V

28 1 0
                                    

"astaga!ya ampun Kris.Ternyata dari tadi kamu ngikutin ak--oh Kris matamu merah!" Anna terkejut akan hadirnya diri Kris dengan kondisi matanya yang merah.Matanya sembab,hidungnya yang mancung juga merah. Kris tampak lesu,padahal tadi pagi dia tidak seperti ini.

"Kris,ada apa dengan kamu?kamu habis menangis?" tanya Anna sambil menuntun Kris untuk duduk dibangku sebelahnya. Kris menghirup napas berat. Dalam sekejap,Kris memeluk tubuh Anna. Kris memeluk tubuh Anna dengan sangat erat. Mau menolak pun Anna tidak bisa,ukuran tubuh dan tenaganya sangat kentara dibanding Kris. Ia tak bisa apa apa.

Anna merasakan tubuh Kris yang gemetar,Kris menangis. Kris menopang kepalanya di pundak Anna. Anna bisa mendengar suara tangisan Kris. 

"Anna,kenapa kamu harus mengingatkan aku akan Juliette?kenapa kamu sangat mirip dengannya?kenapa Anna?" kata Kris dengan suaranya yang serak dan gemetar.

"a-aku.."

"Kamu menyiksa batinku Anna,kamu membuat aku merasakan kehadiran Juliette lagi. Dia seakan hadir lagi di dunia ini dan menjelma menjadi diri mu.Kenapa Anna?kenapa?" lanjut Kris lagi,tangisannya semakin menjadi.Badannya semakin gemetar. Anna mengusap punggung Kris mencoba untuk menenangkannya. 

"Juliette,kenapa harus kamu? Kenapa?!" Kris semakin mengeratkan pelukannya,ia memeluk Anna seakan akan Anna adalah Juliette. Pelukan Kris sangat erat hingga membuat Anna sulit bernapas.

"Kk-Kris a-aku tidak bisa bernap-as"Kata Anna gelagapan.Namun tidak di hiraukan oleh pria itu. Mereka berdua menjadi pusat perhatian oleh para murid di kelas Anna. Jelas saja,mereka dalam keadaan sedang berpelukan sekarang. Hal ini membuat Anna malu,di tambah teman perempuannya seakan tidak terima kalau Anna di peluk oleh Kris seperti sekarang.

"K-kris lep-askan ak-ku" Anna benar benar kehabisa udara . Kris pun melonggarkan pelukannya. Lalu Anna mencoba melepaskan tubuh Kris yang masih memeluknya.

"huuft,Kris,kamu bisa cerita padaku.Tapi tolong lepaskan dulu aku" ujar Anna. Mau tak mau Kris melepaskan pelukannya. Anna menghela napas.

"maafkan aku Anna" kata Kris dengan suaranya yang parau. 

"kamu pasti sudah menangis dari tadi kan?aku tahu kamu merindukan Juliette,tapi kurasa menangis di sekolah bukanlah hal yang tepat.Apa kamu fokus belajar jika kamu menangis seperti ini?Kris,kamu boleh menangis sepuasnya saat dirumah nanti.Aku yakin orang orang heran akan dirimu yang seperti sekarang ini" Anna berpendapat.

"aku tidak mengikuti pelajaran tadi,dan..ya,memang semua orang heran padaku.Aku pergi ke toilet dan-"

"menangis hingga waktu istirahat?" potong Anna.Ia sudah tau bahwa Kris pasti melakukan itu.

"hmmm,iya. Aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa menjadi serindu ini dengan Juliette.Kamu sangat persis dengannya.Entah lah Anna, aku benar benar tidak mengerti.Aku tidak tahu kenapa rasanya ini menyiksa ku saat aku mengingat Juliette sepintas tadi.Pikiran ku terus terbayang oleh Juliette.Dan aku baru menyadari bahwa wajah kalian juga sangat mirip." nada bicara Kris menurun.

"benarkah?tapi aku bukanlah seorang Juliette, Kris. Aku Anna,bukan Juliette.Aku tahu apa yang sedang kamu rasakan sekarang.Tapi sungguh Kris,jika kamu menangis terus seperti ini itu bukanlah hal yang tepat.Aku tahu mungkin batinmu tersiksa karena merindukan dia.Tapi nanti pulang sekolah kamu akan menemuinya. Kamu akan mengobati batin mu yang tersiksa disana.Disamping Juliette"Anna mencoba menegarkan Kris.

"kamu memang benar Anna.Kamu bukan Juliette,mungkin aku terlalu berlebihan akan hal ini.Tapi Juliette seolah menjelma menjadi dirimu"  

"tidak Kris,kamu tidak berlebihan. Aku tahu mood mu sedang tidak baik.Ak--"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

La Cruauté De La VieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang