2. Alam Yang Berbeda (2)

16 2 3
                                    

Rabu, 26 Desember 2007

Riani sedang mengikuti lomba academik antar sekolah di Bandung. Ia dikirim oleh pihak sekolah bersama sembilan siswa dan siswi lainnya untuk mengikuti lomba.

'ELEMENTARY SCHOOL' sering sekali mengikuti lomba-lomba yang diadakan sekolah lain. Banyak sekali piala yang terpampang di lemari kaca sekolah.

Sepuluh siswa itu kebanyakan murid kelas 12, yang persiapannya sudah matang untuk mengikuti lomba. Dan kebanyakan kelas 12 itu terdiri dari kelas ipa. Perbandingannya antara 6:4. Artinya 6 orang kelas ipa dan 4 orang kelas ips.

Back to topic

Arga diizinkan mengendarai motor ke sekolah oleh Atar, yang tak lain adalah ayah arga. Ia memang belum mengizinkan arga mengendarai motor ke sekolah, karena takut jika arga tidak mengikuti pelajaran. Dan malah kebut-kebutan di jalanan, bolos sekolah, balapan, dan sebagainya yang berbau hal negatif.

Arga melajukan motornya dengan kecepatan penuh, hingga sampai diparkiran 'ELEMENTARY SCHOOL' kurang dari 15 menit. Ia melepas helmnya dan turun dari motor. Lalu berjalan ke arah kelasnya.

Arga masuk kedalam kelas dengan gaya khas nya. Duduk di kursinya yang sudah ada satria di samping kursinya itu. Dan juga adit yang duduk di kursi belakang mereka. Sedangkan bima dan raka berbeda kelas. Namun, kelas mereka berlima bersebelahan. Jadi, tak sulit jika mereka bertemu dan bolos pelajaran.

"Ar" panggil tasya yang kini berdiri di samping kursi arga

Arga mengangkat satu alisnya

"Gue boleh minta tolong?" tanya tasya ragu

"Minta tolong apa?"

"Gue mau ke kantin, tapi disana banyak anak geng laki-lakinya"

"Terus?"

"Anterin gue. Lo kan tau gue gak nyaman sama anak geng laki-laki yang suka nongkrong di kantin"

"Temen-temen lo mana?"

"Mereka berdua lagi ke toilet"

"Yaudah, gue anter"

Tasya bersorak senang dalam hati. Sebenarnya itu hanyalah alasan agar bisa ke kantin bersama arga.

--------------------------------------------------

"Lo gak sarapan tadi pagi?" tanya arga sembari memperhatikan tasya yang sedang duduk dan makan di depannya. 

"Nggwak" jawab tasya dengan mulut yang masih mengunyah

"Telan dulu, baru jawab" ujar arga sambil mengacak rambut tasya

Tau atau tidak. Hati tasya rasanya berbunga-bunga. Hanya hal kecil, namun berdampak besar. Itukah yang namanya cinta?

"Ar" panggil tasya setelah menghabiskan makannya

Arga yang sedang memainkan game di ponselnya, berhenti lalu menatap tasya. 

"Gue boleh tanya?"

"Tanya aja. Tanya ke gue gak bayar"

Tasya terkekeh pelan
"Gue tau tanya ke lo gak bayar. Lagian kalau di minta bayar pun, gue gak akan mau"

"Kalo gue mau lo bayar gimana?"

"Gue gak mau" jawab tasya enteng

"Kalau harus?"

"Tinggal di ubah jadi sunah?"

"Emang tau arti sunah?"

"Tau lah! Lo mah nyepelein gue" ujar tasya kesal

Kini arga yang di buat terkekeh dengan ucapan tasya

Alam Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang