Chapter 1 - Awal Dari Sebuah perjuangan

5 0 0
                                    


Kali ini aku terbangun di sebuah ruangan, di atas tempat tidur yang sangat nyaman. Aku terdiam sejenak dan berpikir, nampaknya inilah takdirku, aku melihat ke jendela dan diluar terlihat sangat indah, tempat ini di kelilingi oleh sebuah kebun bunga, aku memutuskan untuk keluar dari kamar itu. Tempat ini lumayan besar, aku menyusuri lorong yang ada dari kamarku, aku sampai ke sebuah ruangan yang nampaknya ruang tengah dari tempat itu, aku berjalan menuruni tangga, dan keluar dari tempat itu, dan ternyata jika dilihat dari dekat semuanya terlihat lebih indah, kebun bunga itu dipenuhi oleh berbagai macam bunga yang terlihat sangat cantik, saat aku melihat-lihat disekitar situ, disinilah aku melihat nya begitu elegan untuk pertama kaliya, ia mengenakan pakaian putih, yang sangat cocok dengan rambut nya yang berwarna putih, dan juga mengenakan sebuah topi yang begitu indah. Saat ini aku merasakan sebuah ketenangan dan juga melihat sebuah keindahan, semua kejadian sebelumnya hanya bagaikan sebuah mimpi buruk yang sudah lewat, dan terlupakan begitu saja, lalu aku menghampiri perempuan itu, aku hendak memanggil nya dengan namanya namun aku belum mengetahui siapa namanya maupun apa kehendak nya, disaat aku hendak menyapanya ia telah membalikkan badannya sambil tersenyum kepadaku lalu berkata

"bagaimana istirahatmu? apakah kamar yang kusiapkan nyaman untukmu?",

aku hanya bisa mengiyakan pertanyaannya lalu saat aku hendak menanyakan siapa namanya ia langsung mengucapkan namanya dengan senyuman sambil mendekatiku

"kau ingin tahu namaku ?, maaf tapi kau masih belum boleh tahu siapa namaku, tapi untuk saat ini kau bisa memanggilku Rin" ucapnya sambil mengedipkan salah satu matanya kepadaku,

lalu setelah itu aku terdiam beberapa saat dan hanya bisa memikirkan bagaimana ia bisa tahu apa yang kupikirkan, daripada membuat hal itu beban di pikiranku akhirnya aku memutuskan untuk melupakannya dan menganggap hal itu hanyalah sebuah kebetulan belaka, tak lama setelah itu, ia memanggilku, aku sesegera mungkin menghampirinya, ia memberikan sebuah pedang kayu kepadaku lalu menyuruhku berlatih menggunakan pedang kayu itu. Aku hanya bisa menuruti perkataannya, namun aku bingung apa yang harus kulakukan, aku menanyakan kepada Rin apa yang harus lakukan, lalu ia menjawab "Bagaimana kalau kau ayunkan pedang kayu itu sebanyak 1000x dalam waktu sehari ?", aku kebingungan dan hendak menanyakan kenapa harus melakukan latihan tersebut, namun saat aku ingin bertanya ia langsung mengatakan

"Kau lakukan saja itu dahulu, jika waktunya telah tiba aku akan memberitahumu kenapa,",

karena sudah dijawab seperti itu aku hanya bisa melakukan apa yang disuruh olehnya aku menghabiskan hariku hanya berlatih mengayunkan pedang itu, terlihat bodoh tapi aku hanya bisa melakukannya, selama latihan ia beberapa kali memanggilku untuk istirahat dan menyediakan berbagai macam buah-buahan, dan sekaligus memberiku minuman, rupanya ia sangat perhatian, hari demi hari aku melakukan aktifitas yang sama hingga tak terasa dua minggu telah berlalu, aku merasa bodoh sekali sekarang, aku merasa latihan yang kulakukan itu tidak ada gunanya, ditengah latihanku aku menunggu ia memanggilku untuk istirahat lalu aku ingin menanyakan tujuan dari latihan ini, lalu tibalah saatnya ia memanggilku, momen yang ku tunggu akhirnya tiba, aku duduk di sebelah nya di tempat biasa aku beristirahat, selama beberapa saat hanya terdengar suara angina dan suara burung berkicauan, aku sedang menunggu saat yang tepat untuk mengatakannya, tapi entah kenapa saat ini terasa sangat canggung, aku memakan buah yang ada di tanganku lebih pelan dari biasanya sambil menunggu momen tersebut dating, suasana saat itu sangatlah tenang, aku teringat saat pertama kali kami bertemu dan ia langsung mengayunkan pisau nya ke leherku, namun yang berlalu biarlah berlalu, akhirnya saat yang tepat telah tiba, tubuhku mulai gemetaran, keringat dingin mulai terasa di tubuh dan tanganku disaat aku hendak menanyakan hal tersebut kepadanya ia langsung berkata

"lakukan saja latihanmu dan jangan banyak bertanya ...".

Aku terkejut bagaimana ia bisa mengetahui apa yang ingin kutanyakan, apakah ini sebuah kebetulan ? tidak mungkin sebuah kebetulan, ini sudah kedua kalinya ia membaca pikiranku, apakah ia mempunyai semacam kekuatan untuk membaca pikirin orang lain, aku ingin menanyakan bagaimana ia bisa tahu apa yang kupikirkan dan sekali lagi ia bisa menebak pertanyaanku

Death Or AliveWhere stories live. Discover now