ALVINO [EPS 19]

1.6K 43 2
                                    

Pagi yang cerah  seorang pasangan ehh ralat maksudnya dua orang yang status nya masih belum pasti (yah kasihan awokawok-author)

Ok lanjut, tengah duduk di bangku taman wisata yang banyak dikunjungi orang orang

"Tggu dsini gw mau bli minum dlu" ucap seorang pria ke wanita di sebelahnya

"Oke,cepat ya" jawab wanita itu

Pria itu tidak menjawab dan langsung pergi begitu saja

Tiba tiba....

BRUK!

"HUAAAAA HIKS HIKS" tangis seorang anak kecil yang jatuh di hadapan wanita tadi

"Eh loh kok,aduh jangan nangis yah udah udah  ayo berdiri" ucap wanita itu panik karena semua orang menatapnya

"Hiks hiks s-sakit" ucap anak kecil itu

"Yaudah jangan nangis, sini sini kakak obatin luka nya" ucap wanita itu

Anak laki-laki itu pun mengangguk, wanita itu langsung mengeluarkan dompet p3k nya yang selalu dia bawa dan menunduk dihadapan anak itu mengobati lukanya

"Nah sudah selesai" ucap wanita itu dan langsung berdiri

"T-terima kasih kakak" ucap nya yang membuat wanita itu merasa gemas

"Iya sama-sama,nama kamu siapa?" ucap wanita itu

"Namaku Keno,kalau kakak" ucap keno sambil tersenyum

"Nama kakak arletta,salam kenal keno" ucap arletta

"Orang tua keno mana kok bisa sendirian" ucap arletta

"Mereka disana" ucap keno menunjuk ke arah pondok kecil kafe yang ada di taman

"Yaudah kakak antarin yah, tapi tunggu sebentar lagi" ucap arletta senyum

"Iya!" jawab keno ceria

Beberapa menit kemudian pria tadi datang

"alvino sini deh gemes banget kan" ucap arletta

"Anak siapa yang lu culik let?" ucap alvino

"Enak aja, tadi dia jatuh....bla bla" ucap arletta menjelaskan

"Oh, Ydh nih minum lu dan es creamnya" ucap alvino

"Thx yah,nih kakak kasih es krim mau gak" ucap arletta dan menawarkan es krim punya nya

Setelah alvino datang aku dan vino pun menuju cafe yang tadi ditunjuk dengan keno...

"MAMA!" ucap keno tadi dan berlari ke arah mama nya yang bolak balik di depan cafe

"Aduh sayang kamu kemana aja sih, mama khawatir tauu~" ucap mama keno yang langsung memeluk anaknya dengan raut muka yang khawatir

"Tadi keno sama kakak itu" ucap keno sambil menunjuk ke arah aku dan alvino

"Aduh makasih yah dek sudah anterin anak nya keno,ayo masuk dulu di dalam mumpung ada keluarga saya juga yang kumpul" ucap mama keno ramah

"A-ah nggak us-" ucap arletta yang terhenti karena tangan alvino yang memegang tangan arletta dan menuju masuk ke dalam

"Eh?..loh vin kok malah masuk sih, pulang yuk pulang" bisik letta namun alvino tidak menjawabnya dan jalan terus jalan ke dalam

Krek..

Bunyi pintu yang terbuka membuat semua yang ada di dalam cafe melihat ke arah pintu tersebut

"KENOO" teriak semua orang di dalam cafe tersebut

"Astaga keno kamu kemana aja nak, papa udah nelfon polisi buat cari kamu, karena tiba-tiba hilang gitu, yaudah bentar papa mau batalin dulu pencariannya" ucap papa nya keno yang mirip dengan orang yang ngerap

"Loh..kamu anaknya alvino edgar wijaya kan?" ucap papa keno ke alvino, aku yang dengar pun bingung lihatnya

"Ah iya om" ucap alvino sopan dan menyalimi orang itu

"Gimana keadaan papa kamu?,wah udah lama loh om gak lihat kamu, kalau gak salah om lihat kamu saat umur 5 atau 6 tahun deh" ucap pria itu

"papa baik baik aja om" ucap alvino

"Eh duduk dulu sini" ucap pria itu menyuruh aku dan alvino duduk

Setelah itu pun cerita demi cerita mengalir begitu saja dari mulut setiap orang hingga tidak terasa hari mulai gelap

"Om kami pamit dulu sudah malam" ucap alvino ke papa keno tadi

"Oh iya iya,bilang yah salam dari pak Arestio ke papa dan mama kamu,minggu depan om akan mampir kerumah" ucap papa keno tersenyum

"Iya om" ucap alvino

"Kami pamit dulu assalamualaikum" ucap kami berdua

Diluar cafe tiba-tiba datang seorang gadis yang lebih muda setahun dari kami berdua dan ia memanggil alvino

"A-anu kak alvino" ucap gadis itu memanggil alvino dengan gugup

"Hm?" jawab alvino

"K-kakak masih kenal sama aku gak?" ucap gadis itu gugup namun tetap menatap mata alvino yang tajam itu

"Siapa?" ucap alvino membuat gadis itu kaget

DEG!

Aku melihat raut wajah gadis itu kaget

"Ah aku Slivia Aneta Arestio,anak pertama dari pak Arestio" ucap slivia

"Oh kamu yah orang yang selalu nangis setiap lihat badut itu" ucap alvino tersenyum ke gadis itu dan mengelus kepalanya dengan lembut

Aku melihat sekali lagi raut wajah gadis itu yang semula tadi gugup berubah jadi merah merona

Ok,sekarang tuhan adil aku yang lihat ini secara jelas membuat hatiku sakit gak sanggup lihatnya

"E-eh bentar yah kak alex nelfon aku,aku angkat bentar yah" ucap ku ke alvino, jujur sebenarnya kak alex gak nelfon aku, aku hanya ingin keluar dari zona tidak nyaman itu

Setelah itu aku kembali

"Anu vin gw kayaknya dijemput dengan kak alex deh soalnya kak alex juga katanya sekalian mau ngajakin ke mall,duluan yah" ucap ku yang menahan rasa sakit di hatiku dan air mataku juga tidak tahan untuk siap keluar dari mataku

"Oh gitu yah, yaudah hati-hati dijalan yah, gw juga mau anterin slivia pulang, katanya dia capek disini terus" ucap alvino yang tambah membuat hati gw sakit

"I-iya, hati-hati" ucap letta dan melihat kepergiannya alvino dengan slivia

Setelah melihat kepergian mereka berdua aku mulai berjalan menelusuri taman yang sudah sepi dan sunyi hanya sinar rembulan yang temani

"Haa~" hembusan napas mulai tedengar dariku

Aku yang jalan tanpa arah terus di telpon dengan orang tuaku, kak alex,alan,alena dan semua temannya bahkan alvino juga mereka semua menelfon dan sms ku, namun tidak gw jawab atau balas

Aku yang terus berjalan dengan air mata yang mengalir dan hujan yang turun melengkapi malam ini bahkan orang yang berlalu lalang pun tidak akan tau kalau aku menangis

Aku melihat didepan sana ada sebuah halte bus aku pun duduk, jujur aku gak tau ini dimana karena aku yang terus berjalan, kulihat hp ku menunjukkan pukul 12 malam

"Ha.ha.ha, miris yah hidup gw bahkan cinta yang gw harapkan dari dulu tidak pernah ada bahkan hanya di anggap mainan dengan beberapa orang" ucap arletta

***

H-hai hehe ma-af baru muncul lagi hehe selamat membaca 🤐

Jangan lupa votmen dan follow yah teman teman 😍😘

ALVINO • HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang