2.

189 14 106
                                    

FOUND YOU








Jaemin pemuda tampan dengan sejuta pesona itu tiba di perumahan elit yang tentu orang-orang berkelas lah yang tinggal di kawasan tersebut.

Pintu gerbang di depannya terbuka sendiri, setelah sang supir memberi laporan pada suara yang keluar melalui interkom.

Baru saja Ia keluar dari mobil yang barusan di tumpanginya, Ia disuguhkan dengan pemandangan seorang gadis yang duduk berjongkok menengadah keatas. Gadis itu mengenakan hoodie yang menutupi hingga paha atasnya. Hoodie berbulu berbentuk serigala, membuat Ia terlihat menggemaskan di mata seorang Na Jaemin.

Pluk

Penutup di kepala yang gadis itu kenakan turun saat Ia tiba-tiba menoleh ke arah Jaemin sebentar, kemudian Ia kembali menatap langit malam yang diterangi rembulan.

Heran.

Ada rasa yang membuat Jaemin terdorong untuk mendekati makhluk mungil di depannya ini. 'Cantik' gumam Jaemin

Sret

"Boleh aku duduk di sini?"

tanya Jaemin menunjuk sisi samping sang gadis. Beralih melihat Jaemin, gadis itu hanya memiringkan wajahnya mengerjap penuh keluguan. Jaemin jadi gemas dibuatnya, sehingga tanpa sadar Jaemin mengusap kepala si mungil dengan lembut.

Nyonya Huang yang tak sengaja melihatnya tersenyum lebar, jarang-jarang Ia melihat wajah Wenle yang tak menggeram marah saat disentuh, justru menampakkan wajah yang memerah malu sangat terlihat betapa Putri cantiknya menyukai usapan itu.

.

.

.

.

.

.




Kini Jaemin serta Nyonya Huang tengah duduk di sofa empuk ruang tamu ditemani tiga cangkir Green tea dengan tambahan madu.

Nyonya Huang minum teh dengan anggunnya, berbanding terbalik dengan Wenle yang meleletkan lidahnya menjilat-jilat isi di dalam cangkir tersebut.

Menyaksikan hal itu, Jaemin hanya bisa meringis menatap Wenle. Jaemin sudah mendengar semua dari Nyonya Huang, Putri bungsunya itu pernah hilang ditelan laut hingga lima belas tahun lamanya kemudian ditemukan di hutan.

Begitu tragis saat melihat keadaan Wenle, Ia merasa kasihan pada gadis itu. Harus bertahan hidup di hutan bersama para serigala yang bahkan bukan keluarganya, bisa dibayangkan betapa buruk perilaku Wenle.

Wenle masih menghirup teh dengan caranya sendiri memasukkan mulutnya ke dalam cangkir, ketika Jaemin dengan cepat menarik benda keramik berukir itu dari mulut Wenle. Jaemin mengubah posisi duduknya tepat di hadapan Wenle seraya berjongkok, kemudian memegang tangan Perempuan mungil itu perlahan. Menautkan satu persatu jemari lentik yang kukunya tak lagi panjang itu melengkung pada gagang kecuali jari kelingking dan jempol sebagai tumpuan karena menahan cangkir keramik itu. Sedang tangan satunya, memegang piring kecil alas cangkir tersebut, perlahan Jaemin mendekatkan bibir cangkir ke plum merah Wenle.

 Sedang tangan satunya, memegang piring kecil alas cangkir tersebut, perlahan Jaemin mendekatkan bibir cangkir ke plum merah Wenle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❀FOUND YOU❀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang