5

1K 106 12
                                    

Awas typo bersebaran~~~~~~~~~~~~
Hope your enjoy 😉


Setan baik apa yang merasuki taehyung pagi ini. Seolah-seolah sikap taehyung menandakan kami masih berpacaran. Pede dikit gpp kali ah. atau jangan-jangan dia lupa ingatan dengan ucapan putusnya kemarin. Ck. Mana ada. Dia kan kepala batu. Yang ada batunya amnesia. Huhuhu. Seperti terlihat taehyung sudah menunggu didepan pagar mengajak pergi bersama ke sekolah. Bahkan dia memakai earphone berwarna hijau pemberianku saat dia ulang tahun. Auw manis sekali dia.

"Mau jadi patung?" Suara khas itu membuyarkan lamunanku

"Eh iya iya. Bawel amat" aku kesusahan naik motor kebesaran milik taehyung apalagi rok sekolahku panjangnya hanya sampai di lutut.

"Susah ih" gerutuku kembali membuat taehyung tertawa terbahak-bahak

"Hahaha lagian sih rok kamu itu kependekan"

"Tidak. Ini masih lumayan dibanding tzuyu tau" terkutuklah mulut ini bawa-bawa nama tzuyu. Eh nanti taehyung marah lagi kalau calon pacarnya itu dikatain. Cihh. Itu suara hati setan joy yah. Hmmm

"Cepatan"

Tuhkan benar dia bakal marah. Lihat sifat dinginnya kembali. Sudah kuduga ia tidak suka nama-nama tzuyu dibawa.

"Aku naik angkot aja"

--------
Pengecut

Pengecut

Pengecut

Arggh dasar pengecut. Padahal niat ingin marah malah di diamin. Dia benar- benar meninggalkanku sendirian naik angkot. Aku lihat jelas tadi bagaimana taehyung membawa motornya dengan kecepatan tinggi dan meninggalkanku yang masih berdiam diri di pagar. Padahal aku benar-benar tidak ingin naik angkot. Habis kesal dia tiba-tiba marah dan dingin. Aku tidak suka itu. Sesampainya di sekolah aku lihat motornya sudah terpakir sempurna. Cih. Tega amat dia emang.

"Joy" aku kenal suara itu.

"Kenapa.?" Ini bukan nada tidak sopan tapi malas saja harus berbicara dengan wanita bersurai coklat itu.

"Pulang sekolah, kamu ada kegiatan?"

Aku masih meminang-minang apa yang harus kujawab. Sebenarnya hidupku sangat-sangat menoton jadi tidak ada kata kecuali menjawab diriku ini tidak memiliki kegiatan apa-apa selain latihan basket pastinya. Ohiya aku ikut ekstrakurikuler basket di sekolah. Tapi sekarang jarang ikut dan jarang latihan

"Ada. Emang kenapa?" Jawabku ketus dan bohong. Tidak sudi juga aku mau pergi dengan dia.

"Yaah sayang sekali hari ini aku mau traktir kamu makan"

"Kamu ulang tahun ?"

"Tidak. A..aku... hmm sudah jadian dengan taehyung jadi aku ingin merayakannnya"

Apa dia tidak punya hati mengatakan dirinya dan taehyung sudah jadian dan notabenenya aku baru beberapa hari lalu putus dengan bajingan itu. Lututku rasanya tidak mampu menopang tubuhku yang berdiri congak didepan tzuyu tadi. Seperti ada sesuatu menusuk dan meremas-remas hatiku. Udara yang kuhiruppun tiba-tiba membuatku sesak. Tentu sakit sekali. Tenang joy. Jangan menangis didepan wanita tak berperasaan ini. Batinnnya menyakinkan.

"Selamat"

setelah mengucapkan itu aku langsung pergi ketempat yang sepi setidaknya untuk menenangkan pikiran dan membuang air mata sialan yang entah kapan dia turun kewajahku. Aku tidak sanggup berlama-lama melihat wajah bahagia tzuyu. Apa mungkin ini jawaban kenapa taehyung menjemputku walapun sekiranya tidak jadi pergi bersama ke sekolah tadi. Mereka berdua benar-benar tidak berperasaan. Dan biarkan aku membolos sekolah hari ini. Selanjutnya aku berjanji tidak akan membolos lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

im sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang