Dusta!

164 9 0
                                    

.
.

Ragini meringis, ia tak siap menghadapi semua ini. Bagai ingin berlari hingga ujung dunia, lalu meluapkan segalanya di sana.

"Kau akan dapat hukumnya,"

"Dave ...," Desis Ragini.

"Kekasihmu itu, tak akan bisa menolongmu dariku." Seringainya dengan tatapan tajam nan membunuh. "Ayo ikut aku, kita bermain." Ragini ditarik paksa oleh sosok lelaki yang sangat-sangat dikenalnya itu lebih dari Laksh.

"Dave!" Ragini berteriak minta ditolong.

Laksh tersentak, ia segera membuka matanya, dan menjelajahkan pandangannya ke sekitar taman, mencari sosok Ragini yang tadinya berdiri tak jauh darinya dan akan melangkah kemari. Namun, gadis itu tiba-tiba menghilang setelah ia mendengar teriakan keras Ragini yang memanggil namanya itu.

Aaryin masih bergelayut manja pada Laksh, tak menyadari bahwa kini Laksh mulai kalut memikirkan Ragini, ia takut terjadi sesuatu yang buruk pada gadis itu atau gadis itu melakukan sesuatu yang gegabah karena tadi melihat dirinya dipeluk dan dicium oleh wanita lain.

‘Zha, ke mana dia?’

Mata elang Laksh menerawang jauh, mencoba mencari sosok Ragini. Aaryin mulai menyadari kekalutan Laksh, ia mendapati detak jantung Laksh yang mulai tak beraturan itu.

"Laksh, kau kenapa?"

Laksh tak kunjung membalas pertanyaan Aaryin, ia telah mengurai pelukannya dari gadis itu, dengan tatap mata yang menyorot jauh dan menjelajah, mencari-cari sosok Ragini.

"Laksh?"

"Aaryin, aku harus pergi. Maaf tak bisa menemanimu hari ini,"

Belum dapat jawaban, Laksh sudah berlalu pergi. Aaryin nampak bingung akan sikap Laksh itu, namun ia tak coba mengejar Laksh.

"Huh, dia bertingkah lagi." Gumamnya.

~~~

Laksh berputar-putar di sekitar taman, manik matanya tetap tajam melihat ke segala penjuru taman itu. Laksh benar-benar khawatir dan takut.

Ada berbagai kemungkinan yang terpikirkan oleh Laksh. Mulai dari Ragini yang lari dengan tangis histeris karena melihatnya dengan Aaryin atau mungkin saja Ragini diculik. Dan semua kemungkinan itu membuat Laksh takut. Ia tak ingin sesuatu apapun menimpa kekasihnya itu.

"Zha! Zhavia!" Laksh berteriak lantang.

Mata Laksh menembus tubuh yang berlalu lalang disekitarnya, menerobos mencari sosok Ragini.

"RAGINI ...!" Teriakan Laksh terdengar begitu panjang dan keras, diikuti tubuhnya yang meluruh ke tanah dengan tetes air mata yang mengiringi.

~~~~~

"Aku mohon jangan lakukan ini. Lepaskan aku," mohon Ragini hingga menampakan puppy eyes-nya.

"Tidak. Kita akan bermain, kau suka bermain, bukan?"

"Kakakku yang baik dan tampan, Vyas Grey Willson. Aku mohon jangan lakukan ini padaku, 'ya. Hiks ...." Ragini berpura-pura akan menangis, biasanya Vyas Akan luluh. Namun, kali ini sepertinya akan berbeda. Lihatlah, Vyas menatapnya dengan tatapan sangat garang.

"Huh, seharusnya kau membawa aku setelah aku bisa berpamitan dengan Dave. Tak tahukah, aku sedang lari pagi bersamanya."

"Apa peduliku, biarkan saja dia. Kau sedang berurusan dengan ku sekarang, jadi tak perlu memikirkan orang lain, apalagi Laksh-mu itu. Pikirkan saja bagaimana keselamatanmu sekarang ini." Vyas menyeringai kejam.

AVALANCHES_GUGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang