Satu

145 37 81
                                    

PINTU apartemen ku buka dengan keras, membuat seroang gadis yang ada dalam ruangan tersebut terlonjat kaget belum lagi di dukung oleh pakaian ku yang serbah hitam sedana dengan warna topi yang ku kenakan dan masker yang menutupi sebagian wajah ku. Belum sempat ku langkahkan tungkai memasuki ruangan tersebut aku di sambut dengan bruntunan pertanyaan dari gadis yang masih setia mengenggam handphonenya.

"Lo dari mana aja, sih? Kenapa telpon gak di angkat? Tau nggak, semua orang di lokasi syuting tadi pada nyariin lo." ujarnya memberi wejangan, sambil menunggunya selasai bicara aku melongos melewatinya begitu saja lalu berlajan terus menuju dapur membuka kulkas dan mengambil satu minuman kalengan lalu menenguknya hingga tandas, percaya lah aku benar-benar haus.

"Lain kali, kalau ada perlu gitu gak usah kabur-kaburan biar gak pusing carinya, 'kan heran aja orang pada nanyaain lo ke gue terus gue gak tau apa-apa percuma dong gue jadi menagar lo. Dan lagi gue harus pura-pura bohong ke sutradara tadi, belum lag–".

"KIM!" teriak ku membentaknya memotong ocehan gadis tersebut, kali ini aku benar-benar malas mendengar ocehannya walaupun memang aku yang salah dan dia yang akan menanggung kesalahanku.

Kim atau lebih tepatnya Kimberly menghela nafas gusarnya teridam sebentar memandangku. Mungkin ia tersentak kala aku membentaknya. Maaf ya tapi aku benar-benar capek. Ku ambil lagi minuman kaleng serta keripik kentang itu dari dalam kulkas membawanya ke ruang tengah.

"Grim! udah berapa kali sih gue ingetin, minuman bersoda itu nggak baik buat tubuh lo. Lo sebagai model harus jaga pola makan nggak boleh minum sebarangan apalagi itu soda, mau obesitas?" ucap Kimberly kembali mengoceh, ku pikir ia akan diam setelah ku bentak. Aku memutar bola mataku malas ucapannya barusan sangat berlebihan "Minum sekali nggak bakal gemuk 'kan?" tanya ku padanya.

"Sekali-kali apanya? Lo udah habis dua kaleng!"

Aku menatapnya sejenak lalu berucap " Salah sendiri, tau gue gak boleh minum itu, ngapain lo taro di kulkas?"

Ia mendengus "Yah buat gue lah, nggak liat apa di atas ada oatmeal, yoghurt, Yakult, susu renda lemak, jus kacang hijau, buavita, nggak ada alasan lain 'kan buat lo minum minuman bersoda yang ada di rak bawa." ucapnya penuh kekesalan.

Aku hanya mangut-mangut lalu berucap "Yah udah sih, khilaf aja tadi." usai mengatakan itu Kimberly menghadiahi ku dengan bantal sofa yang di lempar ke wajahku saking kesalnya.

"Alasan aja terus, bisa nggak, sih lo dengar-dengaran? Demi kebaikan lo juga 'kan? Demi kelancaran karier lo juga." ucapnya lagi masih mengoceh. Kali ini aku mengalah membiarkan Kimberly mewejang sesuka hati, sampai bibirnya berbusa. Sungguh aku sangat malas menanggapinya, kepalaku sedari tadi berdenyut tak karuan di tambah ocehannya benar-benar membuat kepala dan telingaku serasa meledak. Tenagaku kali ini sangat tidak cukup untuk beradu argumen dengannya.

Aku berdiri dari dudukku di sofa berjalan mengambil remot dan menyalahakan tv.

Seperti yang kita ketahui artis yang baru-baru ini namanya melambung, karena berhasil mengeser nama Kendall Jenner di urutan pertama dalam kategori 10 model bayaran termahal di dunia versi vorbes. Di mana bayaran Kendall Jenner  US$ 22.5 juta atau setara dengan Rp 328,5 miliar digeser oleh artis muda pendatang baru bermana Greim Qyota Mauren. Gadis berdarah  indo-korea itu berhasil memecahakan rekor dengan bayaran sebesar US$ 35 juta atau sekitar Rp 498,7 miliar.

Namun baru-baru ini model sekaligus aktris itu dikabarkan mendadak menghilang dari lokasi syutingnya. Jelas menyisakan tanda tanya besar lantaran sampai saat ini belum ada yang tahu ke mana sebenarnya wanita yang kerap disapa Im itu. Bahkan saat ditanyai wartawan, managernya sendiri bungkam tak menjelaskan apapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IM's Life JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang