Four

7.2K 528 17
                                    

Sakura Pov.

Yah pagi ini aku berkeringat, terengah-engah yang menghasilkan efek domino bagi tubuhku. Terasa segar, seksi dengan kulit berkilau dan dada yang naik turun. Efek domino lainnya adalah pandangan nakal siswa di sini, tentu saja. Siapa yang dapat mengalihkan perhatiannya dari gadis yang seolah hampir bercinta.

Sungguh aku menikmati pagi ini. Adrenalinku memuncak dan rambut berantakan di pagi hari menandakan aku seperti kelebihan hormon.

Andaikan penyebab itu semua adalah seks yang hebat maka aku akan mensyukurinya. Sayangnya status vurginku masih menempel seperti stalker tak diinginkan.

Sebenarnya kejadian yang menambah seksi wajahku adalah aksi melarikan diri dari para pria berbahaya bersetelan rapi yang masih berada di gerbang sana. Aku curiga jika mereka adalah anak buah bos ayahku yang ingin menjualku untuk menutupi kerugian mereka. Beruntung aku bisa menghindar dari mereka.

Aku kembali mengeluhkan paru-paruku yang masih bekerja dengan keras untuk menghirup oksigen dan membuatku tidak mati tercekik karena ketegangan.

Oh Tuhan, aku belum pernah setegang ini sebelumnya. Bahkan ketika sedang menghadapi interview dari mr Kakasmith tidak membuatku segugup dan takut seperti sekarang.

Sepertinya kesialanku tidak berhenti, di ujung sana aku melihat Temujin dan Neji. Seperti biasa, mereka selalu dikelilingi gadis yang menawarkan vaginanya. Tidak heran, sebab mereka sangat tampan. Mereka memang pantas disebut dua pamgeran di kampus ini.

Sesaat kemudian Temujin mulai meraba paha salah satu gadis. Ini kedua kalinya aku melihat adegan seperti ini secara live. Itu membuatku semakin terengah-engah dan dadaku terlihat naik turun, tanpa kusadari para siswa yang duduk di sana memperhatikan aset yang kututupi agar tidak menarik perhatian. Saat aku menyadarinya, aku langsung menutup dadaku dan duduk di kursi sebelah Ino.

Beruntung aku tiba tepat waktu di bangku pojok sebelum miss Kuri datang. Setelah mendapatkan masalah dengan Sasuke aku tidak berniat mendapatkan masalah dari dosen eksotis penyuka lensa mata berwarna merah itu. Bagaimanapun aku termasuk salah satu murid favoritnya karena diberkahi otak cerdas. Jadi mengecewakan miss Kuri adalah agenda terakhir yang bisa aku lakukan.

"Kau hampir terlambat, "bisik Ino. Para murid yang lain juga memberi pandangan menghakimi seolah aku dilarang terlambat.

"Itu karena serentetan tragedi yang harus aku alami karenamu, nona!" jawabku sengit dengan sedikit berbisik.

"Woah, jadi iklanku agar kau mendapatkan jodoh sudah mulai menampakkan hasilnya? Siapa pria itu? "Ino bertanya-tanya dengan wajah berseri-seri.

"Kau tidak tau masalah apa yang baru saja aku hadapi. Masalah itu adalah pria berupa Temujin yang bersumpah untuk mendapatkan keperawananku. " Mata hijauku melotot padanya. Dan wajahnya langsung memucat ketika mendengar nama itu.
"Oh tidak, ini benar-benar masalah, " bisiknya. Dia hendak mengucapkan sesuatu namun terhenti karena kedatangan Miss Kuri.

"Syukurlah kalau kau tau. "

Kini aku mulai serius mendengar pelajaran dari miss Kuri. Dia pasti sangat menyukai pandanganku ke arahnya sekarang. Aku memang memandang dirinya seolah dia adalah pangeran berkuda putih yang berdiri. Mungkin hal ini juga yang membuat miss Kuri menyukaiku. Kau tau, tidak seorangpun yang tidak senang ditatap orang lain dengan pandangan memuja.

Satu jam setengah telah berlalu dan miss Kuri mengakhiri sesi pelajarannya. Aku melihat jika banyak siswa yang menghela nafas lega.

Tentu saja, sudah menjadi rahasia umum jika setiap siswa yang mengikuti pelajaran di kampus secara rajin adalah para siswa dengan kemampuan ekonomi rendah. Tetapi jangan mengharapkan hal yang sama untuk murid borjuis.

That's Jerk Is My Hubby. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang