2

1K 147 24
                                    

"Taehyung udah lama ga kerumah ya joy"

suara parau itu menghentikan kegiatanku sejenak. aku hanya mendengarkan tanpa berniat menjawab. Lagian ia tidak ingin membicarakan taehyung untuk saat ini. Pria itu bahkan satu hari ini telah memenuhi pikirannya. Bisa gak sih satu hari saja tidak mendengarkan namanya.

"Kamu baik-baik saja kan sama dia, ibu merindukannya" imbuh ibu joy dengan kekehan yang jelas-jelas membuat joy memutar mata malas melihatnya. Bukan karna ingin jadi anak durhaka joy bersikap seperti itu dengan melihat tingkah ibunya. Tapi joy dan ibunya sudah seperti kaka beradik jadi sesuka joy bertingkah seperti apa. Toh ibunya tidak mempermasalahkan hal itu.

Aku hanya terdiam. Ingin memberitahu kalau hubunganku dengan taehyung sudah berakhir 2 hari yang lalu. Tapi aku mengurungkan niatku. Bukan saatnya saja.

"Taehyung sibuk" jawabku kemudian dengan membereskan piring-piring yang habis aku cuci menarunya di lemari piring

"Gitu ya.?"

"Iya ibuku cantik"

"Tapi ibu melihatnya kemarin di mall dengan seorang gadis ku kira kamu joy ternyata bukan" sesalnya yang ia dapati. Karna ibuku tau taehyung sama sekali tidak memiliki saudara perempuan. Tapi bisa saja ibuku berpikir kalau itu sepupu atau sanak saudara yang lain. Tapi entahlah yang dipikirkan ibuku

"Itu sepupunya bu" bohongku

"Yaudah ibuku cantik aku mau ngerjain PR dulu, umuuaach" ku cium pipi ibuku lekas naik kelantai atas kamarku. Malam ini kucoba melupakan taehyung, walaupun tidak dalam satu malam bisa melupakannya. Setidaknya hanya untuk satu malam ini saja ia menangisi bajingan itu.

-----
Buggghhhh

Entah sudah berapa kali hantaman kepalan tangan itu mendarat di wajah tampan pria itu. Bahkan wajahnya sudah hampir babak belur tapi ia tidak membalas pukulan itu. Seperti pasrah karena ia tau ia pantas mendapatkannya

"Kau benar-benar membalas dendam, ?" Pria dengan emosinya itu tetap memegang kerah baju taehyung yang ia hajar berulang ulang kali dan menatapnya dengan tajam

"Aku senang dia terluka karenaku" taehyung membalas menarik kerah baju daniel yang daritadi menahan emosinya dan ia pasti capek memukulku. Bahkan pukulan itu tidak berasa seperti apa-apa dibandingkan sakit hati seorang gadis karenanya.

"Kali ini kau akan terluka karena gadis itu, lihat saja jangan menyesal di kemudian hari" daniel mendorong kasar taehyung dan lekas pergi dari gudang yang dari tadi membuatnya sesak. Ia ingin menemuai gadis itu.

"Bagaimana dengan kekasihmu jihyo?" kalimat yang membuat daniel diujung pintu itu terdiam. Kepalan tangan itu makin mengeras.

"Bukan urusanmu" perginya kemudian.

Taehyung tau jika daniel sangat mencintai joy dan tidak akan pernah bisa melupakan joy.  WaLau sudah berkali-kali ditolak bahkan tidak pernah merasa capek mengejar joy.  Karna ia tau gadis itu jatuh hati kedalam pesona seorang kim taehyung.
Sebenarnya ada rasa sakit yang ia rasakan seperti yang dirasakan joy. Ia tidak memungkiri bahwa ia juga sangat mencintai joy. Tapi perasaan dendamnyalah yang lebih berkecamuk untuk melukai wanitanya. Rasa dendam yang bertahun-tahun ia pendam. Bertahun-tahun bagaimana memikirkan  balas dendam itu terbalaskan. Dengan cara inilah agar ia membalas perbuatan mantan sahabatnya yang tidak lain adalah kakak joy sendiri. Awalnya ia hanya sekedar mempermainkan hatinya tapi ia tidak sadar telah masuk kedalam lubang permainannya sendiri. Dan sekarang ia merasa merindukan joy. Ingin melihat joy tertawa, cemberut, marah karena dirinya. Dia benar-benar merindukan sosok gadis itu.

Taehyung merogok sesuatu dikantung belakang celananya untuk meraih ponsel. Dia butuh penopang untuk bisa berdiri karena pukulan daniel tadi

"Tzuyu kemarilah"

"Kamu dimana taehyung?" Jawab gadis diseberang telpon

"Di gudang"

Tet
Sambungan putus dengan sepihak. Pasti gadis itu sedang panik. Tidak butuh waktu lama gadis itu sekarang berdiri di depan pria yang sedang brantakan

"Taehyung-ah" tzuyu menunduk untuk mensejajarkan badannya untuk melihat pria yang  tergeletak dilantai. Tzuyu tidak tau apa yang terjadi, dia tidak habis pikir bagaimana jika taehyung di hajar habis-habisan , bagaimana jika pelaku berani menghajar sampai taehyung mati...... arrgggh tidak,,pikiran itu langsung berkecamuk begitu saja

"Jangan nangis bodoh" taehyung melihat pipi gadis itu sudah dibasahi air mata. Ia menangis karena dirinya. Sudah berapa kali ia membuat wanita menangis karenanya.

"Kamu yang bodoh" tangisnya makin membesar

"Kyaaa bawa aku ke UKS sekarang cengeng" ia masih sempat mengusap air mata itu.

Banyak sepasang mata melihat mereka apalagi ini sudah jam istirahat yang dimana siswa-siswi berhamburan keluar kelas hanya untuk mengisi perut keroncongan mereka. Bahkan suara siswi diseberang sana bisa didengar sedang menggosip karena tzuyu seorang diri menopang taehyung. Dimana teman-teman taehyung yang lainnya

"Biar aku saja" entah jungkook datang darimana yang sudah berada disamping kiri taehyung dan membiarkan dia menopangnya

"Laporkan ini ke BK" suruh jungkook pada tzuyu

"Jangan" wajah hampir babak belur itu bahkan masih bisa mengeluarkan suara. Batin jubgkook.

"Lalu ceritakan padaku eoh.?" Jungkook benar-benar penasaran kenapa taehyung banyak mendapatkan bonyokan diwajah aliennya itu. Pertanyaan itu mendapat anggukan dari tzuyu karena sedari tadi juga ingin tau kenapa. Tzuyu dan jungkook lekas membawa taehyung ke UKS.

Disisi lain dari tangga dilantai 2 joy melihat kerumunan orang yang dari tadi membuat joy penasaran. Ternyata yang ia dapati taehyung yang babak belur dan disamping kiri kanannya ada tzuyu dan jungkook. Orang pertama yang tau selalu tzuyu. Dari dulu sewaktu pacaran juga yang terjadi pada taehyung, tzuyu lah yang pertama mengetahuinya.

"Ada apa dengan taehyung?" Suara seulgi mengagetkan joy dari pikirannya

"Aku tidak tau"

"Yukk kekantin"

Baru beberapa langkah suara itu membuat joy membalikkan badannya. Bahkan pria itu berlari pelan menghampirinya

"Joy aku ingin bicara denganmu"

"Tapi tidak disini" ucap daniel lagi sedikit melirik seulgi mengisyaratkan ia meminjam temannya sebentar saja

"Oke oke aku langsung ke kantin ya joy"

-
Sekarang mereka berdua berada di rooftop. Keduanya masih tetap hening sesampainya di rooftop. Joy memang berniat menunggu apa yang daniel ingin katakan tanpa memulai duluan.

"Jangan terus memikirkan kim taehyung" laki-laki itu menekankan nama kim taehyung didalam kalimatnya.

"Ayolah daniel apa cuman ini yang ingin kau katakan?"

"Tanpa kau suruhpun aku sudah pasti akan melupakannya"

"Jadi aku mohon jangan membicarakan hal-hal tidak penting"

"Sekarang kita mau lulus pikirkan saja ujianmu" cerocos gadis itu yang membuat diujung bibir daniel terangkat.  Daniel senang gadis ini tidak berlarut larut dalam kesedihan. Inilah salah satu kenapa dia terus mencintai gadis cantik di depannya karena dia beda. Ada sesuatu yang membuat joy berbeda dengan gadis lainnya.

"Aku senang mendengarnya joy"

"Bagaimana hubunganmu dengan jihyo? Baik-baik sajakan. Jika kau melukai gadis baik seperti dia orang yang  pertama yang menghajarmu itu aku"

'Ih eke takut" daniel  dengan gaya dibuat-buat seperti wanita dan merinding pura-pura takut dengan ucapan joy yang seperti mengancam. Lalu keduanya tertawa.

" hahaha ih apaan sih banci" daniel bahagia melihat senyuman itu karenanya.

----

Jangan lupa ninggalin jejak. 💚💚💚

Ayoo ada tragedi apa antara taehyung da, kakanya joy.?
Siapa sih kakanya joy.?
Penasaran kan. Arg ternyata tidak 💩💩💩

im sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang