Palem Perak◻◽▫

159 23 0
                                    

"YUHUUU!"

Whush!

Beomgyu melesat di langit dengan sayap apinya yang baru saja tumbuh sempurna beberapa hari yang lalu saat usianya memasuki 2300 tahun.

"INI BENAR-BENAR LUAR BIASA!!! WOOO!!!"

Para penduduk lainnya yang sedang beraktifitas di kota pagi itu mengalihkan perhatian mereka pada Beomgyu.

Anak-anak kecil bersorak-sorai kagum melihat kilatan cahaya dari sayap api itu.

Beberapa dari mereka kagum dan bangga akan Phoenix itu yang berhasil bersabar dan menunggu untuk menumbuhkan sayap apinya.

Namun di taman sana ada juga yang geleng-geleng kepala menganggap kelakuannya itu konyol.

Sebut saja Ryujin, Lia dan Yuna. Entahlah, mungkin karena mereka dekat dan bahkan serumah membuat rasa bangga mereka ditafsirkan dengan cara berbeda.

"Ada apa dengan pacarmu itu Ryujin? Hahaha" tanya Lia mencoba menggoda Ryujin yang menjadi objek terfavorit Beomgyu.

"Apa kau jarang memeluknya akhir-akhir ini sehingga ia menjadi tak karuan seperti itu?" Tanya Yuna ikut dalam permainan Lia.

"Hey, dengar ya...aku dan Beomgyu tidak berpacaran. Dia hanya manja padaku, itu saja" bela Ryujin pada dirinya.

"Aish, kalian kan selalu menempel, bahkan aku kadang curiga apa yang Beomgyu perbuat di dalam kamarmu, maksudku kalian bahkan selalu berduaan dikamar?" Tanya Lia mulai terkesan menginterupsi.

"Beomgyu hanya tidur di kasur ku bercerita apapun yang ingin ia ceritakan sambil aku berendam di kolam kamarku, bukankan itu hal yang bukan rahasia lagi bagi kita di kastil unnyama?" Jelas Ryujin panjang lebar masih membela dirinya dari kedua rekannya ini, apalagi Lia yang memang suka menjodohkan mereka berdua.

"Tapi, ayolah...aku sangat menantikan pernikahanmu..." Racau Yuna pada Ryujin yang dibalas dengan rotasi mata Ryujin menandakan ia lelah mendengarnya.

"Kau itu, apa kau tidak sadar mengapa kita berlima di tempatkan di kastil unnyama? Kastil termegah dan terbesar di rainbow city ini?" Tanya Ryujin sambil memperagakan tangannya menekankan kata termegah dan terbesar.

"Ah, kalau Ryujin sudah mengatakan hal itu aku sudah tidak bisa mengejeknya lagi" ujar Lia menyerah pada keadaan.

"Karena suatu saat nanti kita semua akan saling menikah satu sama lain, dan yang tak ingin melakukannya maka ia harus keluar dari sana beserta keturunannya" ujar Yuna menjawab pertanyaan Ryujin walau sebenarnya mereka semua tahu jawabannya.

"Yeonjun dan Yeji akan menikah tahun depan saat umur mereka 2700 tahun" gumam Ryujin.

"Saat itu Yeonjun akan berekor sembilan dan menjadi putra mahkota" tambah Lia.

"Ah, keturunan rubah ekor sembilan memang sangat mulia bukan? Beruntungnya Yeji, aku iri padanya" canda Yuna.

"Lalu bagaimana kemajuan hubunganmu dengan kai, Yuna?" Tanya Lia tiba-tiba menyentakkan hati gadis disebelahnya.

"Ya, begitulah. Bocah itu masih menganggap ku sebagai teman mainnya" ujar Yuna malas.

"Hahaha, kau yang sabar ya. Laki-laki memang suka terlambat untuk dewasa" ujar Lia menyemangati Yuna.

"Bagaimana denganmu Lia, setelah Yeonjun dan Yeji apakah kau akan menyusul?" Tanya Ryujin pada Lia.

Percakapan model dan topik seperti ini, kadang membuat hati para wanita itu tenang.

"Terserah Soobin. Tapi aku juga lelah jika hanya harus pacaran dengannya yang semakin lama semakin berani" jawab Lia agak ketus.

"Mengapa, apa kau sudah melakukan 'itu' dengannya?" Tanya Yuna penasaran.

"Ah, tidak. Tidak. Tapi hampir jika saja aku kurang tegas padanya. Dasar vampir gila" keluh Lia memijit pelipisnya.

"Yah, kita tidak boleh melakukan hal diluar batas sebelum menikah bukan?" Ujar Ryujin.

"Hmm, kau benar. Tapi salahkan pemerintahan yang membuat kita serumah jika hal itu terjadi" tambah Lia.

Mereka pun tertawa renyah mengiyakan pendapat Lia barusan.

"BEOMGYUUUU!!!"

Ryujin, Lia dan Yuna tiba-tiba tersentak mendengar lengkingan suara salah satu sahabat mereka, Chaeryeong.

Tak biasanya wanita lembut itu berteriak sekeras itu, kecuali kau merusak koleksi tanaman langkanya.

Dan sayangnya itulah yang terbersit di pikiran ketiganya ketika menyadari teriakan Chaeryeong menyebut nama Beomgyu.

"Ayo cepat kita kesana!" Ujar Lia seraya bersiul.

Beberapa saat kemudian, singa kesayangannya datang padanya.

Melihat itu Yuna segera berubah menjadi serigala putih nan besar dan menyuruh Ryujin untuk naik ke atasnya.

Mereka pun bergegas ke arah rumah hijau, lokasi Chaeryeong melengking hebat.








•°
Beomgyu menatap takut gadis dihadapannya. Ia telah menyiutkan sayapnya kembali melihat Chaeryeong mengibas-ngibaskan cambuk berduri ditangannya.

Beomgyu akui, jika ada gadis yang paling ia takuti setelah Ryujin mode Pms adalah Chaeryeong.

Jika Chaeryeong marah, maka ia sudah tak bisa mengenalnya lagi.

Gadis ramah nan lembut itu akan berubah menjadi jahat dan kasar.

"Chae... Chaer... Aku minta maaf sumpah. A...aku... Akan membantumu menumbuhkannya kembali"

Namun Chaeryeong sama sekali tidak menggubris permohonan Beomgyu.

Ia langsung mengangkat cambuknya dan melayangkannya pada lelaki yang baru saja ia anggap bejat di hadapannya.

"TIDAAAK!!!"

"TIDAAAK!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Monster in Rainbow CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang