1. Alam Yang Berbeda (1)

11 2 0
                                    

Senin, 24 Desember 2007

Arga berada di dapur bersama seluruh keluarganya. Mereka sedang sarapan pagi seperti biasa. Kebiasaan makan keluarga mereka ialah tak berbicara saat makan, karena bisa mengakibatkan hal-hal yang tak diinginkan. Seperti tersedak.

Mereka telah selesai melakukan sarapan pagi. Dan hendak menuju ke tempat tujuan mereka masing-masing. Seperti Atar, yang akan pergi ke kantor untuk bekerja. Gian, yang akan pergi ke kampus. Dan Riani juga Arga yang akan pergi ke SMA.

SMA mereka berdua sama yaitu ELEMENTARY SCHOOL. Sekolah yang berisi murid-murid kasta atas. Riani adalah murid kelas 12, sedangkan Arga adalah murid kelas 11.

--------------------------------------------------

'ELEMENTARY SCHOOL'

Itulah nama yang terpampang di papan samping gerbang sekolah itu. Jika kalian melihat dalamnya, kalian akan terkesan karena banyaknya fasilitas-fasilitas modern yang menghiasai sekolah itu.

Arga dan Riani memang berangkat diantar supir. Karena mereka sekolah tak lagi bersama dengan Gian, kakak pertama mereka. Perbandingan umur mereka bertiga memang tepat 1 tahun. Jadi, jika tahun kemarin Arga kelas 10, Riani kelas 11, maka Gian kelas 12. Namun, tahun ini Gian sudah lulus dan melanjutkan sekolahnya di kampus terkenal dan modern di jakarta.

Arga memang belum dibolehkan menggunakan mobil, karena umur. Namun, sesekali ia pernah menggunakan mobil jika ingin keluar rumah. Fasilitas kendaraan yang diberikan Atar kepada Arga ialah motor. Sedangkan Riani ialah mobil namun, masih disupirkan. Gian ialah mobil, karena usianya sudah cukup.

Setelah sampai, mereka berdua turun dari mobil dan berpisah menuju kelasnya masing-masing.

XI ipa 2 atau 'Eleven Science 2'
Adalah kelas Arga. Arga memang terbilang murid pintar, namun bad boy, juga cuek. Tampan? Adalah kelebihannya.
Tak salah jika ia menjadi most wanted, dan banyak di gemari kaum hawa di ELEMENTARY SCHOOL.

Arga masuk ke dalam kelas dan duduk di kursinya. Menaruh tas nya asal di atas meja.

"Hay Ga" sapa Tasya, teman sekelas arga

"Hay sya"

"Lo mau kemana?" tanya tasya setelah melihat arga beranjak dari kursinya

"Rooftop"

"Lo bolos? Bentar lagi kan mau bel masuk"

"Iya, gue bolos"

"Ikut boleh?"

"Gak usah ya sya. Gue gak mau lo jadi murid bandel" ucap arga sembari mengacak rambut tasya.

Tasya mengangguk mengerti. Lalu ia menatap punggung arga yang berjalan berbalik meninggalkan kelas.

'Gue suka sama lo Ar. Andai lo tau itu' batin tasya

--------------------------------------------------

Disilah arga dan teman-temannya berada. Tepatnya di rooftop. Mereka sedang duduk di sofa panjang usang yang berada di rooftop. Rooftop adalah tempat tongkrongan mereka selain rumah adit.
Karena orang tuanya adit sering keluar kota untuk urusan pekerjaan.

Jadi, mereka bebas untuk nongkrong-nongkrong ataupula ngeberantakan isi rumah adit. Kalau di rumah Arga, mungkin mereka akan menjadi korban usil teman-teman tak kasat mata kakak-kakaknya.

"Kita bolos, ngapain aja nih?" tanya Satria

"Iya nih, masa diem-dieman doang" sahut bima

"Gimana kalo ke cafe?" usul adit

"Setuju!" balas Raka semangat

"Lo setuju gak, Ar?" tanya satria kepada arga yang sedang memejamkan matanya.

Arga membuka matanya dan mengangguk, menandakan kalau ia mengiyakan pertanyaan satria.

"OTW" Sahut kompak mereka berempat, terkecuali arga.

--------------------------------------------------

Cafe Aster

Itulah nama cafe yang mereka tempati sekarang. Lokasi cafe itu berada lumayan jauh dari sekolah mereka. Pemilik cafe tersebut ialah keluarga Alison. Yang tak lain keluarga Arga.

Alasan nama cafe tersebut adalah 'Cafe Aster' karena nama Aster berasal dari nama bunga yaitu bunga aster. Bunga kesukaan ibunya arga -Alina-

"Menurut kalian, gue salah gak sih kalo ngebenci bokap gue sendiri?" ujar bima

"Kalo menurut gue, lo salah" jawab arga

"Tapi, gimana gue gak benci kalo setiap hari yang dia prioritasin cuman selingkuhannya. Sedangkan gue dan nyokap gue seakan gak ada"

"Gue tau kalo lo kesel bahkan benci sama bokap lo. Tapi, kalo gak karena dia, lo gak akan ada disini" ujar satria

"Lo sebagai anaknya harus nya nyadarin dia, bim. bukan malah ngebenci dia" sahut raka

"Gue juga mau kayak kalian, punya bokap yang peduli"

"Jangan ngeluh. Lo cowok, harus gentle bukan malah lembek"

"Betul tuh" sahut satria, raka dan adit sembari mengunyah makanan.

"Kerjaan lo bertiga daritadi makan doang ya?"

"Banyak kerjaan kita, bim"

"Misal?"

"Satu, Ngedengerin dongeng"

"Dua, mikirin doi"

"Tiga, mikirin ulangan kimia besok"

"Dasar!"

--------------------------------------------------

"Sya" panggil pelan seseorang di kursi belakang tasya

"Apasih?"

"Pms ya lo?" tanya risa disamping tasya

"Berisik lo berdua"

"Gue cuman mau nanya arga mana?"

"Kenapa lo nanyain dia?" tanya tasya dengan nada tak suka

"Emang salah ya kalo gue nanyain dia?"

"Tau lah!"

--------------------------------------------------

"Weh ayu balik, udah siang"

"Ayu, udah pada balik nih anak-anak"

"Anak-anak?"

"Anak-anak murid pak dodo"

"Owh kirain"

"Emang lo kira anak-anak siapa?"

"Anak-anak ayam"

"Dasar otak cetek"

"Enak aja!"

"Ngebacot aja lo berdua. Kapan balik nya?"

"Sekarang!"

Arga akan diantarkan oleh satri karena tadi pagi arga berangkat bersama riani. Atau bahasa singkatnya tidak membawa kendaraan sendiri.
Sedangkan adit, bima, dan raka? Mereka memang ke sekolah mengendarai motor. Jadi, tak sulit jika mereka bisa bolos dengan cara manjat dan ngebut dengan motor. Mereka kembali ke sekolah, bukan untuk mengikuti pelajaran tentunya. Tapi, hanya untuk mengambil tas mereka di kelas. Dan tak lupa masuk ke gerbang belakang sekolah dengan mengendap-ngendap. Lalu pulang, dengan mengendap-ngendap juga tentunya.

--------------------------------------------------

~ALAM YANG BERBEDA~

Jangan lupa di vote⭐
&
Happy reading guys📓

Alam Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang