruk itu nyata Kumpulan cerita menyeramkan yang akan menemani malam panjangmu disini. Murni karya author. Hanya beberapa di ambil dari sumber.