Chapter 0 - SEBUAH CAHAYA

10 0 0
                                    


Aku membuka mataku dan yang kulihat hanyalah sebuah kegelapan, namun ada sebuah titik cahaya dan sebuah bisikan yang menyuruhku untuk lari kearah cahaya tersebut dan jangan pernah menoleh kebelakang. Instingku juga mengatakan hal yang sama, dan akupun berlari menuju arah cahaya tersebut tanpa menoleh kebelakang. Ketika aku sampai ke cahaya tersebut, sekali lagi mataku terbuka namun kali ini aku terbangun disebuah padang rumput yang cukup asing bagiku. Dari kejauhan aku melihat seorang perempuan berambut putih dan memakai penutup mata di bagian mata kiri nya. Nampak nya wanita itu sedang menghampiriku, aku ingin berdiri namun tubuhku berkata tidak dan aku hanya bisa duduk sambil melihat wanita itu semakin mendekat kearahku, semakin ia mendekat aku sadar kalau ia sedang menggenggam sebuah pisau, ia semakin mendekat dan aku mulai panik di benakku aku berpikir

"apakah ia akan membunuhku?".

tubuhku mulai bergetar dan tanpa sadar ia sudah ada di depanku, perempuan tersebut tiba-tiba menunduk dan berbisik kepadaku

"apakah kau melihat nya ? titik cahaya tersebut, apakah kau melihat kebelakang saat kau berlalri menuju cahaya tersebut ?,

aku masih bingung tentang situasi yang kualami sekarang, tubuhku masih tidak dapat bergerak sedikitpun, setelah itu ia bertanya kepadaku

"menurutmu jika kamu mati, kemana kamu akan pergi ?"

sekali lagi aku tercengang dan kebingungan dengan pertanyaan tersebut disaat aku akan menjawab pertanyaannya dia langsung berkata

"kau tidak akan kemana-mana melainkan kembali kesini, atau harus kubilang, kita bisa kembali dari kematian".

Aku tercengang dan mulai berpikir bagaimana bisa seorang manusia kembali dari kematian dan memiliki rasa tak percaya, disaat aku memiliki perasaan tersebut ia berbisik lagi kepadaku

"jadi kau tidak percaya kepadaku ?"

disaat ia mengatakan tersebut ia mengayukan pisau nya ke leherku dan tiba-tiba rasa sakit yang luar biasa itu memenuhiku dan tak lama aku kembali membuka mataku di sebuah kegelapan lagi. Kali ini semua terasa berbeda, tubuhku mulai terasa dingin, aku teringat kata-kata dari perempuan tadi kira-kira apa yang akan terjadi jika aku melihat kebelakang ? Apakah aku akan mati secara permanen ? Atau... Aku akan terjebak di kegelapan itu. Disaat aku akan membalikkan badanku sebuah suara perempuan berbisik kepadaku

"kumohon, percayalah kepadaku jangan membalikkan badanmu, dirimu masih belum siap untuk menghadapi apa yang ada di belakangmu".

Setelah mendengar bisikan tersebut rasa penasaran yang ada di diriku pun mulai sirna, setelah itu aku mulai berjalan ke arah cahaya dan kembali terbangun, namun kali ini aku terbangun di pangkuan seorang perempuan, ketika mataku sudah bisa menyesuaikan. Ternyata. Perempuan tersebut adalah perempuan tadi yang menghampiriku dan menebas leherku. Aku pun terdiam, bingung, takut, marah semua perasasan tersebut bercampur aduk. Aku bingung apa yang hendak aku lakukan, lalu saat aku memperhatikan secara seksama ternyata aku sedang berbaring di pangkuannya dan ia sedang tertidur. Ternyata jika dilihat dengan baik dia sangat cantik, namun pemikiran itu berubah jika saja tadi ia tidak menebas leherku. Disaat aku hendak berdiri ia terbangun, dan tersenyum seperti sebauh senyuman tulus. Ia berbisik kepadaku

"apakah kau sudah percaya kepadaku ?".

setelah apa yang terjadi aku menjawab iya. Lalu ia tersenyum dan mencium keningku lalu berkata

"akhir nya kau percaya... sekarang aku bisa sedikit tenang"

setelah itu aku berdiri dan bertanya aku sedang ada dimana, dan bagaimana bisa aku bisa kembali dari kematian, disaat aku hendak menanyakan hal tersebut ia langsung berkata

"simpanlah pertanyaan yang kau miliki untuk sekarang, disini tidaklah aman, kita harus bergegas."

Sekali lagi aku sedikit kebingungan, pertama bagaimana bisa ia tahu aku hendak menanyakan sesuatu, setelah itu ia memberikan sebuah pisau kepadaku sambil berkata

"simpan ini untuk berjaga-jaga hal terburuk datang."

Aku mengambil pisau itu dan berjalan mengikuti perempuan tadi, aku berjalan mengikutinya sampai kami tiba di sebuah hutan, tiba-tiba ia berbisik

"persiapkan dirimu, mereka ada disini...".

aku bertanya "siapa mereka ? dan kenapa aku harus bersiap?".

"kau akan mengetahui nya ketika mereka muncul'.

Suara gemuruh bermunculan dari berbagai arah dari rindang nya pepohonan maupun dari semak belukar disekitar kami, tak lama suara-suara tersebut berhenti dan ketika aku menoleh ke arah perempuan tadi wajahnya terkihat serius, seperti seekor mangsa yang siap membunuh pemangsa nya, lalu sebuah anak panah muncul dari entah berantah dan hampir mengenai badanku, lalu perempuan itu berteriak kepadaku

"Lari, cepat lari. Jangan biarkan mereka menangkap diri kita,"

lalu aku berlari mengikuti perempuan itu, anak panahpun berhujanan dari segala arah, lalu muncul seseorang berjubah di depanku, lalu perempuan tadi menebas orang itu dan berkata

"jika kau ingin selamat, cepatlah bergerak dan ikuti aku, jangan sampai lengah dan melambat sedikitpun, dan jika mereka muncul bunuh saja mereka"

mau tidak mau aku harus mengikuti perkataan perempuan itu, kami berlari secepat mungkin sambil membunuh apapun yang muncul di hadapan kami, hal tersebut terasa sangat lama hingga aku menanyakan ke perempuan tadi

"kemana kita akan pergi !"

ia menjawab

"keluar dari hutan ini dan ke tempat persembunyianku"

kami terus berlari hingga akhirnya ada sebuah cahaya di depan kami, disaat kami hampir sampai, perempuan tersebut terkena tembakan panah di kaki nya, aku langsung menghampiri nya dan ia berkata

" kau duluan saja, aku akan baik-baik saja",

"aku tidak akan meninggalkanmu disini"

aku menggendong perempuan itu dan langsung berlari menuju kearah cahaya tadi, semakin dekat dan dekat tetapi kakiku dan bagian belakang tubuhku terkena hujanan anak panah, tubuh dan kakiku tidak bisa bergerak, aku terjatuh dan mencoba melindungi perempuan itu dengan tubuhku namun ia mencoba untuk melepaskan dirinya sambil berkata

"dasar bodoh! jika kau mati urusan nya akan susah sekarang,"

namun aku tidak memperdulikan kata-katanya, semuanya terasa hampa, aku tidak bisa merasakan badanku, yang menjadi prioritasku hanyalah melindungi perempuan itu, saat itu juga sebuah bisikan dari ntah berantah terdengar di telingaku,

"akan kupinjamkan sedikit kekuatanku untuk sekarang, namun lain kali carilah kekuatanmu sendiri"

lalu sebuah pusaran angin muncul dari sekitarku membentuk sebuah pelindung yang kemudian melebar dan menghancurkan semua yang ada disekitarku. Setelah itu semuanya menjadi gelap, aku melihat wajah perempuan tadi dengan samar-samar dan ia terlihat cemas dan marah. Kemudian aku kembali terbangun di kegelapan yang sama ketika aku mati, cahaya itu masih ada disana, kemudian aku tertawa, nampaknya aku telah mati lagi... kemudian bisikan dari seseorang terdengar

"lumayan juga untuk seorang anak muda, aku yakin kau akan menjadi seorang penerus yang sangat baik"

setelah mendengar itu aku hanya bisa berjalan kearah cahaya itu dan kembali terbangun.

Death Or AliveWhere stories live. Discover now